Buat yang masih menunda nikah, pertimbangkan ajakan ini, “Mblo, menikahlah”
TS
babygani86
Buat yang masih menunda nikah, pertimbangkan ajakan ini, “Mblo, menikahlah”
Menikah bukan akhir, justru awal perjalanan panjang untuk mengayuh hidup berdua. Tidak sendiri lagi di tengah samudera kehidupan yang kadang tenang menghanyutkan, namun tak jarang penuh debur gelombang yang mengombang-ambing. Jika belum penuhi persyaratan, ya jangan dipaksakan; hanya demi menyenangkan mata orang. Toh, sendiri bisa jadi lebih baik asal bahagia daripada berdua tapi penuh derita dan siksaan.
Quote:
Wedding blues mungkin istilah yang tidak resmi. Tapi masalahnya banyak kasus-kasus yang setelah menikah justru baru ketahuan 'oh jadi istri, jadi suami seperti ini ya', ternyata mungkin kebiasaan si suami dan istri berbeda dan nggak bisa menyesuaikan. Kebiasaan suami yang ternyata tidurnya mendengkur atau istri yang cenderung tidak bisa rapi, itu bisa membuat pasangan merasa kesal dan berseteru. Sebab, memang menjalani kehidupan di masa pacaran pastinya berbeda ketika pasangan menikah dan tinggal satu atap. Jadi ada sesuatu yang kita nggak tahu dari pasangan dan itu bisa aja mengarah ke arah wedding blues tadi. Jadi berantem, bahkan selingkuh.
Perasaan tidak bahagia pasca menikah biasanya kemungkinan karena ada sesuatu yang baru diketahui setelah menikah, misalnya pasangan yang pernah selingkuh. Atau memang, sudah ada perasaan tak nyaman dengan pasangan sejak sebelumnya, tapi didiamkan saja karena berpikir 'ya sudah dijalani saja'. Tapi akhirnya, dia mikir 'ternyata bener kan feeling gue baiknya nggak nikah sama dia nih'. Jadi, memang penting menyelesaikan unfinished business, nggak sekadar mantan pacar, tapi juga ketika ada perasaan yang mengganjal jangan didiemin karena berpikir kan udah mau nikah, ya sudahlah. Ingat, nikah permulaan lho, bukan bagian akhirnya.
Quote:
Tapi juga jangan karena terus-terusan beralasan belum siap lalu tidak menikah karena ada janji Tuhan didalamnya. Sesuai dengan ajaran agama: “kimpoikanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya Tuhan akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka”. Jadi jangan takut miskin karena nikah.
Jika jodoh telah mengetuk pintu hatimu, buka, sambut, dan terimalah; lalu berakit-rakit ke penghulu, berenang-renang ke pelaminan. Berjuang teguh tegakkan janji setia yang telah diangkatkan demi mencapai kehidupan yang penuh damai bertabur cinta dan kasih sayang dalam bingkai kelembutan; dekap kasih dan penuh cinta dari karunia Tuhan.
Oleh karena janji pernikahan tidak dapat dibatalkan, maka hadirlah sebuah pemaparan tentang makna pernikahan Kristen itu sendiri. Janji adalah sebuah langkah untuk menuju gerbang pernikahan. Maka, janji pernikahan tersebut harus mampu memberikan sebuah implikasi yang nyata pada pernikahan Kristen.
“Saya mengambil engkau” berarti hanya seorang yang unik dan cocok dengan hati saja yang dikategorikan sebagai orang yang terpilih.
“Menjadi istri/suami saja” karena pernikahan merupakan sebuah janji sakral yang sifatnya mengikat, yang menandakan bahwa pasangan berhak untuk saling memiliki satu dengan yang lainnya.
“Untuk saling memiliki dan menjaga” maksudnya menjaga secara bersama, bukan hanya pribadi saja.
“Dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita” maksudnya ketika janji pernikahan diucapkan, maka janji tersebut berlaku seumur hidup.
“Sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus” berarti pernikahan bisa berlangsung karena persetujuan Allah. Kita sebagai manusia sebagai perantara untuk mengucapkan persetujuan Allah tersebut.
Sesungguhnya apabila seorang suami memandang istrinya dengan kasih sayang dan istrinya juga memandang suaminya dengan kasih sayang, maka Tuhan akan memandang keduanya dengan pandangan kasih dan sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari istrinya dengan kasih sayang, maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya. Buat teman-teman yang masih menunda nikah, padahal sebenarnya sudah penuhi persyaratan, pertimbangkan ajakan singkat ini, “Mblo, menikahlah”.