- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
- Canggih, Beginilah Cara Berkebun di Masa Depan 


TS
wenyind
Canggih, Beginilah Cara Berkebun di Masa Depan

Halal Lifestyle -Untuk sebagian orang kegiatan berkebun dan menanam bisa menjadi hobi yang sangat menyenangkan, terlebih saat ini berkembang tren menanam di kebun vertikal. Hal tersebut tentu cocok bagi kaum urban yang kesulitan menemukan lahan untuk menanam. Namun, kini ada jenis berkebun dengan cara baru yang ditemukan oleh dua pemuda Korea.
Menggunakan teknologi modern, keduanya mengembangkan sistem pertanian canggih untuk berkebun. Seperti petani, mereka melakukan kegiatan bercocok tanam namun tidak ada kotoran maupun bau akibat bergelut dengan tanah.
Sebaliknya, hanya ada suara air yang mengalir, angin sepoi-sepoi, suasana menyenangkan dengan suhu yang sejuk, hingga lampu buatan yang cukup menerangi ruang indoor "pertanian pintar" di negeri beribukota Seoul itu.
Dalam ruang indoor ini tak terhitung banyaknya tanaman dengan daun berbeda yang tumbuh subur di tempat -yang sengaja dibuat- bersusun dan mirip laboratorium. Selain ada pembersih dengan penyedot debu dan menyedot air, tanaman tersebut juga aman dari gangguan serangga.

Tanaman masa depan ini seperti mainan yang dioperasikan oleh komputer dengan membaca data yang dikirimkan dari semacam antena yang ada pada tumbuhan. Jadi, komputerlah yang merawat tanaman dengan suhu bervariasi, intensitas cahaya cukup, dan jumlah aliran air yang dikontrol melalui remote untuk menjaga kondisi ideal. Operasional 'kebun masa depan' ini berlangsung terus menerus, terlepas dari faktor musim atau cuaca ekstrem, kesalahan manusia hingga gangguan hewan..
Tanaman yang berada di lingkungan buatan dan dikendalikan teknologi canggih mungkin tampak aneh bagi sebagian orang. Namun mengingat dampak efisien pertanian cerdas yang menggunakan sumber daya alam dan energi secara terus-menerus, maka konsep 'kebun masa depan' ini dapat menjadi kenyataan dengan cara yang benar.
Metode pertanian cerdas ini dimotori oleh n.thing -sebuah pengembang pertanian cerdas yang berbasis di Jamwon-dong di Seocho-gu, Seoul.

CEO Leo Kim memulainya dengan pot plastik yang disebut "Pickcell" yakni wadah berukuran lebih dari lima sentimeter, dengan lebar, panjang, kedalaman dan berat 16 gram yang berfungsi sebagai modul. Setiap pot hidroponik yang menempel dapat menumbuhkan satu biji dan beberapa pot menghasilkan tanaman yang sesuai.
Pickcells dapat dihubungkan untuk membuat "Planty Square" atau ribuan picksells untuk membuat "Planty Cube," yakni sebuah peternakan vertikal dalam ruang seperti kontainer. Semua komponen tersebut merupakan penemuan dari Internet of Things, sang pengguna dapat mengontrolnya dengan aplikasi smartphone khusus yang mentransmisikan data melalui firmware perusahaan.
"Perusahaan kami berorientasi untuk ekspor, karena desain berbasis modul jadi kebun pertanian ini mudah dipasang. Konsepnya wadah Cube nyaman karena memungkinkan counter yang lebih cepat," kata Lee, yang memulai perusahaan pada tahun 2014, seperti dilaporkan Korea Times, Senin (2/4).
Perusahaan mulai mengoperasikan sistem ini pada awal tahun, dengan menginstal tiga cubes di ruang yang tidak terpakai di Mia-dong, Gangbuk-gu, Seoul. Setelah itu, Lee mencari tempat untuk memasang 100 cubes lain di tiga lokasi yang dia rahasiakan. Lee hanya mengatakan mereka akan beroperasi dalam tahun ini juga.
Lee lalu menjual Planty Square ke sekitar 30 negara di situs crowd funding 'Kickstarter'. Pada Januari kemarin, perusahaan mengekspor dua Planty Cubes ke Poshtel hostel di Kopenhagen, Denmark, di mana pertanian canggih di sana menggunakan lampu buatan mulai tahun 1957.

Lee percaya pertanian masa depan adalah semua tentang data. Tampilan, rasa, dan masa pertumbuhan tanaman dapat bervariasi tergantung pada elemen lingkungan yang berbeda yang dapat disesuaikan menurut data. Misalnya, biji mentimun, ketika ditanam di negara Afrika, dapat tumbuh beberapa kali lebih besar daripada di Korea karena iklim dan lingkungan yang berbeda.
Manipulasi data memungkinkan dia untuk menyesuaikan tanaman untuk orang yang tidak bisa makan tanaman segar karena masalah kesehatan. Untuk orang dengan masalah ginjal dan diabetes, ia mengembangkan tanaman tanpa kalium dan nitrat. Lee pun telah mendapatkan paten untuk hal itu.
"Kami mengontrol data," ujarnya seraya menjelaskan cara pemeliharaan pertanian cerdas. "Di dalam pertanian cerdas yang terkontrol, kita dapat menanam tanaman sesuai keinginan kita. Orang-orang yang membeli ladang modul kami membutuhkan data kami untuk menumbuhkan tanaman seperti yang mereka inginkan."

Sama seperti server komputer tradisional yang berevolusi dari kotak fisik ke server online cloud, Lee menggambarkan model pertaniannya yang cerdas sebagai "ladang" yang ia operasikan untuk pelanggan, dengan membebankan biaya operasional kepada mereka.
0
1.1K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan