Siapa sih yang tak kenal dengan seorang legenda musik balada, Iwan Fals yang bersuara lantang di zaman orde baru.
Namun kini di zaman orde paling baru bisa dibilang suara emas kritikan Iwan Fals hilang, lebih senang bersenandung lagu cinta, walau tak salah nampaknya lagu seperti itu keluar dari jalurnya sang legenda. Di tengah rambutnya yang sudah memutih dan usia yang tak muda lagi, bung Iwan tetap gagah dan mempesona.
Lagu balada tentang masyarakat marjinal sering disuarakan, bahkan kerasnya suara pada ketidak adilan membuat namanya melambung tinggi, tapi seiring dengan peta politik negeri ini yang membagi dua kubu yang besar, Iwan Fals terkena imbasnya banyak yang kecewa bung Iwan merapat ke pihak kotak-kotak, tapi idealisme bung Iwan nampaknya bangkit lagi, walau lagu ini sudah ada antara tahun 2015 an, namun setelah 3 tahun berkuasa pemerintah yang dipimpin seorang mantan gubernur Jakarta, lagu ini masih relevan untuk dikumandangkan. Walau kritikannya tidak setajam masa lalu, maklum saja bung Iwan memang terlihat akrab bersama slank dengan mendukung pemerintah saat ini.
Program nawacita yang diagungkan pun mulai di kritik, walau lagu ini bukan dari album terkini namun sudah beredar di youtube, menjelang politik di tanah ini Iwan Fals pun mulai bernyanyi dengan tema "Nawacita", liriknyapun sungguh membawa arti khas sentilan dari bung Iwan dalam bernyanyi, inilah liriknya yang mengunggah jiwa.
Janji-janji sudah kita telan, jadi obat kuat masa depan.
Ada sembilan janji yang sangat terkenal. Apakah ini janji surga atau janji kompeni.
Temanku bilang nawacita namanya, agar Indonesia sejahtera, disegani dunia juga menggetarkan yang di surga.
Dari kenaikan gaji sampai ke soal pendidikan, dari sektor informal sampai ke yang formal.
Dari yang keliatan sampai yang enggak keliatan, sudah dijentrengkan.
Hanya memang perlu waktu semoga kita sabar menunggu, semoga janjimu bukan janji palsu.
Janji Jokowi semoga terbukti, janji Jokowi sungguh dinanti.
Desa dari ujung tombaknya, dapat dana Rp 1,4 miliar per tahunnya.
Membagi satu juta rupiah bagi keluarga prasejahtera per bulan
Kalau pertumbuhan di atas 7 persen katanya.
Empat setengah juta kepala keluarga akan mendapatkan program kepemilikan tanah
Pembangunan dan perbaikan irigasi di 3 juta hektare sawah.
Pembangun 25 bendungan, bank untuk petani, UMKM, dan penguatan Bulog. Membuat satu juta hektare lahan baru di luar jawa.
5 ribu pasar tradisional diperbaiki. Bangun pusat pelelangan dan pengolahan ikan 10 juta rupiah per tahun untuk UMKM dan koperasi
Mendorong, memperkuat, mempromosikan, industri kreatif dan digital.
Lalu Kartu Indonesia Sehat, agar kita sehat.
Membangun puskesmas dengan fasilitas yang baik.
Meningkatkan mutu pendidikan umum dan pesantren, Dan kesejahteraan guru gurunya, dengan kartu indonesia pintar.
Tentu saaja agar kita semua pintar.
Akhir kata agar semua janji ini terwujud dengan benar.
Janji Jokowi , bukan janji sembarang janji, janji Jokowi, janji presiden RI.
Janji Jokowi bagi ibu pertiwi, janji Jokowi semoga bukan janji kompeni.
Lirik yang mempertanyakan benarkah janji tersebut akan dibuktikan, atau hanya sebagai penghias retorika politik belaka ??
Entahlah yang jelas sang legenda pun bertanya, walau tak setajam dulu suaranya tapi nama yang dituju dan maksudnya apa sangat terang benderang. Akankah bung Iwan kembali menjadi maestro balada yang lantang suaranya, kita tunggu saja sambil seruuupuutt dolo gan...
By c4punk@2018
Referensi
https://m.kumparan.com/@kumparannews...lam-syair-lagu
http://www.aktual.com/akhirnya-nawac...kan-iwan-fals/
Tambahan kaskuser
Quote:
Original Posted By filusufkacang►Sebenernya lirik lagu itu bukan nyindir.. Hanya sebuah harapan dari iwan fals supaya janji itu bisa di penuhin..
Tapi menjelang pilpres 2019, ternyata mayoritas janji2 itu jadi janji kumpeni..
Makanya lagu ini sengaja di putar lagi oleh netizen buat nyindir..

Quote:
Original Posted By dufyduck►klo diliat liriknya pas diakhir kayanya doi ngingetin masih ada janji yg belum dipenuhi dikarenakan butuh waktu untuk ngelunasin janjinya...

Quote:
Original Posted By karet.plastik►kasih waktu lah buat presiden kita yg sekarang, ngurusin negara bukan kaya ngurusin dapur..
yg gw liat skrng pembangunan jalan tol dmn2 (walaupun katanya ngutang, bla..bla..bla). tapi, mending ky gt sih keliatan kerjanya hasilnya nanti kita rasakan sendiri..
mending dikritik bang iwan lah daripada sama lawan politik nyari sensasi taiii..
Quote:
Original Posted By makan.sederhana►Mau pemimpin nya di ganti siapa juga podo wae...
Sistem nya yang perlu di rubah...
Hukum aja masih peninggalan penjajah..
Kalo berani aja negara ini mandiri..
Ga perlu investasi asing...
Ga perlu ada pembangunan jor2an tapi ngutang banyak2..
Tanah subur buat makan aja cukup
Laut luas dengan ikan nya cukup buat makan
Lebih nya bisa di jual
Sumber daya alam emas dan bahan tambang lain nya banyak buat modal pembangunan..
Tapi sayang nya emas di papua aja masih takut di nasionalisasi padahal kan punya Indo.. malah galakan yang investasi..
Korut yang miskin aja masih berani mengasingkan diri dan malah di takuti..
Apalagi indo yang kaya
Harus nya berani mengasingkan diri..
Indonesia ga butuh negara2 lain
Justru negara2 lain butuh indonesia
Jangan di dekte negara2 lain
Harus nya indo yang mendikte negara2 lain
#anak ayam mati di lumbung padi
Quote:
Original Posted By wiskey31►Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan
masing-masing pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban
terhadap apa yang dipimpinnya

Quote:
Original Posted By Tendou Souji►Mau mandiri bisa, asal yg pertama punya mental baja!
Kalau mental cemen cengeng mewekan macam anak ayam yah mati ajah!
SDA ada. skill mengolah sda punya kagak?
Di Indon, guru negor murid malah guru dibunuh, dipidanakan, dll
Anak SMP, SMU, disekolahin, malah bolos ngegame, main cewek, balap liar gabung geng motor, jarah toko orang rame2x dll
Pada beraninya tawuran, bullying main keroyokan, tapi giliran ditindak warga mewek ke nyak babe, ditangkep polisi mewek ke KPAI, mental tai kucing ngimpi jadi macan asia, jadi meong amsyiong lebih realistis!
Lihat skrg generasi muda macam anak ayam, bisanya ciap-ciap di medsos baper cari like, apa mikir bikin bisnis/usaha sendiri banggain ortu? Mau jadi pekerja keras macam Mark Zuckerberg, Bill Gates dll inovasi dan berkarya terus?
Kalau pinternya cuman mendadak religius pas bulan puasa atau lagi trending topik, doyan nonton bokep sambil copas/bajak/kutip ayat asal-asalan, itupun cuma sumbernya dari akun medsos orang lain terus diedit sepenak udel (tanpa ijin pemilik akun) dishare sana-sini berharap rame akun medsosnya sementara bapak ibunya sibuk kagak dibantuin mau jadi apa tuh penerus bangsa katanya?

Quote:
Original Posted By abbysscarlet►duh gitu doang , ini sih beda kaya jaman bento dulu kalo ini lebih ke pengharapan bukan kritikan dsb ,orang berharap karena masih percaya
Quote:
Original Posted By batokan►Tapi nuansa kritiknya berbeda dr jaman dl.
Kalau jaman dl ketika ada kenaikan harga BBM, beliau nyiptain lagu Galang Rambu Anarki yg di dalamnya nyinggung naiknya BBM yang berimbas pada naiknya harga susu. Lagu dan liriknya enak didengar, nikmat dinyanyiin kapanpun oleh siapapun.
Atau kritik sosial mengenai kehidupan PSK yg dituangkan dlm lagu pramuriaku. Lagunya berasa nikmat dan enak didengar.
Atau kalau jaman SBY ada lagu Manusia Setengah Dewa, juga lumayan enak.
tapi kalau yg sekarang, lagunya lebih mirip baca puisi terus diiringi gitar.
Yaaa..tapi ttp salut lah sama beliau ini..
Quote:
Original Posted By sh3ek►ah...... tapi sudah tak se "sumbang" lagu2mu yg dulu...
semoga tetap konsisten bang!
Maling teriak maling sembunyi balik
Dinding pengecut lari terkencing-kencing
Tikam dari belakang lawan lengah
Diterjang lalu sibuk mencari kambing
Quote:
Original Posted By atx32►Yakin bang iwan Nyindir? Beberapa yang di sebutkan udah terealisasi lho.. Perbaikan pasar udah ada, kartu Indonesia sehat masih jalan (coba tanya warga kurang mampu, soalnya nyokap temen Ane yg dr keluarga kurang mampu pakai dan gratis setiap ke rs), dana desa ada tinggal bagaimana desa mengajukan dan mengelola nya (temen Ane waktu ada lowongan kerja untuk pendampingan dana desa dia ikut dan ke pilih kok. Di daerah Klaten dia area nya) apa lagi ya..
Kenapa bang iwan Nyindir sebut nama karena di tidak takut lg kalau blak2an kalau dl kan kritik pemerintah langsung di tangkap (penggambaran juga kan jokowi tidak anti kritik.. Kritik lho bukan hoax atau penghinaan.. Kalau yg ditangkap akhir2 ini kan sebar hoax dan penghinaan bukan kritik)