- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Grab Caplok Uber, Menhub: Kita Upayakan Tak Ada Monopoli


TS
forpetrol
Grab Caplok Uber, Menhub: Kita Upayakan Tak Ada Monopoli

Quote:
Baru-baru ini Grab mengumumkan pengambilalihan terhadap operasional Uber di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan mengambilalih Uber, Grab akan semakin besar. Muncul kekhawatiran dia akan memonopoli pasar transportasi online. Benarkah demikian?
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun menyoroti soal ambil alih atau akuisisi Grab terhadap Uber. Dirinya tidak ingin terjadi monopoli karena hal tersebut.
"Berkaitan dengan yang disampaikan dengan Grab dan Uber memang kita tak ingin ada monopoli," katanya dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Namun, Budi Karya memahami bahwa hak setiap perusahaan untuk mencaplok perusahaan lain. Maka, pihaknya akan berupaya menjaga iklim usaha tetap kondusif tanpa ada monopoli.
"Akuisisi terhadap Uber ini adalah hak masing-masing tapi kita selalu ingin Uber Grab dan Gojek berdampingan. Kita upayakan tak ada monopoli di sini," tambahnya.
Untuk diketahui, lewat penggabungan bisnis, pihak Grab mengaku akan mengintegrasikan layanan pesan kendaraan dan makanan milik Uber di kawasan Asia Tenggara dengan platform yang sudah mereka miliki.
Nantinya, pihak Uber akan memiliki 27,5% saham di Grab. Selain itu, Dara Khosrowshahi selaku CEO perusahaan asal Amerika Serikat tersebut akan bergabung dengan dewan direksi Grab.
"Akuisisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara," ujar Anthony Tan, Group CEO and Co-founder Grab.
Sumber Berita
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun menyoroti soal ambil alih atau akuisisi Grab terhadap Uber. Dirinya tidak ingin terjadi monopoli karena hal tersebut.
"Berkaitan dengan yang disampaikan dengan Grab dan Uber memang kita tak ingin ada monopoli," katanya dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Namun, Budi Karya memahami bahwa hak setiap perusahaan untuk mencaplok perusahaan lain. Maka, pihaknya akan berupaya menjaga iklim usaha tetap kondusif tanpa ada monopoli.
"Akuisisi terhadap Uber ini adalah hak masing-masing tapi kita selalu ingin Uber Grab dan Gojek berdampingan. Kita upayakan tak ada monopoli di sini," tambahnya.
Untuk diketahui, lewat penggabungan bisnis, pihak Grab mengaku akan mengintegrasikan layanan pesan kendaraan dan makanan milik Uber di kawasan Asia Tenggara dengan platform yang sudah mereka miliki.
Nantinya, pihak Uber akan memiliki 27,5% saham di Grab. Selain itu, Dara Khosrowshahi selaku CEO perusahaan asal Amerika Serikat tersebut akan bergabung dengan dewan direksi Grab.
"Akuisisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara," ujar Anthony Tan, Group CEO and Co-founder Grab.
Sumber Berita
0
1.1K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan