- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi: Saya Dituding Antek Asing dan PKI, Nggak Beradab!


TS
aghilfath
Jokowi: Saya Dituding Antek Asing dan PKI, Nggak Beradab!
Spoiler for Jokowi: Saya Dituding Antek Asing dan PKI, Nggak Beradab!:

Quote:
Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi berbagai macam isu yang 'menyerang' dirinya. Dia menegaskan, banyak cara tidak beradab yang dipakai untuk 'menyerang' dirinya.
Jokowi mengatakan salah satu cara tidak beradab yang dipakai untuk 'menyerang' dirinya yakni tudingan dirinya adalah antek asing. Dia menegaskan isu ini merupakan pelemahan bangsa.
"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 yang dihadiri ribuan relawan di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2018).
Jokowi mengatakan, isu antek asing kemudian gagal meggoyang dirinya. Namun isu serangan tak berhenti. Dia diisukan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Ganti lagi, dia itu antek asing. Gagal, hilang lagi. Ganti lagi, isu PKI. Saya jawab saat itu, saya ke pesantren-pesantren, saya ngomong tahun '65 PKI dibubarkan saya baru berumur 3 atau 4 tahun. Masa ada PKI balita?" jelas Jokowi.

Foto: Ray Jordan/detikcom
Dia juga mengatakan, isu PKI tersebut diperkuat dengan foto yang menyebut dirinya bersama dengan tokoh PKI DN Aidit. Foto itu marak di media sosial.
"Ada gambar di medsos kayak gini coba. Ini waktu DN Aidit pidato tahun '55, saya lahir belum udah jejer sama DN Aidit coba," katanya.
"Ini isu apa-apaan? Nggak beradab seperti itu," tegasnya dengan nada tinggi.
Tak berhenti di situ, kata Jokowi, dirinya juga dilemahkan lewat isu infrastruktur. "Isu PKI hilang, ganti lagi isu infrastruktur. Karena infrastruktur sekarang ini kita bangun besar-besaran dan rakyat mengapresiasi, dilemahkan dari situ," katanya.
"Kita mengerti bahwa membangun itu memang terkadang ada yang salah atau khilaf. Itu yang kita benahi. Kita ini manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengatakan salah satu cara tidak beradab yang dipakai untuk 'menyerang' dirinya yakni tudingan dirinya adalah antek asing. Dia menegaskan isu ini merupakan pelemahan bangsa.
"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 yang dihadiri ribuan relawan di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2018).
Jokowi mengatakan, isu antek asing kemudian gagal meggoyang dirinya. Namun isu serangan tak berhenti. Dia diisukan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Ganti lagi, dia itu antek asing. Gagal, hilang lagi. Ganti lagi, isu PKI. Saya jawab saat itu, saya ke pesantren-pesantren, saya ngomong tahun '65 PKI dibubarkan saya baru berumur 3 atau 4 tahun. Masa ada PKI balita?" jelas Jokowi.
Spoiler for Jokowi: Saya Dituding Antek Asing dan PKI, Nggak Beradab!:

Foto: Ray Jordan/detikcom
Dia juga mengatakan, isu PKI tersebut diperkuat dengan foto yang menyebut dirinya bersama dengan tokoh PKI DN Aidit. Foto itu marak di media sosial.
"Ada gambar di medsos kayak gini coba. Ini waktu DN Aidit pidato tahun '55, saya lahir belum udah jejer sama DN Aidit coba," katanya.
"Ini isu apa-apaan? Nggak beradab seperti itu," tegasnya dengan nada tinggi.
Tak berhenti di situ, kata Jokowi, dirinya juga dilemahkan lewat isu infrastruktur. "Isu PKI hilang, ganti lagi isu infrastruktur. Karena infrastruktur sekarang ini kita bangun besar-besaran dan rakyat mengapresiasi, dilemahkan dari situ," katanya.
"Kita mengerti bahwa membangun itu memang terkadang ada yang salah atau khilaf. Itu yang kita benahi. Kita ini manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Micin cyber kremi emang keterlaluan, cuma bisa fitnah dan kliping koran bekas, orang2 tolol yg dimanfaatkan pemimpin mereka yg juga tolol, asal sebar isu berharap negara terus gaduh biar mereka ada kerja

Quote:
Jokowi Sindir #2019GantiPresiden: Masak Kaus Bisa Ganti Presiden?
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi isu #2019GantiPresiden yang diungkapkan lewat baju kaus dan gelang. Jokowi menyindir soal gerakan tersebut.
"Sekarang isunya ganti lagi, isu kaus. #GantiPresiden2019 pakai kaus. Masak kaus bisa ganti presiden? Yang bisa ganti presiden itu rakyat," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018). Kegiatan ini diikuti ribuan relawan Jokowi.
Jokowi mengatakan yang berhak mengganti presiden adalah rakyat. Tentu semua itu juga atas kehendak Allah SWT.
"Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," katanya yang disambut tepuk tangan relawan.
"Masak pakai kaus itu bisa ganti presiden? Nggak bisa," tambahnya.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi isu #2019GantiPresiden yang diungkapkan lewat baju kaus dan gelang. Jokowi menyindir soal gerakan tersebut.
"Sekarang isunya ganti lagi, isu kaus. #GantiPresiden2019 pakai kaus. Masak kaus bisa ganti presiden? Yang bisa ganti presiden itu rakyat," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018). Kegiatan ini diikuti ribuan relawan Jokowi.
Jokowi mengatakan yang berhak mengganti presiden adalah rakyat. Tentu semua itu juga atas kehendak Allah SWT.
"Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," katanya yang disambut tepuk tangan relawan.
"Masak pakai kaus itu bisa ganti presiden? Nggak bisa," tambahnya.
Klo yg ini orang PKS dongok "mardani ali sera" yg bikin2 hastag ngarep viral dan diikuti rakyat, dikira rakyat sedongok ide mereka kali

Quote:
Bicara #2019GantiPresiden, Amien Rais Minta Jokowi Gentle
Jakarta - Mantan Ketua MPR Amien Rais bicara soal viral #2019GantiPresiden. Amien menyambut positif gerakan yang ingin melahirkan presiden baru lewat Pilpres 2019 itu.
"Saya hari-hari ini sangat berbahagia dan bersyukur pada Allah SWT bahwa ada angin puritan yang menyapu Nusantara ini, yaitu berbagai kelompok anak bangsa sepertinya makin-makin sama menyuarakan sebuah semboyan, yaitu di tahun 2019 nanti insyaallah ganti presiden," demikian Amien mengawali pernyataannya dalam sebuah video seperti dilihat detikcom, Sabtu (7/4/2018).
Amien menyebut doa dan ibadah yang lurus merupakan senjata untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dia juga berpesan agar para pihak yang menginginkan lahirnya presiden baru tetap menjaga persaudaraan sesama muslim dan persaudaraan sebangsa serta se-Tanah Air.
Ketua Dewan Kehormatan PAN itu juga menyebut gerakan yang ingin mengganti Presiden Joko Widodo itu merupakan tindakan yang sah dan tak menyalahi konstitusi. Menurutnya, gerakan itu lahir karena memang kondisi rezim yang sudah tak berpihak kepada rakyat.
"Jadi ini legitimate, ini legal, ini sah, tidak ada sedikit pun pasal UUD yang dilanggar. Tidak ada kaitan demokrasi yang kita langkahi. Ini sesuatu yang sangat amat biasa. Apalagi kalau kita bicara Alquran memang kalau kekuasaan sudah cenderung menjadi lupa daratan, sedikit agak zalim dan lain-lain, maka tiba waktunya melihat pergantian," ujar dia.
Dia lantas menyinggung kebijakan Jokowi yang seolah-olah menguntungkan pihak asing. Bagi Amien, Jokowi saat ini hanya melakukan 'politik penyesatan'.
"Pada Pak Jokowi, teman saya. Pak Jokowi, selama ini Anda dengan kekuasaan itu Anda telah melakukan politics of deception, bukan politik pengibulan, memang ini kasat, tapi tegas, politik penyesatan," tegasnya.
Kemudian di bagian akhir video, Amien mendoakan Jokowi tetap sehat dan bersikap kesatria. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga meminta Jokowi tak menjadikan hukum untuk menekan lawan politiknya di Pilpres 2019.
Berikut ini pernyataan lengkap Amien mengenai viral #2019GantiPresiden:
Assalamualaikum wr wb
Saya hari-hari ini sangat berbahagia, dan bersyukur pada Alloh SWT bahwa ada angin puritan yang menyapu Nusantara ini yaitu berbagai kelompok anak bangsa sepertinya makin-makin sama menyuarakan sebuah semboyan yaitu di tahun 2019 nanti Insyallah ganti Presiden. Jadi Insyaallah dengan senjata doa, salat malam semampu kita, syukur-syukur dengan puasa Senin dan Kamis kemudian kita betul-betul menggalang apa kekuatan bangsa ini, ya ukhwah islamiyah tapi juga ukhwah wathoniyah. Dua-duanya sama pentingnya. Nanti kita gerakkan lewat sebuah perayaan demokrasi Pilpres dan Pileg jadi satu. Insyaallah kita akan melihat Presiden baru.
Jadi ini legitimate, ini legal, ini sah, tidak ada sedikit pun pasal UUD yang dilanggar. Tidak ada kaitan demokrasi yang kita langkahi. Ini sesuatu yang sangat amat biasa. Apalagi kalau kita bicara Alquran memang kalau kekuasaan sudah cenderung menjadi lupa daratan, sedikit agak zalim dan lain-lain maka tiba waktunya melihat pergantian. Pada pak Jokowi, teman saya. Pak Jokowi, selama ini anda dengan kekuasaan itu anda telah melakukan politics of deception, bukan politik pengibulan, memang ini kasat, tapi tegas, politik penyesatan.
Jadi ketika hutang menggunung, tidak apa-apa, kita masih oke. Ketika rakyat megap-megap karena tenaga kerja sudah banyak diambil alih oleh negara di Utara kita itu. Tapi masih jangan ini sesuatu yang bagus untuk membangun lebih cepat lagi. Ketika infrastruktur dibangun dengan biaya mahal, ujungnya dijual ke orang aseng dan asing. Ini apa-apaan? Ini saya katakan politik penyesatan.
Nah mas Jokowi dengan satu tahun lebih sedikit, gantilah dengan politics of dedication, politik pengabdian. Politik mengobarkan untuk kepentingan rakyat, jangan mendukung konglomerat. Konglomerat sudah bisa menghidupi sendiri. Jadi kembali lah kata Anda itu, Nawacita dan Trisakti, yang sekarang tidak ada kenyataannya.
Jadi mudah-mudahan anda tetap sehat walafiat, tetap bertarung secara gentle dan jangan menggunakan hukum untuk menekuk-nekuk lawan. Ini sesuatu yang bisa nanti, balik. Kalau anda, ya kalau anda menang, kalau tidak bagaimana?
jadi saya ingatkan jangan pernah menekuk-nekuk hukum untuk membenamkan lawan politik, dicari-cari kesalahannya. Ini tidak elok, ini aib dan tidak bermoral.
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air mari kita wacanakan dengan berdoa kepada Allah ganti Presiden tahun mendatang.
Assalamualaikum wr wb
Jakarta - Mantan Ketua MPR Amien Rais bicara soal viral #2019GantiPresiden. Amien menyambut positif gerakan yang ingin melahirkan presiden baru lewat Pilpres 2019 itu.
"Saya hari-hari ini sangat berbahagia dan bersyukur pada Allah SWT bahwa ada angin puritan yang menyapu Nusantara ini, yaitu berbagai kelompok anak bangsa sepertinya makin-makin sama menyuarakan sebuah semboyan, yaitu di tahun 2019 nanti insyaallah ganti presiden," demikian Amien mengawali pernyataannya dalam sebuah video seperti dilihat detikcom, Sabtu (7/4/2018).
Amien menyebut doa dan ibadah yang lurus merupakan senjata untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dia juga berpesan agar para pihak yang menginginkan lahirnya presiden baru tetap menjaga persaudaraan sesama muslim dan persaudaraan sebangsa serta se-Tanah Air.
Ketua Dewan Kehormatan PAN itu juga menyebut gerakan yang ingin mengganti Presiden Joko Widodo itu merupakan tindakan yang sah dan tak menyalahi konstitusi. Menurutnya, gerakan itu lahir karena memang kondisi rezim yang sudah tak berpihak kepada rakyat.
"Jadi ini legitimate, ini legal, ini sah, tidak ada sedikit pun pasal UUD yang dilanggar. Tidak ada kaitan demokrasi yang kita langkahi. Ini sesuatu yang sangat amat biasa. Apalagi kalau kita bicara Alquran memang kalau kekuasaan sudah cenderung menjadi lupa daratan, sedikit agak zalim dan lain-lain, maka tiba waktunya melihat pergantian," ujar dia.
Dia lantas menyinggung kebijakan Jokowi yang seolah-olah menguntungkan pihak asing. Bagi Amien, Jokowi saat ini hanya melakukan 'politik penyesatan'.
"Pada Pak Jokowi, teman saya. Pak Jokowi, selama ini Anda dengan kekuasaan itu Anda telah melakukan politics of deception, bukan politik pengibulan, memang ini kasat, tapi tegas, politik penyesatan," tegasnya.
Kemudian di bagian akhir video, Amien mendoakan Jokowi tetap sehat dan bersikap kesatria. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga meminta Jokowi tak menjadikan hukum untuk menekan lawan politiknya di Pilpres 2019.
Berikut ini pernyataan lengkap Amien mengenai viral #2019GantiPresiden:
Assalamualaikum wr wb
Saya hari-hari ini sangat berbahagia, dan bersyukur pada Alloh SWT bahwa ada angin puritan yang menyapu Nusantara ini yaitu berbagai kelompok anak bangsa sepertinya makin-makin sama menyuarakan sebuah semboyan yaitu di tahun 2019 nanti Insyallah ganti Presiden. Jadi Insyaallah dengan senjata doa, salat malam semampu kita, syukur-syukur dengan puasa Senin dan Kamis kemudian kita betul-betul menggalang apa kekuatan bangsa ini, ya ukhwah islamiyah tapi juga ukhwah wathoniyah. Dua-duanya sama pentingnya. Nanti kita gerakkan lewat sebuah perayaan demokrasi Pilpres dan Pileg jadi satu. Insyaallah kita akan melihat Presiden baru.
Jadi ini legitimate, ini legal, ini sah, tidak ada sedikit pun pasal UUD yang dilanggar. Tidak ada kaitan demokrasi yang kita langkahi. Ini sesuatu yang sangat amat biasa. Apalagi kalau kita bicara Alquran memang kalau kekuasaan sudah cenderung menjadi lupa daratan, sedikit agak zalim dan lain-lain maka tiba waktunya melihat pergantian. Pada pak Jokowi, teman saya. Pak Jokowi, selama ini anda dengan kekuasaan itu anda telah melakukan politics of deception, bukan politik pengibulan, memang ini kasat, tapi tegas, politik penyesatan.
Jadi ketika hutang menggunung, tidak apa-apa, kita masih oke. Ketika rakyat megap-megap karena tenaga kerja sudah banyak diambil alih oleh negara di Utara kita itu. Tapi masih jangan ini sesuatu yang bagus untuk membangun lebih cepat lagi. Ketika infrastruktur dibangun dengan biaya mahal, ujungnya dijual ke orang aseng dan asing. Ini apa-apaan? Ini saya katakan politik penyesatan.
Nah mas Jokowi dengan satu tahun lebih sedikit, gantilah dengan politics of dedication, politik pengabdian. Politik mengobarkan untuk kepentingan rakyat, jangan mendukung konglomerat. Konglomerat sudah bisa menghidupi sendiri. Jadi kembali lah kata Anda itu, Nawacita dan Trisakti, yang sekarang tidak ada kenyataannya.
Jadi mudah-mudahan anda tetap sehat walafiat, tetap bertarung secara gentle dan jangan menggunakan hukum untuk menekuk-nekuk lawan. Ini sesuatu yang bisa nanti, balik. Kalau anda, ya kalau anda menang, kalau tidak bagaimana?
jadi saya ingatkan jangan pernah menekuk-nekuk hukum untuk membenamkan lawan politik, dicari-cari kesalahannya. Ini tidak elok, ini aib dan tidak bermoral.
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air mari kita wacanakan dengan berdoa kepada Allah ganti Presiden tahun mendatang.
Assalamualaikum wr wb
Dan satu lagi pengikut aliran dongok si tua sengkuni yg semakin tua semakin nyampah, cuma ingatkan buat mantan ketua PP Muhammadiyah ini kata2 yg sering anda nasehatkan tetapi anda jalankan sendiri yakni, "Allah tak akan kabulkan doa orang yg tidak bersih hatinya dan penuh kedengkian"
detik
Diubah oleh aghilfath 07-04-2018 15:41
0
2.4K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan