- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Seni Gesrek : Seni Bubuang Pati (mempertaruhkan nyawa) khas Garut


TS
deacon23
Seni Gesrek : Seni Bubuang Pati (mempertaruhkan nyawa) khas Garut

Pernah nonton seni Debus dari Banten? Nah, Seni Gesrek ini serupa dengan seni Debus, hanya saja Seni Gesrek ini berasal dari Garut, tepatnya dari sekitar Curug Sanghyang Taraje , yaitu dari desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan.
Dulu, di Curug Sanghyang Taraje sering diadakan pertunjukan Seni Gesrek, jadi selain menikmati keindahan salah satu curug tertinggi di Garut ini, pengunjung juga bisa menonton Seni Gesrek.
Sayangnya sekarang kesenian ini sudah jarang dipentaskan, bahkan di tempat kelahirannya di Kecamatan Pamulihan.

Ledakan diri dengan petasan
Walaupun demikian, para pemain kesenian ini masih ada sampai sekarang dan siap untuk mementaskannya kembali jika diundang. Sekarang kesenian ini lebih sering dipentaskan di acara-acara besar seperti peringatan hari jadi Garut atau hari kemerdekaan Indonesia.
Seni Gesrek ini dilakukan dengan memperkuat fisik, mental, dan spiritual pemain hingga tubuhnya tahan terhadap sayatan benda tajam, pukulan, hingga luka bakar.
Seni Gesrek ini juga disebut Seni Bubuang Pati atau seni mempertaruhkan nyawa.

golok tajam yang di tusukan ke perut dan tangan
Hal ini karena para pemainnya memang harus memiliki keberanian tinggi untuk mempertaruhkan nyawanya dengan melukai dirinya sendiri.
Selain melatih fisik dan mental, para pemain Gesrek ini melakukan pemulihan keutuhan ilmu spiritual yang disebut Ngabungbang, yaitu dengan melakukan mandi suci tujuh muara sembari dibacakan doa-doa oleh gurunya pada tanggal 14 Mulud. Doa ini ternyata masih berasal dari kitab suci Al-Qur’an, yang isinya meminta keselamatan.
Kesenian Gesrek ini dimainkan sekitar 10 orang dan didukung oleh 4-7 orang yang bertugas untuk menyediakan alat dan menjaga keamanan selama atraksi ini berlangsung. Setelah melakukan berbagai ritual untuk mendoakan keselamatan para pemain, atraksi langsung dimulai dengan masuknya arwah leluhur ke tubuh para pemain.
Kemudian para pemain dengan lincah mulai mencoba melukai tubuhnya masing-masing dengan berbagai alat yang disediakan, seperti parang, golok, bambu runcing, dan benda tajam lainnya, bahkan panas api dari obor juga digunakan.

Di tusuk benda tajam
Seni ini tergolong sangat berbahaya, jadi jangan ditiru yah, Travelmate, kecuali mau ikut berlatih sama seniman yang udah ahlinya. Kalau bawa anak untuk menonton pertunjukan ini juga harus dikasih pengertian yah, biar tidak ditiru.
Kalau ingin mengundang kelompok seniman Gesrek ini, bisa langsung datang saja ke Kecamatan Pamulihan, tepatnya ke dekat Curug Sanghyang Taraje di Kp. Kombongan, Desa Pakenjeng.
TKP
0
2.5K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan