- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kompol Fahrizal Todongkan Senjata Api ke Ibu Kandungnya
TS
nastaik2200kv
Kompol Fahrizal Todongkan Senjata Api ke Ibu Kandungnya
Quote:
Judul KEPANJANGAN
Home » News » Regional
Sebelum Tembak Mati Adik Ipar, Kompol Fahrizal Todongkan Senjata Api ke Ibu Kandungnya
Kamis, 5 April 2018 14:57
Kolase Tribun Medan
Kompol Fahrizal mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan.
BANGKAPOS.COM, MEDAN - Kompol Fahrizal yang menjabat Wakapolres Lombok Tengah, NTB jadi tersangka utama penembakan hingga menewaskan nyawa adik iparnya bernama Jumingan.
Informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com, Kompol Fahrizal yang kini bertugas di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pulang liburan ke Medan bersama istri.
Pulang liburan ke Medan itu tampak dari unggahan foto-foto keberangkatan Kompol F dan keluarga melalui akun Facebook miliknya.
Setibanya di Medan, Kompol Fahrizal datang ke rumah orangtuanya di Jalan Tirtosari, Medan, Sumut.
Lantaran sudah lama tidak pulang ke Medan, dia sempat bertukar sapa dengan sejumlah tetangga rumah orangtuanya.
Beberapa di antara tetangga itu disalaminya sebelum kemudian masuk rumah.
Keterangan sumber Tribun-Medan.com, awal pertemuan berjalan baik.
Kompol Fahrizal sempat berbincang- bincang dengan ibunya dan Heny Wulandari, adiknya yang tinggal di rumah itu bersama suaminya Jumingan.
Saksi (Heny) juga sempat melihat Kompol F memijat ibunya yang menurut saksi dalam kondisi tidak sehat. Namun entah bagaimana, suasana akrab itu tiba-tiba berubah drastis.
"Fahrizal tiba-tiba menodongkan senjata ke arah ibunya," kata sumber.
Melihat itu, Jumingan berupaya memisah dan menenangkan Fahrizal.
"Jangan begitu, Bang, sebut Jumingan. Namun Fahrizal tidak mengindahkan dan mengalihkan todongan pistolnya ke arah Jumingan. Kemudian ada letusan senjata," ucap sumber.
Setelah suaminya bersimbah darah, Heny lari ke dalam kamar dan mengunci kamar lantaran ketakutan.
Fahrizal mengejar Heny dan sempat menggedor pintu kamar. Namun ibunya melarang Heny keluar dari kamar.
Informasi diperoleh Tribun-Medan.com dari warga setempat, usai melakukan penembakan, Kompol Fahrizal keluar dari rumah dengan tangan yang masih menggenggam senjata. Dia membawa serta ibunya.
Polda Sumut telah meminta keterangan tiga saksi. Selain Heny Wulandari, polisi juga meminta keterangan dua warga setempat bernama (inisal) A dan E.
Keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Kompol Fahrizal.
Hingga saat ini, Fahrizal masih menjalani pemeriksaan di Polda Sumut.
Kronologi Versi Warga
Warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung terkejut dengan penembakan ini. Warga mengira suara tembakan adalah suara petasan.
Tidak lama kemudian diketahui suara letusan itu berasal dari rumah seorang warga disebut-sebut bernama Sutini.
Apalagi, suara jeritan warga bergema di dari dalam rumah, parmanen.
"Aku pikir mercon, jadi enggak peduli tadi. Cemana-lah tadi habis salat tak enak badan golek-golek di rumah," kata Juraidah (75) warga sekitar saat ditemui Tribun-Medan.com.
Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP). Tapi, ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.
Bahkan, dia keluar rumah saat mendengar ada keramaian di lokasi.
Tidak hanya itu, dia juga mengaku lupa berapa kali suara letusan. Namun, suara itu terdengar begitu keras. Selain itu, ia tak ingin membeberkan identitas korban penembakan.
"Saya tidak begitu tahu nama korbannya. Soalnya jarang ketemu. Tapi mereka sekeluarga orang baik kok. Kalau istrinya kerjanya guru," ujarnya.
Tidak lama kemudian, petugas kepolisian membawa seorang perempuan dari sebuah warung.
Besar dugaan perempuan itu bernama Sutini alias Heni, istri dari pria berinisial Jumingan alias Jun, korban penembakan.
Heni memasuki rumah dibopong oleh dua oknum polisi berpakaian preman.
Sedangkan, balita yang digendongnya
menjerit histeris. Setiba di depan rumah Heni nyaris pingsan.
"Ini rumah orangtuanya Pak Fahrizal, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan. Sekarang tugas di Lombok. Adiknya yang paling kecil tinggal di sini bersama orangtuanya mereka," kata seorang warga berkacamata saat ditemui di depan rumah.
Kini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.
Terlihat beberapa petugas langsung mengevakuasi jasad dengan menggunakan kain dan tandu.
Sementara itu, personil kepolisian telah memasang garis polisi di depan rumah.
Kapolrestabes dan Wakapolrestabes turun langsung ke TKP
Wakapolrestabes AKBP Tatan Dirsan menyambangi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan yang dilakukan oknum polisi yang dilakukan di rumahnya yang berada di jalan Tirtosari Gang Keluarga.
Orang nomor dua di Polrestabes Medan ini menghampiri TKP sekitar pukul 00.00 WIB.
Namun sayang, Wakapolrestabes Medan ini enggan mau berkomentar terkait penembakan yang diduga dilakukan oknum perwira polisi yang disebut-sebut berinsial F.
Selang 10 menit setelah kedatangan AKBP Tatan Dirsan, Kapolrestabes Medan tiba di lokasi.
Orang nomor satu di Polrestabes Medan ini langsung memasuki rumah dengan anggota berjumlah 7 orang.
Setelah memeriksa ke dalam rumah sekitar lima menit, Kapolrestabes keluar rumah dan berjalan menuju depan gang rumah hendak meninggalkan TKP.
Saat hendak memasuki mobil, Kombes Dadang Hartanto menyatakan kalau keterangan terkait pembunuhan ini langsung ditanyakan ke Polda Sumut.
"Ke Polda Sumut saja, ya, mas. Karena sudah mereka yang tangani," katanya singkat.
http://bangka.tribunnews.com/2018/04...ndung?page=all
Senpi dari uang rakyat dipake buat nodong ibu kandung?
Diubah oleh nastaik2200kv 05-04-2018 12:13
0
2.7K
Kutip
30
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan