Gambar Ilustrasi - Sumber : Google


Teman akrabku tiba-tiba mengajakku minum kopi di tengah hari nan terik. Dia ternyata minta ditemani minum kopi sambil mengisap rokok merek terkenal di tangannya. “Ngudut dulu bro. Selow aja, ambil aja, nanti saya yang bandarin. Kopi, makan siang, dan rokok aman. Maklum cui habis cair proyeknya hehe," kata kawanku sambil nyengir.

“Gak lah bro, guwa kopi dan bakso aja. Rokoknya enggak usah, saya enggak ngerokok lagi,” jawabku sambil berhap boleh nambah bakwan dan tempe goreng.

Sudah lama memang aku tidak merokok lagi, karena sedang buntu. Jangankan beli rokok, beli pulsa saja malas. Sebab beli pulsa Rp20 ribu saja berat, bro, apalagi beli rokok sehari dua bungkus. Satu bungkusnya Rp20 ribu, maka sehari habis Rp40 ribu.

Bagiku, duit dari mana segitu. Kalaupun ada, mending untuk keperluan yang lain. Misal untuk tabungan nikah, tabungan lanjut kuliah, dan tabungan beli mobil.

Rokok menjadi komoditas kedua terbesar penyumbang kenaikan garis kemiskinan. Angka kemiskinan rata-rata di sejumlah daerah di tahan air mengalami kenaikan. Sedangkan pengeluaran konsumsi rokok di perdesaan sebesar 7,24%, sedangkan di perkotaan 13,11%. Luar biasa ngeri.

Dalam beberapa tahun terakhir, memang ada wacana penaikan harga rokok Rp50 ribu per bungkus. Usulan itu merupakan hasil studi dari Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perokok alias ahli hisap akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat dari harga normal. Hasilnya, 80% bukan perokok setuju jika harga rokok dinaikkan.

Menurut kajian itu, perokok mengatakan jika harga rokok di Indonesia naik jadi Rp50 ribu per bungkus, mereka akan berhenti merokok. Belum lagi ada tambahan dana Rp70 triliun untuk bidang kesehatan. Dengan banyak perokok berhenti, kesehatan mereka menjadi lebih baik.

Jangan merokok di dekat orang yang tidak merokok bro, karena aku pasti akan meninggalkanmu. Rokok berbahaya pada kesehatan dan harta, maka memperoleh sesuatu yang membahayakan manusia itu lebih baik ditinggalkan. Menurut fatwa Muhammadiyah merokok haram. Sedangkan MUI ada yang sampai taraf haram ada juga yang makruh.

Dear temans, sadarlah bahwa rokok membunuhmu, sedangkan aku mencintaimu. Sumpah.