- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
11 Tahun Dikembangkan, Kapan Esemka Bakal Lahir Betulan?


TS
mau.mau.lah
11 Tahun Dikembangkan, Kapan Esemka Bakal Lahir Betulan?
Quote:
Jakarta - Pertama kali dikembangkan pada tahun 2007 oleh Sukiyat bersama dengan anak-anak SMK, mobil buatan anak bangsa Esemka belum juga terlihat memenuhi jalanan-jalanan di Tanah Air. Padahal sebelumnya mobil ini digadang-gadang akan menjadi mobnas alias mobil nasional.
Sukiyat yang awalnya hanya berniat untuk mentransfer ilmu ke anak-anak Esemka juga memiliki cita-cita sendiri untuk melahirkan mobil nasional yang memang sepenuhnya dikerjakan anak bangsa.
"Kendaraan Esemka pertama kali yang bikin saya. Dipakai di Solo terus jadi banyak ya itu saya yang produksi sama anak SMK dari Solo Raya baru kemudian melibatkan anak SMK dari Jakarta, Jawa timur, dan sebagainya," jelas Sukiyat sang penggagas mobil Esemka saat berbincang dengan detikOto, Selasa (3/4/2018).
Namun sayangnya keinginan Sukiyat untuk membuat mobil Esemka masih terus menjadi cita-cita karena 11 tahun setelahnya belum Esemka yang diproduksi secara massal.
Bahkan dalam kesempatan beberapa waktu lalu, Sukiyat menyampaikan dalam pengembangan Esemka ini pihaknya banyak mengalami kendala. Mulai dari model hingga pemasaran mobil itu.
"Tahun 2007 saya buat Esemka. Saya awalnya terinspirasi dari Pick-up Colt. Nah terus dulu jadi salah satu ketua komite di sebuah Esemka yang mau bangkrut. Akhirnya kita tambahi jurusan otomotif. Dari situ mulai transfer ilmu dan membuat Esemka yang sempat jadi besar, itu sudah saya rencanakan lama (buat Esemka)," cerita Sukiyat.
Nama Esemka jadi lebih naik lagi ketika Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Walikota Solo menjadikan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya.
Sejak Esemka Rajawali digunakan Jokowi, mobil tersebut langsung melejit dan diberitakan di media massa nasional. Kondisi yang sama tidak ditemui ketika Esemka pertama kali muncul pada 2009 lalu.
Pada 2012, Esemka terbentur masalah emisi gas buang. Kendala Esemka saat itu terletak pada emisi gas buang yang terlampau tinggi.
Bahkan, Esemka dua kali gagal uji emisi. Esemka pertama kali melakukan uji emisi pada 2010 dan diminta melakukan uji emisi kembali. Pada 2012, uji emisi mobil Esemka--yang merupakan prasyarat mobil bisa diproduksi massal--gagal lagi.
Hingga akhirnya, di pengujian yang ketiga kali pada Agustus 2012, Esemka lulus uji emisi. Emisi gas buang mobil buatan anak bangsa ini sudah memenuhi standar.
Meski sudah lulus uji emisi, Esemka kala itu harus berbenah sebelum diproduksi massal. Masalah lainnya ada pada bobot kendaraan yang harus dikurangi sampai setengahnya.
Ada beberapa varian mobil Esemka, di antaranya adalah SUV Esemka Rajawali yang pernah digunakan sebagai mobil dinas Jokowi saat masih menjabat Walikota Solo, serta pikap kabin ganda Esemka Digdaya yang baru-baru ini fotonya beredar viral di dunia maya. Namun, hingga kini mobil-mobil Esemka itu belum diproduksi massal.
Pada 2015 lalu, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhard. Proton Malaysia akan membantu perusahaan milik Hendropriyono untuk memproduksi mobil di Indonesia.
Nota kesepahaman kerja sama kedua perusahaan tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono di Proton Centre of Exellence, Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2/2015).
Turut menyaksikan penandatangan antara lain Presiden Jokowi, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, Pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.
Menyusul kepergian Presiden Jokowi ke Malaysia menyaksikan perjanjian kerja sama PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton, banyak yang beranggapan proyek itu akan menjadi mobil nasional. Namun Jokowi menegaskan untuk urusan mobil nasional yang dikembangkan adalah Esemka.
Esemka sempat menjadi 'rebutan'. Saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat dengan sejumlah menteri untuk membahas pengembangan industri otomotif nasional. Salah satu hasil rapat itu adalah, Esemka membutuhkan modal awal Rp 100 miliar untuk mengembangkan produknya.
Salah satu perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia, Garansindo--agen pemegang merek mobil-mobil mewah di Indonesia--menyatakan siap untuk berinvestasi dan mengembangkan Esemka menjadi mobil hasil rakitan lokal atau karya anak bangsa Indonesia.
Dua bulan setelahnya, tepatnya pada April 2015, CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah mengeluhkan pihaknya susah untuk bertemu Esemka. Pada 21 April 2015, perusahaan pimpinan AM Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari tengah meminang Esemka. Nama perusahaan pun berubah menjadi PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH).
Sementara itu, pada Maret 2017, Esemka sudah menyiapkan pabrik di Boyolali. Saat itu pabrik sudah dalam tahap finishing. Selain di Boyolali, Esemka juga membangun pabrik di daerah Bogor, Jawa Barat.
Kabar terbaru, Esemka bakal segera diproduksi massal. Tepatnya pada pertengahan tahun ini meski enggan menyebutkan lebih lanjut kapan tanggal pastinya.
"Tahun depan, paling lambat pertengahan tahun sudah diresmikan. Mereknya Esemka, sama dengan inisiatif Presiden Jokowi dulu waktu masih jadi Wali Kota Solo," ucap Hendropriyono akhir tahun lalu. (dry/lth)
https://m.detik.com/oto/mobil/d-3951319/11-tahun-dikembangkan-kapan-esemka-bakal-lahir-betulan
Sukiyat yang awalnya hanya berniat untuk mentransfer ilmu ke anak-anak Esemka juga memiliki cita-cita sendiri untuk melahirkan mobil nasional yang memang sepenuhnya dikerjakan anak bangsa.
"Kendaraan Esemka pertama kali yang bikin saya. Dipakai di Solo terus jadi banyak ya itu saya yang produksi sama anak SMK dari Solo Raya baru kemudian melibatkan anak SMK dari Jakarta, Jawa timur, dan sebagainya," jelas Sukiyat sang penggagas mobil Esemka saat berbincang dengan detikOto, Selasa (3/4/2018).
Namun sayangnya keinginan Sukiyat untuk membuat mobil Esemka masih terus menjadi cita-cita karena 11 tahun setelahnya belum Esemka yang diproduksi secara massal.
Bahkan dalam kesempatan beberapa waktu lalu, Sukiyat menyampaikan dalam pengembangan Esemka ini pihaknya banyak mengalami kendala. Mulai dari model hingga pemasaran mobil itu.
"Tahun 2007 saya buat Esemka. Saya awalnya terinspirasi dari Pick-up Colt. Nah terus dulu jadi salah satu ketua komite di sebuah Esemka yang mau bangkrut. Akhirnya kita tambahi jurusan otomotif. Dari situ mulai transfer ilmu dan membuat Esemka yang sempat jadi besar, itu sudah saya rencanakan lama (buat Esemka)," cerita Sukiyat.
Nama Esemka jadi lebih naik lagi ketika Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Walikota Solo menjadikan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya.
Sejak Esemka Rajawali digunakan Jokowi, mobil tersebut langsung melejit dan diberitakan di media massa nasional. Kondisi yang sama tidak ditemui ketika Esemka pertama kali muncul pada 2009 lalu.
Pada 2012, Esemka terbentur masalah emisi gas buang. Kendala Esemka saat itu terletak pada emisi gas buang yang terlampau tinggi.
Bahkan, Esemka dua kali gagal uji emisi. Esemka pertama kali melakukan uji emisi pada 2010 dan diminta melakukan uji emisi kembali. Pada 2012, uji emisi mobil Esemka--yang merupakan prasyarat mobil bisa diproduksi massal--gagal lagi.
Hingga akhirnya, di pengujian yang ketiga kali pada Agustus 2012, Esemka lulus uji emisi. Emisi gas buang mobil buatan anak bangsa ini sudah memenuhi standar.
Meski sudah lulus uji emisi, Esemka kala itu harus berbenah sebelum diproduksi massal. Masalah lainnya ada pada bobot kendaraan yang harus dikurangi sampai setengahnya.
Ada beberapa varian mobil Esemka, di antaranya adalah SUV Esemka Rajawali yang pernah digunakan sebagai mobil dinas Jokowi saat masih menjabat Walikota Solo, serta pikap kabin ganda Esemka Digdaya yang baru-baru ini fotonya beredar viral di dunia maya. Namun, hingga kini mobil-mobil Esemka itu belum diproduksi massal.
Pada 2015 lalu, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhard. Proton Malaysia akan membantu perusahaan milik Hendropriyono untuk memproduksi mobil di Indonesia.
Nota kesepahaman kerja sama kedua perusahaan tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono di Proton Centre of Exellence, Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2/2015).
Turut menyaksikan penandatangan antara lain Presiden Jokowi, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, Pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.
Menyusul kepergian Presiden Jokowi ke Malaysia menyaksikan perjanjian kerja sama PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton, banyak yang beranggapan proyek itu akan menjadi mobil nasional. Namun Jokowi menegaskan untuk urusan mobil nasional yang dikembangkan adalah Esemka.
Esemka sempat menjadi 'rebutan'. Saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat dengan sejumlah menteri untuk membahas pengembangan industri otomotif nasional. Salah satu hasil rapat itu adalah, Esemka membutuhkan modal awal Rp 100 miliar untuk mengembangkan produknya.
Salah satu perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia, Garansindo--agen pemegang merek mobil-mobil mewah di Indonesia--menyatakan siap untuk berinvestasi dan mengembangkan Esemka menjadi mobil hasil rakitan lokal atau karya anak bangsa Indonesia.
Dua bulan setelahnya, tepatnya pada April 2015, CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah mengeluhkan pihaknya susah untuk bertemu Esemka. Pada 21 April 2015, perusahaan pimpinan AM Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari tengah meminang Esemka. Nama perusahaan pun berubah menjadi PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH).
Sementara itu, pada Maret 2017, Esemka sudah menyiapkan pabrik di Boyolali. Saat itu pabrik sudah dalam tahap finishing. Selain di Boyolali, Esemka juga membangun pabrik di daerah Bogor, Jawa Barat.
Kabar terbaru, Esemka bakal segera diproduksi massal. Tepatnya pada pertengahan tahun ini meski enggan menyebutkan lebih lanjut kapan tanggal pastinya.
"Tahun depan, paling lambat pertengahan tahun sudah diresmikan. Mereknya Esemka, sama dengan inisiatif Presiden Jokowi dulu waktu masih jadi Wali Kota Solo," ucap Hendropriyono akhir tahun lalu. (dry/lth)
https://m.detik.com/oto/mobil/d-3951319/11-tahun-dikembangkan-kapan-esemka-bakal-lahir-betulan
0
1.5K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan