Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shahrah018Avatar border
TS
shahrah018
Soal Capres, Prabowo: Kalau Rakyat Butuh Saya, Saya Siap
Soal Capres, Prabowo: Kalau Rakyat Butuh Saya, Saya Siap
Kamis 29 Maret 2018 07:50 WIB

Soal Capres, Prabowo: Kalau Rakyat Butuh Saya, Saya Siap
Prabowo juga menegaskan tidak akan pernah pesimistis dalam mengawal kemajuan bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan, jika memang rakyat menginginkannya maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 maka dirinya akan siap. Prabowo juga menegaskan tidak akan pernah pesimistis dalam mengawal kemajuan bangsa.

"Kalau rakyat masih membutuhkan saya, tentu sebagai patriot saya harus siap melaksanakan tugas," kata Prabowo menegaskan di Kabupaten Cirebon, Rabu (28/3).

Prabowo mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang kaya dan besar sehingga selalu menjadi incaran bangsa lain. Selama ratusan tahun, bangsa asing selalu datang untuk mempermainkan bangsa Indonesia.

"Mereka mempermainkan pemimpin kita, sultan kita, pangeran kita, sejak dulu diadu domba. Aksi suap atau sogok-menyogok itu sudah lama, dari dulu," kata Prabowo.

Sementara, mengenai pernyataannya terkait Indonesia bubar tahun 2030, Prabowo menegaskan tidak pernah pesimistis dalam mengawal kemajuan bangsa. "Bung, aku waktu masih muda itu perang terus, mana mungkin orang pesimis mau perang terus," ucapnya.

Prabowo menegaskan, jika cinta Tanah Air maka pemimpin negara maupun para tokoh harus introspeksi diri bahwa bangsa Indonesia masih memiliki banyak kelemahan. Dia pun mengaku sudah paham dengan situasi politik di Indonesia.

Selain itu, Prabowo juga berpesan kepada calon kepala daerah yang diusung Partai Gerindra dalam Pilkada Serentak 2018 agar bersikap jujur. Dia menyatakan, rakyat membutuhkan pemimpin yang tulus, ikhlas, dan mengabdi.

"Kalau ada yang mau jadi bupati, walikota, bahkan presiden, tidak salah. Yang penting jangan maling dan nipu," ujarnya.
http://nasional.republika.co.id/beri...saya-saya-siap

Hashim: Prabowo Lebih Siap Bertarung di Pilpres 2019
Rabu, 21 Maret 2018 07:33



Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika ditemui saat perayaan HUT Partai Gerindra ke-10 di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta, Sabtu (10/2/2018). 

Hashim mengungkapkan, Prabowo telah banyak belajar dari kekalahan pada Pilpres 2014 silam.

"Saya kira sama siap, lebih siap mungkin. Sudah belajar, kan (dari Pilpres 2014)," ujar Hashim.

Hashim juga menegaskan, hingga saat ini Partai Gerindra belum membentuk tim khusus terkait penentuan calon wakil presiden pendamping Prabowo.

Sebab, berbagai kemungkinan politik masih bisa terjadi.
Adik kandung Prabowo ini menuturkan, Partai Gerindra masih menjalin komunikasi politik lebih lanjut dengan calon mitra koalisi.

"Belum, saya kira komunikasi saja dengan PAN, PKS, Demokrat. Komunikasi terus menerus," kata Hashim.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengakui bahwa komunikasi yang dilakukan kepada calon mitra koalisi berjalan secara intens.
Ia memperkirakan nantinya akan terbangun kesepakatan kesepakatan tertentu jika Prabowo terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2019.

"Jadi nanti kalau Pak Prabowo terpilih harus ada power sharing dengan partai partai yang ada, dengan ke depan bersama sama untuk membangun pemerintahan," ujar Fadli.
http://lampung.tribunnews.com/2018/0...i-pilpres-2019


Hashim Djojohadikusumo jamin logistik Pilpres 2019, 
Prabowo tunggu apalagi?

Jumat, 23 Maret 2018 08:02

Soal Capres, Prabowo: Kalau Rakyat Butuh Saya, Saya Siap
Hashim Djojohadikusomi, adik kandung Prabowo

Merdeka.com - Kabar Prabowo Subianto ragu maju Pilpres 2019 karena persoalan logistik terjawab. Sang adik, Hashim Djojohadikusumo menjamin soal biaya pilpres yang memang butuh biaya besar.

Hashim menegaskan, tak perlu mengkhawatirkan modal untuk pilpres. Malahan, kata dia, persiapan untuk menyambut Pilpres 2019 lebih matang ketimbang empat tahun lalu.

"Ya, insya Allah. Ya kita semakin siap lah, kalau saya katakan sudah lengkap semua enggak dong hari ini. Kita kan masih satu tahun, ini masa kampanye paling lama di Indonesia. Konyol," kata Hashim yang juga wakil ketua dewan pembina Gerindra, saat ditemui merdeka.com di Jakarta, Kamis (22/3).

Hashim membantah kabar Prabowo saat ini sudah tak lagi punya uang untuk maju pilpres. Dia menekankan sekali lagi, dana pilpres dipastikan aman.

"Insya Allah aman," kata Hashim.

Hashim tak membantah ada upaya untuk menduetkan Prabowo dengan Jokowi di Pilpres 2019. Tapi dia tak mau bicara lebih dalam. Gerindra pun telah menolak mentah-mentah ajakan Prabowo menjadi cawapres itu.

"Saya tidak membantah itu," kata Hashim.

Tapi hingga kini, Prabowo tak kunjung deklarasi capres. Meskipun, Gerindra telah mendorongnya untuk maju. Fadli Zon, wakil ketua umum partai menyatakan, deklarasi akan dilakukan April bulan depan.

Apalagi yang ditunggu Prabowo?

Pengamat politik dari Unpad, Firman Manan mengatakan, ada beberapa hal yang kini tengah dipetimbangkan Prabowo sebelum deklarasi. Salah satunya soal bagaimana kekuatan politik yang mendukungnya di Pilpres tahun depan.

Menurut Firman, meskipun koalisi dengan PKS sudah memenuhi syarat, tapi Prabowo tetap ingin memastikan secara bulat dukungan tersebut.

"Walaupun PKS sudah fiks kemungkinan PAN juga bergabung, tapi saya pikir kelihatannya Pak Prabowo ingin memastikan dia maju, maka poros koalisi itu sudah betul solid, jangan sampai kemudian deklarasi tapi ternyata koalisinya tidak terjadi, itukan terjadi pencitraan yang tidak baik," kata Firman saat dihubungi merdeka.com, Kamis (22/3) malam.

Hal lain, Firman menambahkan, Prabowo masih berpikir untuk menjadi king maker di Pilpres 2019. Ada nama Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan, yang menurut Firman bisa diandalkan oleh Prabowo melawan Joko Widodo yang elektabilitasnya masih berada di atas.

"Sebagai seorang politisi yang sudah berpengalaman, tentu akan menghitung peluang itu, terlebih justru kalau kita lihat keberhasilan Pak Prabowo dalam beberapa momen politik justru sebagai king maker dua kali di Jakarta menang. Pertama saat Jokowi dan kedua Anies," terang dia.

Terkait dengan lobi yang dilakukan agar Prabowo duet dengan Jokowi, Firman menilai, Prabowo tak akan mau menjadi wakil Jokowi. Menurut dia, Prabowo sudah memiliki citra seorang tokoh politik partai oposisi.

"Kalau ada lobi bisa saja, tapi saya tidak yakin Pak Prabowo mau, di posisi wakil dengan Presiden Jokowi, satu ya bagaimanapun orang melihat dia sebagai tokoh oposisi, track record Gerindra oposisi, dia pemimpin partai oposisi," tutup Firman. 
https://www.merdeka.com/politik/hashim-djojohadikusumo-jamin-logistik-pilpres-2019-prabowo-tunggu-apalagi.html

----------------------------------

Tak usah kecewa dengan prestasi orang lain saat ini ... 

sebab semua perjuanagn hidup manusia yang hidup di dunia ini 

sesungguhnya telah mempunyai ZONA WAKTUNYA sendiri-sendiri





... dan 2019 bisa jadi adalah ZONA WAKTU untuk PRABOWO ... seperti prediksi almarhum Gus Dur...   bahwa Prabowo akan menjadi Pemimpin di negeri ini pada hari tuanya (usia yang mirip dengan Donald Trump saat dia memulai menjabar Presiden AS tahun lalu).
0
2.7K
52
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan