- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kehadiran E. Coli di Sukabumi


TS
combustor
Kehadiran E. Coli di Sukabumi
Quote:
Spoiler for Warga yang berasal dari sejumlah organisasi penduli lingkungan, adat budaya, Jumat 30 Maret 2018, menebar anak ikan di sungai Cisuda. Sungai itu merupakan salah satu dari tiga "Sungai Terlarang" bagi warga, karena positif tercemar bakteri E.coli.:

SUKABUMI, (PR).- Terbukti mengalami pencemaran, tiga sungai di Kabupaten Sukabumi kini berstatus "Sungai Terlarang". Warga dilarang untuk melakukan aktivitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK), apalagi sampai mengonsumi air dari tiga sungai tersebut.
Ketiga sungai "terlarang" itu adalah Sungai Cisuda, Sungai Cipelang dan Sungai Cisaar. Larangan dikeluarkan kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, pascaditemukan nya bakteri Escherichia coli atau E.coli pada sampel air di tiga sungai itu.
“Ada tiga sungai besar yang membelah sungai Kota Sukabumi telah mengandung bakteri berbahaya. Warga dilarang mengkonsumsi air sungai karena sangat berbahaya mengancam kesehatan warga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Adil Budiman di Sukabumi, Jumat 30 Maret 2018.
Meskipun tidak layak konsumsi dan tercemar bakteri E-coli, kata Adil Budiman, pencemarannya masih berada pada kategori sedang. Pencemaran air sungai selain karena ulah masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai seperti membuang sampah sembarang.
“Juga merupakan akibat warga membuang limbah rumah tangga langsung ke sungai. Warga dilarang mengonsumsi tidak hanya karena bisa terserang penyakit diare, tapi warga terancam gatal-gatal. Dan bisa menyebabkan keracunan jika mengonsumsi dalam jumlah besar,” kata Adil.
Quote:
Selain masalah pencemaran sungai, Adil melansir bahwa pihaknya juga tengah menghadapi masalah lingkungan mendesak lainnya, yaitu semakin menipisnya lahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Cikundul, di Kecamatan Lembursitu. “Lahan yang tersisa hanya cukup untuk menampung sampah warga, tinggal dua tahun kedepan. Hampir setiap hari, TPA Cikundul memperoleh kiriman sampah mencapai 160 ton. Mayoritas sampah merupakan hasil produksi dari rumah tangga dan pusat perdagangan,” katanya.
Adil Budiman mengatakan jenis sampah tidak hanya di didominasi sampah organik. Tetapi sampah plastik dan sejenisnya, selalu dikirim ke TPA Cikundul. “Akibatnya, TPA Cikundul kini terancam kelebihan kapasitas atai over kapasitas,” ujarnya.***
Diubah oleh combustor 01-04-2018 09:24
0
1K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan