annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Ganjar Pranowo Dilaporkan ke Polisi Karena Puisi, PDIP Tidak Akan Membalas
Ganjar Dilaporkan ke Polisi Karena Puisi, PDIP Tidak Akan Membalas
8 April 2018

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengatakan bahwa partainya sangat menjunjung tinggi keadaban. Ia juga turut memberikan klarifikasi bahwa puisi yang dibacakan oleh Ganjar adalah puisi yang dikarang oleh KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus.  “Puisi bagian dari ekspresi kebudayaan yang dibacakan oleh Pak Ganjar adalah puisi Gus Mus. Sosok yang begitu dihormati, sosok yang begitu mampu membawa kesejukan,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu (8/4).


Jakarta, IDN Times – Setelah ramainya puisi ‘Ibu Indonesia’ miliki Sukmawati, kini masyarakat kembali heboh dengan puisi berjudul ‘Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana’ yang dibacakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi swasta.

Puisi yang dibacakan oleh Ganjar tersebut dianggap menyinggung karena terdapat kata-kata yang mengandung isu sara. Adapun kata-kata di dalam puisi tersebut adalah:

“Kau bilang Tuhan sangat dekat, namun kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat.”
Puisi yang dibacakan oleh petahana di Pilkada Jawa Tengah itu dianggap telah melukai umat Islam karena menyindir azan di dalam puisinya. Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) berencana melaporkan Ganjar ke Bareskrim Mabes Polri.


Mendengar ramainya masyarakat membicarakan mengenai puisi yang dibacakan oleh Ganjar, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto turut berkomentar. 
1. Puisi yang dibacakan Ganjar adalah puisi Gus Mus

2. PDIP tetap menghormati proses hukum

Hasto mengatakan PDIP merupakan salah satu pelopor Islam. Hal itu bisa ditelusuri dari sejarah Bung Karno yang semangatnya turut diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Oleh sebab itu lah PDIP tidak pernah menggunakan isu-isu identitas dan SARA demi kepentingan politik. 


Meski Ganjar akan dilaporkan karena dianggap menyinggung isu sara, Hasto tetap menganggap hal tersebut sebagai proses hukum yang harus dihormati.


“Kami politik berjalan ke bawah, yang berjalan di tengah rakyat sehingga mereka yang mengadukan Pak Ganjar ini adalah proses. Hukum yang harus kita hormati bersama,” ujar Hasto.


3. PDIP tidak akan kembali menyerang

Melihat adanya serangan yang kembali diarahkan ke tokoh PDI Perjuangan dan membawa isu SARA kemudian diduga memang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu. Menurut Hasto tujuannya apa lagi kalau bukan ingin menurunkan elektabilitas partai ke depannya. 

Namun, ia tetap optimis elektabilitas ditentukan oleh rakyat, bukan elite.


“Elektabilitas itu melakui kerja nyata di lapangan. Sehingga membangun kepercayaan rakyat. PDIP tidak akan mengikuti Pilkada dengan cara menyerang,” ucap Hasto.


Lalu, akankah PDIP membalas pelaporan yang dilakukan oleh oknum tertentu itu? Hasto menepisnya. Ia menegaskan PDIP tidak akan menyerang kembali. Tetapi akan tetap memenangkan demokrasi dengan cara mengambil hati rakyat.

https://news.idntimes.com/indonesia/...i-gus-mus/full


Dianggap Nyinyir Azan, Puisi yang Dibacakan Ganjar Dikecam Netizen

 7 April 2018
Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo. ANTARA FOTO/Aditya Pradana

Jurnalpolitik.id – Puisi yang dibacakan calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo memicu kontroversi.
Ganjar membacakan puisi karya Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) berjudul ‘Kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana‘ dalam acara talk show Kandidat Jateng di Rosi yang kemudian dia unggah dalam bentuk video di akun Facebook pribadinya pada 10 Maret 2018 lalu.


Puisi tersebut menuai banyak kritikan lantaran puisi tersebut dianggap berbau SARA.

Bait puisi yang dipersoalkan adalah: “…Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat.”


Pemilik akun Facebook Enggar Adi Saputra mempertanyakan penggalan bait puisi tersebut kepada Ganjar.
Meskipun puisi tersebut bukan ditulis oleh Ganjar, Eggar menilai bait tersebut sangat nyata menyinggung Azan.


“Padahal Ganjar tampil sebagai calon Gubernur Jawa Tengah yang butuh suara umat Islam loh. Apakah Ganjar menantang umat Islam?! Meskipun itu bukan puisi karya sendiri, puisi itu sangat nyata menyinggung adzan. Masihkah kita biarkan orang-orang sperti ini diberi kesempatan berkuasa lagi?! Oohh tidak!,” tulis Enggar dalam kolom komentar.

Tak hanya Enggar, akun Facebook bernama Abian Sangkar Cukit Solo pun menanyakan hal serupa. Menurutnya, mau itu ciptaan siapapun, jika Ganjar sudah berani membawakan di depan publik berarti Ganjar siap menanggung segala resiko yang ada.


Abian pun mempertanyakan apakah Ganjar tidak mengoreksi lebih dulu bait demi bait puisi tersebut.
“Apa sebelum dibaca di depan publik enggak dpelajari dulu? Manusia diberi akal pak Ganjar Pranowo, kalau tidak sesuai sama kepribadian bapak harusnya di cancel atau diganti dengan yang lain. Atau part itu bisa dhilangkan,” tulis Abian.

“Pak Gub mau nyusul Bu Suk?” respons akun Facebook bernama Azam Syaiful Islam.

“Wealah pak pak dulu pas belum jadi minta dukungan umat islam dimasjid MUI klitikhan semanggi pas acara Ippho santosa. Aku dukung sampean lho pak lha kog iki malah sampean puisi ne marai nyesek,” tulis akun Facebook bernama Dwi Cahyo Kurnia


Sementara akun Facebook Sumarni mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ganjar. Menurutnya, dengan membacakan puisi tersebut Ganjar sudah setuju dengan isi dari puisi itu.


“Adzan itu untuk memanggil manusia, bukan memanggil Allah manusia dipanggil, agar segera beribadah pada Allah,” tulis Sumarni.


Ganjar sendiri sudah mengklarifikasi bahwa puisi yang dia bacakan tersebut merupakan karya Gus Mus. Klarifikasi itu dia tulis sebagai tanggapan atas komentar akun Enggar Adi Saputra.


Selain itu, Ganjar juga meminta Enggar untuk mengecek langsung di Youtube.


Unggahan video pembacaan puisi di acara televisi swasta itu menuai ratusan komentar dan ribuan tanggapan.

https://jurnalpolitik.id/2018/04/07/...kecam-netizen/




---------------------------------

Ada seorang berniat dengan sengaja akan membacakan isi kitab suci. Bunyi  ayatnya yang akan dibacakan itu adalah perintah Tuhan untuk memerangi kaum  yang menentang Tuhan. Lalu isi kitab suci itu dibacakan pada sekelompok kaum  di suatu wilayah, yang kebetulan kaum itu dikenal memang penantang Tuhan.

Pertanyaannya adalah: 
Bila kaum itu kemudian marah, dan melempari batu kepada si pembaca ayat dalam kitab suci tadi, apakah si penyampai atau si pembaca tadi untuk membela dirinya, kemudian dengan entengnya dia berkata: "Saya kan cuma membacakan isi kitab suci. Itu kitab dimana-mana juga dibacakan kok, kenapa kalian marah dan protes bahkan  melempari saya dengan batu? Marah dong pada Tuhan yang membikin kitab suci itu!"

Jadi, si penyampai itu seharusnya bijaksana. Paham betul suasana psikologis dari massa atau umat yang dihadapinya. Di dalama ajaran Islam, seorang pendakwah atau penyampai pesan-pesan Allah & Rasul, dituntut memenuhi adab-adab dalam berdakwahitu. Tak boleh semberono dan sembarangan menyampaikan pesan. Bahkan ketika nabi Musa as diperintahkan menasehati Raja Firáun (Pharao) agar kembali ke jalan Tuhan, beliau diperintahkan menggunakan gaya bahasa yang lunak dan lembut, tidak kasar dan tokcer!

Akan halnya puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo diatas, bukankah dia telah menyadari sebelumnya bahwa pembacaan puisi itu disiarkan secara langsung dan dalam cakupan luas melalui televisi? Dan pasti rekamannya akan di 'broadcast' melalui medsos dan youtube seperti halnya puisi Sukmawati itu? Artinya apa yang dia sampaikan itu telah memasuki ranah ruang publik yang beragam pemahaman dan pendidikannya pendengar/penonotonya. Artinya pula, bahasa kaum yang melihat siaran televisi dan ulangannya di Youtube itu , beragam pula  pemahaman bahasa, etnis, suku, agama, budaya, dan adat-istiadat mereka ... bukan sekedar mengenai masyarakat Jawa Tengah semata dimana Ganjar Pranowo berupaya menarik simpati para pemilihnya di wilayah itu dalam kaitan Pilkada  Gubernur Jawa Tengah itu. 

tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
46.3K
302
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan