- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pilpres 2019: Prabowo Ditawari Rp 15T, PDIP: Ada yg Mimpi soal Harta Karun!


TS
shahrah018
Pilpres 2019: Prabowo Ditawari Rp 15T, PDIP: Ada yg Mimpi soal Harta Karun!
Pilpres 2019
Prabowo Ditawari Rp 15 Triliun,
PDIP: Ada yang Mimpi soal Harta Karun!
SABTU, 31 MAR 2018 13:30

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengundang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara. (istimewa/JawaPos.com)
JawaPos.com – Dinamika politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 semakin menarik. Banyak intrik dan kabar mengejutkan. Terbaru Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto diiming-imingi Rp 15 triliun oleh utusan istana.
Tawarannya yaitu agar Prabowo mau menjadi pendamping atau calon wakil presiden (cawapres) dari Joko Widodo, calon presiden (capres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Saat dikonfirmasi mengenai kabar ini, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengaku tidak mengetahui secara pasti. Bahkan dia tidak yakin kabar soal tawaran untuk Prabowo itu benar-benar ada, alias hanya dibuat-buat saja.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (22/3). (Issak Ramadhan/JawaPos.com)
“Ah, ada-ada saja,” ujar Hendrawan kepada JawaPos.com, Sabtu (31/3).
Angota Komisi XI DPR-RI ini juga menyebut, di tengah situasi seperti saat ini, setiap orang sangat mungkin melontarkan rumor-rumor aneh ke muka publik. Termasuk soal uang Rp 15 triliun yang ditawarkan ke Prabowo Subianto jika mau menjadi cawapres Jokowi.
“Politik memang penuh teka-teki dan spekulasi. Nah, karena itu orang suka usil. Bangun cerita-cerita yang sering enggak masuk akal,” katanya.
Lagi pula, kata dia, uang Rp 15 triliun itu tidaklah sedikit. Sehingga dia mengaku tidak percaya apabila duit itu diberikan untuk merayu Prabowo Subianto menjadi wakilnya Jokowi di 2019.
“Mungkin ada yang masih punya mimpi soal harta karun nenek moyang,” selorohnya sambil tertawa.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebutkan, Prabowo Subianto ditawari mahar Rp 15 triliun oleh seorang pengusaha yang mengatasnamakan utusan istana. Uang sebesar Rp 15 triliun itu sebagai mahar asal Prabowo mau menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
Bahkan, menurut Said, tawaran yang datang ke Prabowo bukan hanya duit. Tetapi juga dalam bentuk seperti proyek yang jumlahnya puluhan triliun rupiah.
Diketahui, Said Iqbal memang selama ini dikenal cukup dekat dengan mantan Danjen Kopassus tersebut. Ia kerap berkomunikasi langsung dengan Prabowo.
https://www.jawapos.com/read/2018/03...al-harta-karun
Pilpres 2019
Prabowo Ditawari Rp 15 Triliun, Eva Sundari: ‘Ngarange Mekso!’
SABTU, 31 MAR 2018 16:55

Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari (Dok. JawaPos.com)
JawaPos.com – Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Perjuangan (PDIP) Prabowo Subianto kabarnya ditawari duit Rp 15 triliun supaya mau menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Kabar ini tentu menjadi tanda tanya di benak publik, benarkah kubu Jokowi seperti itu?
Menanggapi kabar tersebut, fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari mengaku, sepengetahuan dirinya Jokowi bukanlah tipikal orang seperti itu.
Uang sebesar Rp 15 triliun itu sangatlah banyak. Eva mengatakan, uang sebanyak itu lebih baik digunakan untuk strategi lain dalam pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengundang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara. (istimewa/JawaPos.com)
“Kan mending buat biaya nyapres daripada dikasih untuk membujuk wapres. Apalagi (kandidat) cawapres Jokowi 'bejibun'” ujar Eva kepada JawaPos.com, Sabtu (31/3).
Eva menambahkan, Jokowi juga bukan orang yang mempunyai banyak uang. Untuk keperluan Pilpres 2019 saja Jokowi pun akan meminta urunan dari partai koalisi pendukung, ataupun dari pihak sponsor.
“Kan Pak Jokowi itu kategori sugih tanpa bondo (kaya namun tidak punya harta benda),” katanya.
Oleh sebab itu, Anggota Komisi XI DPR-RI ini mengaku tidak percaya adanya uang rayuan ke Prabowo Subianto tersebut. Dia menduga ada pihak-pihak yang ingin membuat suasana menjadi gaduh.
Apalagi ada tuduhan orang yang merayu Prabowo Subianto itu berasal dari pihak istana.
“Analisisku ada yang mau ngacau Jokowi. Black campaign gitu. Sehingga mengaku utusan istana. Di politik itu paling rawan klaim-klaim-an. Saya tidak percaya. Ngarange mekso (mengarangnya terlalu memaksa),” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebutkan, Prabowo Subianto ditawari mahar Rp 15 triliun oleh seorang pengusaha yang mengatasnamakan utusan istana. Uang sebesar Rp 15 triliun itu sebagai mahar asal Prabowo mau menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
Bahkan, menurut Said, tawaran yang datang ke Prabowo bukan hanya duit. Tetapi juga dalam bentuk seperti proyek yang jumlahnya puluhan triliun rupiah. Diketahui, Said Iqbal memang selama ini dikenal cukup dekat dengan mantan Danjen Kopassus tersebut. Ia kerap berkomunikasi langsung dengan Prabowo.
https://www.jawapos.com/read/2018/03...ngarange-mekso
Hashim Tak Bantah Prabowo Dilobi Luhut
Jadi Cawapres Jokowi
Kamis, 22 Maret 2018 - 14:21

IDNews.co.id – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pernah diberitakan didekati utusan Istana yang akan menawarinya jadi calon Wakil Presiden di 2019.
Informasi itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon sekian waktu waktu lalu. Sementara itu adik Prabowo yakni Hashim Djojohadikusumo tak menolak masalah itu.
” Saya jawab dengan senyum saja. Saya kan orang Jawa, anda dapat translate lah, anda dapat tafsirkan, ” kata Hashim di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Saat ditanyakan benarkah yang melobi Prabowo itu merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra ini tak menolaknya.
” Saya senyum saja ya, tidak bantah, ” jawab Hashim.
Hashim menyampaikan, sekarang ini Gerindra konsentrasi untuk mengusung Prabowo jadi calon Presiden 2019, bukanlah cawapres. Kriteria pendamping Prabowo juga tengah di cari oleh pihaknya.
” Yang perlu nasionalis religius. Tidak tutup peluang militer, dapat sipil, dapat aktivis, dapat anak muda, dapat lebih senior, ” kata Hashim.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyingkap ada utusan Istana yang menawari tempat calon wapres ke Prabowo Subianto. Terkecuali tawaran cawapres, Gerindra juga di ajak masuk gabung kedalam koalisi pemerintah.
” Ya merupakan utusan-utusan yang datang tawarkan, termasuk gabung. Pak Prabowo masuk sebagai cawapres. Namanya dalam politik ini boleh-boleh saja, ” kata Fadli di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2018)
https://idnews.co.id/hashim-tak-bant...wapres-jokowi/
---------------------------------
Namanya juga usaha ... biar bisa dua kali kok!
Soal kebenaran informasi seperti ini, tergantung itu berita HOAX atau nggak beritanya.

0
2.8K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan