Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyairaraAvatar border
TS
nyairara
Prabowo Mungkin Galau dan Tertekan
Jakarta - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali menilai ucapan Prabowo Subianto tentang "elite bodoh" dan "mental maling" menunjukkan ketua umum Partai Gerindra itu sedang dalam kondisi galau atau gundah.

Pasalnya, Prabowo sedang terdesak oleh waktu pendaftaran capres-cawapres 2019 yang kian dekat.

"Tepatnya orang di bawah tekanan waktu mengalami kegundahan. Gundah atau galau juga boleh," kata Effendi dalam acara peluncuran buku dan diskusi "Intelijen dan Pilkada: Pendekatan Strategis Menghadapi Dinamika Pemilu" di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta, Selasa (3/4).

Dia menjelaskan dari perpektif psikologi komunikasi, orang yang tertekan oleh waktu akan mudah gundah dan kesal.

Pada 4-10 Agustus 2018, dibuka tahapan pendaftaran capres-cawapres Pilpres 2019. Untuk mendaftar harus memenuhi Presidential Threshold 20 persen sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan keputusan MK.

"Kalau maju, harus 20 persen, sementara lihat sebelah sana, Pak Jokowi banyak benar yang dukung, lebih dari 20 persen, jangan-jangan 70 sampai 80 persen. Sementara saya (Prabowo) maju atau nggak ini. Nah, kemarahan terhadap sistem, bisa menyebabkan orang di bawah tekanan waktu, bisa memilih kosa kata yang bunyinya beda," terang dia.

Di tengah koalisi yang belum jelas, tekanan bagi Prabowo bertambah dengan munculnya tokoh alternatif seperti mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo. Apalagi, nama Gatot sedang naik daun.

"Partainya terus mendorong dia (Prabowo) supaya maju, tetapi maju pakai apa, nggak cukup, makanya harus berkoalisi. Kemudian koalisi seperti apa dan dengan siapa. Tetapi dari sana Gatot lagi naik daun juga, jadi jangan-jangan Gatot yang maju, bukan saya (Prabowo)," tandas dia.

Lebih lanjut, Effendi mengatakan bisa juga Prabowo memang benar-benar marah terhadap sistem pemilu yang melahirkan banyak elite yang suka maling dan merampok uang rakyat. Menurut dia, hal tersebut sangat manusiawi.

"Kan manusiawi dan boleh dong Prabowo marah terhadap elite-elite yang disebut bermental maling, itu kan jelas para koruptor di partai tertentu, tidak harus di Jakarta, di daerah juga bisa, merampok uang rakyat," pungkas dia.

Di acara yang sama, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai kritikan Prabowo ada benarnya. Menurut Mahfud, kalau dicari pasti ditemukan elite yang bermental demikian.

"Kalau mau dicari, pasti ada yang begitu. Yang baik juga ada," ujar Mahfud.

Dalam dunia politik, kata dia, banyak juga orang yang seperti Prabowo. Begitu pun sebaliknya, orang yang tidak seperti Prabowo juga banyak.

"Kan sama aja, cari orang-orang seperti Prabowo banyak, yang tidak seperti Pak Prabowo juga banyak. Itu dalam politik biasa aja. Yang pasti bisa dibuktikan kalau dicari," tandas dia.

emoticon-Sorry emoticon-Sorry emoticon-Sorry emoticon-Sorry
Pak Prabowo bisa jadi benar, tapi dengan menuduh semua elit di Jakarta (Padahal OTT banyak terjadi di daerah akhir-akhir ini) memperlihatkan rendahnya kecerdasan emosional pak Prabowo.

Hendropriyono sebut Prabowo psikopat,
emoticon-Cool
0
2.1K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan