schacherAvatar border
TS
schacher
Mengenal Berbagai Ideology Kapitalis di Dunia


Kalau anda lihat gambar diatas ada korelasi tinggi antara kebebasan ekonomi dan kemakmuran suatu negara.

Tidak saja korelasinya positif, grafiknya seperti exponential.

Seolah olah begitu kebebasan mendekati 100%, ada "sesuatu" singularity atau apa yang membuat ekonomy "meletus".

Mari kita periksa berbagai ideology di dunia. Lalu kita lihat baik buruknya.

1. Anarcho Capitalism

Ini bentuk paling murni dari capitalism. Anarcho capitalists, seperti kapitalis lainnya, berpendapat di dunia ini hanya ada dua kejahatan.

Pemaksaan dan penipuan.

Sisanya "baik"

Majoritas kapitalis berpendapat kalau negara seharusnya melindungi masyarakat dari kedua kejahatan tersebut.

Libertarian Capitalists, misalnya, berpendapat kalau itu satu satunya fungsi negara. Yaitu melindungi masyarakat dari penipuan dan pemaksaan.

Anarcho Capitalists berpendapat kalau negara tidak diperlukan untuk itu. Bahwa mekanisme pasar sendiri lah yang akan melindungi masyarakat dari kejahatan.

Satu contoh sukses dari Anarcho Capitalists  adalah bitcoin. Biasanya, negaralah yang mencetak uang. Dengan adanya bitcoin semua pasar sendiri mengatur harga mata uang.

Satu contoh sukses lain dari anarcho capitalists adalah peningkatan kemakmuran dunia di 300 tahun terkahir. Selama ribuan tahun, manusia saling membunuh, membantai, merudapaksa, berperang. Tidak ada yang mau membuat uber, gojek, atau microsoft. Untuk apa? Mengumpulkan harta dan nantinya akan dirampok.

Tetapi 300 tahun terakhir dunia makmur. GDP species kita naik 300 kali lipat. Mengapa? Karena seperti anjuran Anarcho Capitalists, setiap negara "bersaing"  memberi jasa perlindungan. Negara yang memajaki rakyatnya akan ditinggal oleh negara yang pajaknya lebih ringan. Adanya bomb nuklir memberi incentive, bagi semua negara di dunia, untuk tidak perang.

Tidak ada negara anarcho capitalists di dunia. Yang paling mendekati adalah Somalia, dan tidak kaya juga.

Anarcho capitalist tidak berpartisipasi dalam politik. Menurut anarcho capitalis, berpartisipasi dalam politik itu seperti menjadi pendeta, atau bishop, atau ulama, lalu berusaha merubah agama dari dalam. Ya aneh kan?

Saya sendiri cukup apatis dengan politik sampai Ahok dan Jokowi ada.

Anarcho capitalist umumnya memilih untuk sedapat mungkin menjauhi segala bentuk campur tangan pemerintah. Kalau ada orang bisnis online atau anda mengenal orang yang membeli bitcoin di harga $1, orang itu kemungkinan anarcho capitalists.

Anarcho capitalists adalah ideology paling toleran di dunia dan ini termasuk terhadap ideology lain. Anda bisa menjadi komunis atau syariah di negara anarcho capitalist, selama anda tidak memaksa orang lain setuju.

Seorang anarcho capitalist tidak melihat komunisme, atau syariah, sebagai sesuatu yang "jelek". Mereka concern kalau orang yang tidak suka terpaksa mengikuti. Mereka juga concern kalau kebebasan berbicara dibatasi atau kalau orang yang tidak setuju dipenjara.

Seorang anarcho capitalist paling berpikir, yang penting saya tidak harus di provinsi yang sama.

Dalam anarcho capitalist, cara utama untuk memilih pemimpin adalah pindah ke negara lain

Perbedaan utama antara anarcho capitalism dan demokrasi adalah dalam demokrasi anda hanya butuh 50% dari vote. Dalam anarcho capitalism anda butuh 100% dari vote untuk melarang pornography misalnya.

2. Libertarian Capitalism



Ini bentuk yang moderate dari anarcho capitalism.

Seperti anarcho capitalists, libertarian capitalism percaya kalau di dunia ini hanya ada dua kejahatan. Pemaksaan dan Penipuan. Fungsi negara dalam libertarianism hanyalah dua. Satu melindungi masyarakat dari penipuan dan pemaksaan. Yang kedua adalah enforce kontrak.

Perbedaan utama antara libertarian capitalists dan anarcho capitalists adalah anarcho capitalists percaya kalau negara amat tidak effective dalam melakukan keduanya. Jadi negara tidak punya fungsi apapun dalam anarcho kapitalis. Libertarian berpikir kalau negara punya fungsi dan fungsinya ya dua hal tadi.

Kapan libertarianism lebih jalan dari anarcho capitalists? Hmmm... Pernahkah anda membeli barang? Apa yang anda lakukan kalau anda ditipu? Anda lapor polisi? Di Indo itu kayaknya tidak effective. Yang majoritas orang indo lakukan kalau ditipu adalah nyanyi di suara pembaca kaskus. Kalau anda melakukan yang kedua, anda adalah seorang anarcho capitalist.

Seorang anarcho capitalists "jijik" terhadap pemerintahnya. Libertarian berpendapat kalau pemerintah punya "role". Seberapa jauh orang menjadi anarcho capitalists dan bukan libertarian tergantung seberapa menjijikkan negaranya. Di negara yang tidak korup seperti Singapore, orang mungkin lebih libertarian. Di Indo orang mungkin lebih anarcho capitalists.

Tapi saya lihat di Indo kita sudah mulai membaik. Tidak tahu sampai kapan.

Apakah anda seorang libertarian? Cobalah ambil Nolan Quiz

https://www.nolanchart.com/survey-php



Orang yang agamanya beda cenderung punya ideology yang berbeda. Seperti anda lihat, kristen protestan dan islam ada di pojok yang hampir berlawanan. Itu mengapa mereka tidak setuju dalam banyak hal.

https://religionnews.com/2014/08/27/...ons-one-graph/

3. Minarchism

Dalam libertarian capitalism negara hanya punya dua role. Enforce contract. Dan protect from evil. Minarchist berpendapat kalau negara juga harus membangun infrastrukture.

Inti dari minarchism adalah faktor negara kecil, sisanya diatur swasta. Makin kecil faktor negara, makin kita tidak usah khawatir kalau negaranya "ngaco". Asal kecil, ya sudah.

Minarchist hanyalah bentuk yang lebih moderate dari libertarianism.

Contoh negara yang "hampir" libertarian/minarchist adalah Singapore dan Hongkong. Di Singapore, negara amat berhasil melindungi orang. Anda tidak usah takut dirampok di Singapore.

Di Singapore, tidak ada minimum wage, ataupun hambatan perdagangan apapun. Coba anda bayangkan negara seperti Singapore, tetapi permen karet, pramuriaan, pornography, legal. Nah itu negara libertarian/minarchist.



4. Georgism



Pernah dengar kalimat, "Bumi air dan segala kekayaan didalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk kepentingan rakyat?". Itu adalah inti dari Georgism. Georgism berasal dari ide George Hendry.

Georgism itu seperti minarchism. Tetapi di sini orang lebih susah miskin.

Mengapa? Karena tanah dipajaki, dan uangnya dibagi rata ke semua warga negara dewasa.

Kepemilikan tanah dalam georgianism itu bukan kepemilikan "full". Haknya lebih ke hak usufructuary. Itu berasal dari dua kata. Usage dan Fruit. Jadi "pemilik" tanah punya hak guna bangunan yang bisa terus diperpanjang. HGB itu punya seperti kepemilikan tanah. Orang bisa menggunakan tanah, menikmati kenaikan harga tanah, dan lain lain. Perbedaannya cukup tipis. Beda utama adalah pajak tanah lebih besar di Georgism dari pada di ideology lain. Beda lain adalah negara punya hak untuk menyita tanah selama memberi ganti rugi yang layak. Jadi ya betul betul tidak beda jauh dengan kepemilikan tanah yang sekarang.

Hanya tanah kosong yang dipajaki. Jadi anda bisa membangun kondominium di tanah anda dan PBB anda tetap konstant. Georgianism berpendapat kalau harga tanah itu adalah externalities dan hasil produktivitas dari masyarakat. Masyarakat yang hidup damai berdampingan akan punya harga tanah lebih tinggi. Jadi wajar kalau negara yang sudah membangun infrastrukture menagih pajak lebih besar dari pemilik tanah.

Sebetulnya semua negara bisa beralih ke georgianism dengan mudah. Tambahkan saja pajak tanah. Dan effect economynya, for all practical purpose, adalah ekonomi kita jadi georgian.

Di negara kita ada yang complain 74% tanah dimiliki orang tertentu. Solusinya sederhana. Pajaki saja tanah 1-2% per tahun dari harga tanah. Dan kita tidak usah lagi khawatir tentang masalah itu.

Dalam georgism pajak penghasilan hilang. Jadi semua warga mendapat uang saku sekian. Itu memberi warga incentive untuk memilih gubernur dan presiden yang effective dan efficient. Beberapa negara arab mempraktekkan ini.

Tidak seperti welfare, tidak ada welfare trap. Jadi orang malas punya uang untuk makan dan cukup modal untuk berusaha sendiri. Tetapi kalau dia mau lebih dia tetap harus bekerja keras. Dalam system welfare, anda tidak mendapatkan uang sewaktu anda kaya. Dalam system bantuan langsung SBY, misalnya, anda tidak mendapat uang kalau anda kaya.

Artinya ada suatu range dimana bekerja lebih keras justru menghasilkan pendapatan yang lebih kecil.



Dalam georgism, anda tetap kaya. Dan karena pajak pendapatan 0 atau hilang, marginal untaxed dollar anda tetap tinggi.

Pajak penghasilan diganti pajak tanah itu.

Beberapa extensi dari georgianism juga memperhitungkan externalities. Kalau anda membuat pabrik yang banyak asapnya, anda didenda. Kalau anda membuat taman yang jadi tourist attraction, anda mendapat subsidi. Tetapi ini sudah agak complex.

Oh ya minyak dan lain lain juga dibayar ke negara. Keuntugan dari minyak, sesudah dipergunakan untuk membangun infrastrukture, di berikan ke rakyat sebagai dividend.

Georgism beda dari komunis.

Selain pajak tanah itu, georgian tidak melarang orang untuk bisnis apapun. Anda bebas mengeruk keuntungan sebanyak banyaknya dari bisnis anda tanpa membayar pajak lagi. Tetapi kalau anda tinggal di Sudirman dan anda menjual warteg, kemungkinan besar anda tidak akan mampu membayar pajak tanah di sono. Ya anda harus minggir ke daerah lain yang harga tanah dan pajak tanahnya lebih murah.

Anda bisa membayangkan komunisme itu negara dengan pajak penghasilan 100%. Di semua contoh kapitalisme yang saya sebutkan so far, pajak penghasilan seharusnya rendah sekali atau 0%.

Jadi georgism tidak mempersoalkan redistribusi kekayaan itu seharusnya besar atau kecil. Georgism berpendapat kalau tanah milik bersama, dan itu dibagi rata. Tetapi pekerja yang kerja keras tidak harus dipajaki lagi.

Georgism berasal dari economis George Hendry. Dia melihat bahwa banyak pekerja bekerja keras, tetapi waktu negara damai dan makmur, pekerja itu justru susah karena harga tanah naik.

Tidak seperti anarchist dan libertarian yang terobsesi dengan kebebasan individu, georgist terobsesi dengan distorsi pasar. Mereka ingin mengurangi distorsi pasar dan memaksimalkan kemakmuran.

Ongkos dari citizen dividend jauh lebih murah dari ongkos larangan import, perijinan yang rumit, dan lain lain. Jadi jangan malu minta cash ama pemerintah.

5. Demokrasi

Demokrasi seperti georgianism. Tetapi lebih flexible. Dalam georgianism, rakyat mendapat cash sebagai dividend. Kewajiban rakyat hanyalah memilih pemimpin yang cost effective seperti pemegang saham memilih CEO yang effective.

Tapi bagaimana kalau rakyat tidak mau cash? Misal rakyat lebih suka asuransi kesehatan dari pemerintah.

Misal banyak rakyat ingin melarang prostitusi.

Di semua mazbah kapitalisme, prostitusi legal. Paling mentok, di Georgianism, itu dipajaki karena negative externalities.

Dalam demokrasi rakyat tidak harus meminta sesuatu yang distorsi pasarnya minim. Rakyat bisa meminta apa saja.

Di hampir semua negara demokrasi polygamy illegal. Yap. Termasuk di Turkey yang majoritas penduduknya islam. Penyebabnya sederhana sekali. Majoritas cowo menggunakan hak pilihnya untuk memastikan cw memilih cowok yang masih single.

Kalau diukur dari penggunaan, demokrasi boleh dibilang lumayan sukses dalam arti tertentu meskipun punya banyak kelemahan.

Majoritas negara demokrasi umumnya lebih makmur dari negara yang tidak demokrasi.

Semua ideology lain, kapitalism, georgianism, anarcho capitalist, communism, bisa dicapai dalam demokrasi. Ya tinggal rakyat maunya apa? tetapi kadang kadang sebagian kecil rakyat punya kemampuan vote yang disproportionately besar. Di Amerika kaum liberal bisa belagak tersinggung kalau anda bilang orang gay itu tidak normal. Di Indo orang bisa belagak tersinggung kalau anda tidak setuju dengan pilihan anda.

Masalah lain dari demokrasi adalah majoritas masyarakat tidak "pintar" dalam memilih berbagai issue dan percaya orang yang salah. Contoh. Ada yang bilang korupsi itu oli pembangunan. Ya kalau saya bilang itu bohong nanti saya ditaro di makob.

Ini amat membatasi kebebasan berbicara dan membuat rakyat gampang diarahkan untuk memilih pilihan jelek.

Extremist jarang menang di negara demokrasi. Median vote theorem bilang kalau yang votenya "main" biasanya hanyalah swing voters, dan mereka selalu moderate. Itu kenapa setiap pemilu kita sering melihat pilihan "kembar".



Ini tidak jelek. Demokrasi, seperti minarchism, paling tidak menjamin negara tidak terlalu jelek. Kalau kamu mau hidup yang lebih baik, ya kamu andalkan diri kamu sendiri dan bukan negara.

Dalam demokrasi, anda sebetulnya tidak merubah negara anda waktu vote. Anda merubah negara anda dengan merubah persepsi swing voters. Post seperti ini adalah contoh.

Banyak orang menganggap demokrasi gagal karena beberapa demokrasi menjadi negara miskin. Ada baiknya kita take a step back dulu. Misal rakyat menggunakan votenya untuk memilih pemimpin beragama. Lalu kemudian pemimpin agama di negara itu disogok dan kemudian kita jadi negara miskin yang sebetulnya dikuasai cukong. Apakah demokrasi gagal?

Well, demokrasi tidak memilih pemimpin yang terbaik. Demokrasi memilih pemimpin yang "pantas" untuk rakyat. Kalau rakyat tidak bisa melihat kalau hasil akan jauh berbeda dari janji ya itu nasib rakyat. Biasanya sebelum itu terjadi, ada politkus berpengalaman yang bisa melihat itu dan mencoba memberi tahu rakyat kalau mereka dibohongi. Kalau politikus seperti itu dipenjara, kita tidak demokrasi lagi.emoticon-Takut




6. Cronysm

Cronysm adalah de facto ideology dari hampir semua negara di dunia. Cronysm adalah pemerintah, dari, oleh, dan untuk lobbyist/koruptor. Dalam crony capitalists, pemerintah bisa buat apa saja. Pengusaha me lobby, atau menyogok pejabat. Lalu dua duanya bagi hasil.

Masyarakat bisa vote. Korupsi merugikan masyarakat. Kok ada negara demokrasi bisa korup? Ternyata ada banyak cara untuk membuat masyarakat memilih pemimpin yang korup.



Agama salah satunya. Cara lain adalah pembatasan kebebasan berbicara. Misal dengan memenjarakan orang yang kritis terhadap agama dan pemerintahan. Sebagian kecil orang juga bisa belagak tersinggung kepada opini yang beda dengan opini dia.

Cara lain adalah dengan membatasi pilihan. Di Iran, misalnya, hanya orang orang tertentu yang bisa dipilih jadi presiden. Jaman Suharto, hanya partai yang pro Suharto yang bisa dipilih di pemilu.

Semua cara ini membuat rakyat susah mendapat info akurat waktu memilih.

Tetapi kita tidak boleh bilang cara cara ini bohong. Karena nanti ada yang belagak tersinggung dan ribut lalu kita ditaro di makob.

Contoh, banyak orang mengeluhkan kesenjangan sosial. Mereka berpendapat kalau pejabat punya kekuasaan lebih besar, pejabat akan berpihak pada mereka dengan memeras yang kaya dan memberi uang ke yang miskin. Itu theory.

Yang lebih sering terjadi adalah pejabat butuh dana cukong buat kampanye. Dan tentu saja, siapapun yang berkuasa, si cukong lah yang betul betul mengatur dibelakang. Makin pejabat pejabat punya kekuasaan dan hak prerogative untuk melakukan hal tertentu, makin kaya cukong cukong, dan makin miskin rakyat.



Crony capitalism adalah wajah capitalism yang orang kenal di berbagai negara. Majoritas rakyat tidak pernah tahu kalau kapitalisme yang sebenarnya sebetulnya amat menguntungkan pekerja, konsumen, dan rakyat kecil. Coba anda lihat uber. Dengan adanya uber, kita bisa kemana mana dengan murah.

Lihat internet. Makin lama harga internet dan komputer makin murah.

Tetapi orang mengasosiasikan kapitalis dengan cukong yang menyogok pejabat supaya diberi edge. Padahal di negara kapitalis yang lebih murni susah sekali menyogok pejabat.

http://www.tipskey.com/article/crony...is-oxymoronic/



Di negara yang tidak kapitalis, seorang gubernur bisa mempersulit perijinan pendirian restoran dengan maksud mempersulit persaingan harga dari makanan. Nanti yang perlu ijin menyogok gubernur. Di negara kapitalis, semua restoran bisa berdiri asal memenuhi syarat restoran yang cukup rendah.

Crony Capitalism adalah de facto ideology dari banyak negara. Ideology di depannya bisa apa saja. Bisa komunisme, bisa syariah. Umumnya hasil yang dicapai akan jauh berbeda dari apa yang dijanjikan. Banyak orang berpendapat ini semacam kebohongan. Betul atau tidak ya anda simpulkan sendiri. Pssssssssssttttttttt.......

7. Anarcho Capitalism 2.0

Okay, kita pernah bilang kalau anarcho capitalism itu kapitalis yang paling murni. Sebetulnya yang menarik dari anarcho capitalism adalah para anarcho capitalist tidak menganggap kalau korupsi yang terjadi di crony capitalism itu "salah".

Keberadaan negara lah yang salah.

Negara hanyalah mafia yang terkuat.

Jadi kalau rakyat terlalu ingin pajak tinggi, terlalu tolol, terlalu tidak adil, terlalu rasis, terlalu anti mekanisme pasar, seorang anarcho capitalist tidak akan depresi bunuh diri. Libertarian dan minarchist mungkin stress. Anarcho capitalist tinggal pindah ke negara lain atau "beradaptasi"

Anarcho capitalis mendapatkan proteksi dari mekanisme pasar. Most of the time, perlindungan terbaik yang ada di "pasar" adalah perlindungan dari negara.

Negara itu preman yang terkuat.

Kalau negaranya tidak adil dan berusaha untuk melarang terlalu banyak hal, negaranya jadi lemah. Lalu? Lalu ya anarcho capitalis akan dengan senang hati membayar siapapun untuk proteksi mereka. Biasanya koruptor.

Itu mengapa di negara kita banyak pemilik club yang menjual wanita, minuman keras, dan lain lain tetap ada. Mereka tidak membayar pajak (seperti dalam georgianisme) ke rakyat. Mereka membayar polisi. Polisi pun juga korup. Untuk menjadi polisi, orang menyogok sekian puluh juta.

Cronysm adalah necessary evil yang terjadi kalau kita sudah terlalu tidak kapitalis.


Diubah oleh schacher 07-04-2018 13:02
0
2.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan