Swamy Gangeshananda (kanan), menggelar konferensi pers bahwa alat vitalnya berfungsi kembali, setelah dipotong korban rudapaksaannya.

RAKYATKU.COM, INDIA - Seorang guru agama India yang alat kelaminnya dipotong oleh seorang wanita, ketika dia mencoba merudapaksa wanita itu, telah mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan alat kelaminnya sekarang berfungsi lagi.

Swamy Gangeshananda dituduh melecehkan seorang wanita berusia 23 tahun selama bertahun-tahun di Kerala, sebelum korban diduga memotong alat kelamin Swamy dengan pisau yang tersembunyi di bawah bantalnya.
Dia telah menjalani operasi ekstensif, dan mengklaim alat kelaminnya berfungsi dengan baik setelah insiden tahun lalu.

Dalam konferensi pers yang aneh, Swamy, yang juga dikenal sebagai Sreehari, menolak mengomentari kasus yang lebih luas, tetapi tampaknya menyarankan lebih dari satu orang berada di balik serangan itu, dan bahwa dia telah memaafkan mereka.

Swamy mengatakan, dia telah menjadi orang normal setelah lebih dari delapan bulan dan bahwa perawatan yang dia terima sejak Desember telah sukses.

Penisnya dijahit di rumah sakit Thiruvananthapuram dan dokter urologi R Vijayan mengatakan, Swamy sekarang bisa buang air kecil dengan bebas, dan memiliki fungsi seksual normal.

"Saya tidak akan membalas pertanyaan seperti itu sekarang. Setelah mendapatkan kembali kesehatan saya sepenuhnya, saya akan mengadakan konferensi pers di Thiruvananthapuram, Kochi dan Kozhikode, untuk menjelaskan tentang insiden tersebut. Sekarang, saya dapat menjawab pertanyaan yang terkait hanya dengan kesehatan saya," ujarnya dikutip dari Dailymail, Kamis (29/3/2018).

Dia menambahkan, jika dirinya bersalah, biarlah terbukti di hadapan pengadilan dan Tuhan. "Saya siap menerima hukuman jika saya dinyatakan bersalah," paparnya.

Dia mengaku tidak memiliki keluhan terhadap siapa pun, dan telah memaafkan mereka yang menyerangnya.

Pada bulan Mei tahun lalu dilaporkan, seorang wanita mengklaim bahwa Swamy telah merudapaksanya selama beberapa tahun. Kepala Polisi Distrik G, Sparjan Kumar, mengatakan, pada saat itu polisi telah mendaftarkan kasus pelanggaran seksual terhadap anak di bawah umur dan rudapaksaan.

Polisi mengatakan, orang tua gadis itu, yang tinggal di rumah yang sama, tidak tahu tentang serangan itu.

"Wanita itu memberi tahu kami bahwa orang tuanya membabi buta mempercayai Swamy ini, dan dia sering mendapat undangan untuk melakukan upacara khusus dan menginap di rumah mereka, di mana dia menyerangnya," kata Kumar pada saat itu.

Sumber : Terpercaya

Akhirnya kembali normal kembali suhu