PROLOG

Aku duduk termenung di meja kerjaku dengan pikiran yang terngiang ngiang dengan bayangan masa lalu. Tanganku bergerak diatas kertas HVS, menggoreskan huruf yang terangkai menjadi sebuah kata yang menurutku cukup bermakna. Aku menulis kisahku bersama sang adik tercintaku.

Aku menceritakan kisah tentang adikku yang terlahir berbeda ke dunia ini. Ya, adiku ini sangat berbeda dari keluargaku, terutama denganku. Adikku terlahir tidak normal, ibuku melahirkannya dengan operasi caesar. Kala itu usia kandungan ibuku 11 bulan, dengan berat badan yang cukup mengejutkan, 3.2kg. Syukurlah, adikku tidak mengalami cacat fisik. Adikku terlahir sangat cantik, kulitnya putih, matanya yang sipit, dan ada satu hal yang paling aku suka dari adikku ini adalah pipinya yang tembem.

Perkembangan adikku sering kuperhatikan setiap tahunnya, bahkan aku telah mencatat perkembanganya sampai usianya menginjak 13 tahun. Perkembangannya memang cukup baik, adikku bisa berjalan di umur 9 bulan, dan mulai berbicara ketika menginjak 13 bulan. Adiku lahir ketika aku masih umur tiga tahun . Dan aku masih ingat, ketika dia menungguku dijendela rumah bersama ibuku. Ibuku tampak senang akan kehadiran adikku dikeluarga kecilku ini.

Awalnya kami tinggal di daerah Yogyakarta, dikarenakan ayahku sering dinas di bandung akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke bandung. Dan sampai sekarang, aku masih tetap tinggal di bandung. Aku tak akan pernah meninggalkan kota yang penuh dengan kenanganku bersama adikku.