Sering kali kita mendengar bahwa "tidak ada orang di dunia ini yang benar-benar baik, karena dibalik perbuatan baik tersebut pasti tersimpan maksud/ tujuan tertentu". Apakah pernyataan itu benar? Entahlah, coba kita lihat lagi kehidupan kita beberapa waktu ke belakang. Pasti memang ada yang berbuat baik kepada kita dengan berharap sesuatu dari kita pula, tapi juga pasti ada yang tulus membantu kita tanpa mengharapkan suatu balasan. Begitu juga saat kita berbuat baik kepada orang lain, kadang kita berharap mungkin saja orang itu akan membantu di kala kita membutuhkan. Tapi nyatanya hanya berakhir dengan kekecewaan, di saat kita membutuhkan bantuan namun mereka menjauhkan kita. Padahal selama ini kita udah banyak membantu, meskipun berniat tulus tapi tetap saja kekecewaan ini pasti pernah muncul. Lalu apa salah kita berbuat baik? Tentu tidak, tapi mungkin kita sudah terlalu baik jika tanda-tanda ini melekat pada diri kita...
1. Tidak Pernah Berkata "Tidak" ke Orang Lain
Quote:
Ketika seseorang meminta bantuan, agan dan sista tidak pernah bisa menolaknya meski harus mengorbankan waktu, materi, bahkan kewajiban yang sebenarnya harus agan dan sista penuhi. Misalnya, saat teman meminta kita untuk menemaninya ke suatu tempat, padahal kita sudah ada rencana atau mau mengerjakan hal lain yang lebih penting. Atau saat tetangga atau saudara mau pinjam uang rasanya tidak enak hati apabila menolaknya, padahal sebenarnya ada kebutuhan pribadi atau keluarga juga yang belum tercukupi.
Meluangkan waktu untuk teman memang bagus agar tali pertemanan tetap terjaga bahkan semakin erat, membantu saudara dan tetangga dekat juga baik kok barangkali suatu saat kita berada di posisinya karena roda hidup itu bisa saja berputar. Tapi jangan lupa untuk tetap memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri kita sebelumnya, jangan sampai kita menjadi gusar sendiri karena telah kehilangan apa yang kita perlukan.
2. Selalu Berkata Maaf Lebih Dulu
Quote:
Meskipun bukan agan dan sista yang berbuat salah atas masalah tersebut, tapi karena agan dan sista tipe orang yang tidak suka keributan dan terlibat dalam masalah yang berlarut-larut biasanya kita mengalah dan meminta maaf lebih dulu. Hal ini bisa terjadi ke pasangan, hubungan persahabatan, atau pun di dalam dunia kerja. Alangkah baik jika ke depannya kita berpikir kembali untuk meminta maaf atas suatu kesalahan yang bukan kita perbuat. Jika itu tidak ada manfaatnya dan tidak membuat pelakunya sadar, lebih baik tidak perlu.
3. Terlalu Mudah Memaafkan
Quote:
Selain sering meminta maaf atas hal yang bukan kita perbuat, kita pun sangat mudah untuk memaafkan orang yang berbuat salah kepada kita. Memaafkan itu memang baik, sejak dini kita telah dididik untuk saling memaafkan. Akan tetapi sia-sia saja jika kita memaafkan, namun perasaan kita masih terluka dan sakit. Kita berkata memaafkan hanya tidak ingin merusak tali persahabatan atau melukai hati pasangan. Niat kita memang baik tapi sebenarnya ini bukanlah keputusan yang baik, karena pada akhirnya sahabat atau pasangan kita tidak akan mengerti bahwa sikapnya telah membuat kita terluka. Mereka jadi tidak pernah bisa menyadari dan memperbaiki kesalahannya.
4. Sangat Peka terhadap Perasaan Orang Lain
Quote:
Agan dan sista mudah sekali mengetahui apa yang sedang pasangan atau teman gansis rasakan, meski mereka tidak menunjukkannya. Mengapa bisa begitu? Tentu karena kita memiliki rasa empati dan kepedulian yang tinggi. Rasa empati dan kepedulian ini bisa muncul karena kita sudah memiliki hubungan kedekatan yang erat bersama orang tersebut. Ini menjadi salah satu tanda bahwa kita adalah teman atau pasangan yang baik. Tapi tunggu dulu, ingat-ingat lagi deh apakah teman atau pasangan kita juga pernah sekali saja bersikap yang sama kepada kita? Kalau iya, pasti rasanya senang deh mengetahui bahwa ada orang yang kita sayang juga bersikap empati dan memiliki kepedulian yang tinggi dengan kita.
5. Memilih untuk Diam
Quote:
Saat teman agan dan sista bertanya "mau makan apa dan di mana?", kita lebih memilih untuk menjawab terserah dan mengikuti saja keinginan mereka. Biasanya hal ini terjadi karena sebelumnya pernah tidak dihargai atau terjadinya penolakan atas pendapat kita. Jadi dipikir percuma saja memberikan jawaban. Bisa juga terjadi karena kita sudah tahu kalau teman-teman kita juga akan berdebat mengenai apa yang akan dimakan, kita mengalah saja untuk mengurangi perdebatan. Ini biasanya sih terjadi sama sista-sista.
Cobalah kita untuk menghargai pikiran dan pendapat kita sendiri dengan belajar untuk mengutarakannya kepada orang lain. Karena kalau tidak, mereka tidak akan tahu apa yang kita pikirkan dan inginkan. Mereka juga tidak akan sadar kalau sudah menyakiti perasaan kita. Jangan terus mengalah dan mengikuti keinginan orang lain, ada kalanya kita perlu menghargai diri sendiri untuk bertindak sesuai apa yang kita inginkan.
Berbuat baik itu bagus, tapi jangan sampai kita bergantung dan berharap orang lain membalas atas apa yang telah kita lakukan kalau tidak ingin berakhir kecewa. Ikhlaskan saja kebaikan yang sudah kita perbuat, dengan niat yang baik, tulus, dan ikhlas apa pun akhirnya kita tidak akan merasa kecewa...
Ilustrasi: Google
Sekian dari Ts
