Kuliner Es Tradisional dan Unik Khas Indonesia yang Semakin Langka
TS
acabindonesia
Kuliner Es Tradisional dan Unik Khas Indonesia yang Semakin Langka
Indonesia terkenal sebagai negara tropis dengan kelembapan tinggi yang sering membuat orang mudah haus dan berkeringat. Jadi tak heran, aneka minuman dingin banyak bermunculan. Bukan hanya bernuansa modern, ada juga aneka minuman dingin tradisional yang sudah jadi kekayaan kuliner dan hadir sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Meski jadul, aneka minuman ini masih jadi incaran untuk pelepas dahaga hingga saat ini lho. Apa saja?
1. Es Selendang Mayang
Spoiler for :
Nama minuman es yang satu ini terdengar cantik, ya? Eits selain namanya, kenampakannya juga cantik, lho. Es selendang mayang berasal dari Betawi dan memiliki rasa manis-gurih. Selendang mayang yang berbentuk seperti kue lapis ini terbuat dari tepung sagu dan tepung hunkwe yang kemudian diberi aneka warna. Rasanya kenyal dan sangat pas disajikan dengan saus gula merah dan santan. Beberapa orang Betawi sendiri menganggap minuman es satu ini cukup kuno, sehingga sering disajikan dalam acara-acara adat, perkimpoian, dan sebagainya.
2. Es Lontrong Slawi
Spoiler for :
Eits, minuman es yang satu ini tak ada kaitannya dengan lontong, ya. Es lontrong slawi berasal dari Slawi (Tegal) dan disebut lontrong karena di daerah Slawi, minuman es ini dijual di sebuah gang kecil bernama gang Lontrong. Pada dasarnya, es lontrong adalah es serut yang diberi isian kacang hijau, cincau, sirup merah, es batu, dan santan. Bahkan, tak jarang ditambahkan kolang-kaling dan potongan roti tawar sebagai selera. Psst, konon es lontrong tak bisa ditemukan di lain tempat selain kota Slawi, lho. Wah, siap-siap berlibur ke sana ya!
3. Es Gempol Pleret
Spoiler for :
Jalan-jalan ke daerah Solo Jawa Tengah, rasanya tak lengkap jika belum coba es gempol pleret. Minuman es ini memiliki dua isian yang ikonik, yakni gempol dan pleret. Gempol dan pleret dibuat dari tepung beras, tapioka, dan air yang dicampur menjadi satu adonan. Nantinya, adonan ini diambil sedikit lalu dibulatkan (digempol) dan sebagian lagi dipipihkan (dipleret). Biasanya, adonan gempol dibuat dengan warna putih, sedangkan adonan pleret dibuat hijau, merah muda, atau coklat. Es gempol pleret disajikan dengan siraman sirup manis, kuah santan, dan es batu.
4. Es Serbat Kweni
Spoiler for :
Kalau sedang berkumpul dengan teman atau sanak saudara yang berasal dari Lampung, es serbat kweni adalah sajian minuman es paling andalan. Es serbat kweni ini masih langka di restoran atau warung makan, justru seringnya disajikan saat acara makan bersama atau kumpul santai. Minuman es ini memakai mangga kweni, yakni mangga yang teksturnya lebih tebal dari mangga bisa dan memiliki rasa manis-asam yang segar. Bayangkan jika irisan mangga kweni dicampurkan dengan air gula (entah air gula pasir atau gula merah), diberi tambahan es batu, dan diminum selepas hidangan berat bersantan. Mantap, kan?
5. Es Laksamana Mengamuk
Spoiler for :
Satu lagi minuman asal Riau yang pakai buah kweni: es laksamana mengamuk. Unik sekali namanya, ya? Konon, minuman ini terinspirasi dari seorang laksamana yang mengamuk di kebun mangga kweni karena istrinya berselingkuh dengan pemilik kebun. Banyaknya buah mangga yang berjatuhan pun diambil oleh masyarakat sekitar dan dibuat minuman dengan santan dan air gula. Minuman es satu ini memiliki perpaduan gurih dari santan dan manisnya air gula. Ditambah dengan manis-kecutnya mangga kweni, tentu rasanya seperti “mengamuk” dalam mulut, ya?
6. Es Tambring
Spoiler for :
Pulau Bali tak hanya terkenal dengan keindahan paronamanya saja, tapi juga wisata kulinernya. Salah satu minuman es yang tak boleh dilewatkan adalah es tambring. Minuman yang satu ini punya rasa yang unik karena dibuat dari campuran air kelapa, air gula jawa, putih telur ayam kampung, dan gula pasir secukupnya. Bahkan meskipun dicampur putih telur, es tambring sama sekali tidak terasa amis dan justru menyegarkan. Minuman ini sering disajikan di restoran atau warung makan dekat pantai. Tertarik mencobanya?
7. Es Nona
Spoiler for :
Dari namanya, kita bisa membayangkan betapa cantiknya minuman es ini. Es nona adalah minuman es legendaris dari kota Pontianak. Minuman yang juga sering dijadikan pencuci mulut ini berisi pepaya yang sudah direndam air kapur sehingga teksturnya renyah, tapai singkong, kacang merah, pacar cina, dan kadang ditambahkan nangka dan potongan roti tawar. Nantinya, bahan-bahan tersebut akan diberi es serut sirup dan susu kental manis sebagai topping. Slurp!
8. Es Hawa
Spoiler for :
Kuliner legendaris Semarang ini dahulu dijajakan di pasar-pasar, sekolahan, hingga alun-alun di Semarang. Seiring berkembangnya kuliner es di kota besar tersebut, Es Hawa semakin tersisihkan sehingga kini jumlahnya sangat sedikit. Sepintas penampakannya seperti es lilin yang ditusuk menggunakan sumpit. Tersedia dalam berbagai rasa, yaitu alpukat, stroberi, cokelat, nangka, dan kacang hijau. Namun hari itu Yahya hanya menyediakan kacang hijau dan cokelat putih karena keterbatasan gerobaknya. Cokelat putih ialah es kacang hijau putih yang dicelupkan ke topping cokelat cair.
9. Es Dung-Dung
Spoiler for :
Mendengar es dung-dung, langsung terngiang abang-abang yang menyorong gerobak sembari membunyikan gong kecil dari kuningan. Suaranya dung..dung..dung. Penanda bahwa penjual es ada di dekat kita. Kini suara tersebut mulai jarang terdengar, begitu pula esnya.
10. Es Potong
Spoiler for :
Kalau lihat tampilan es potong, pasti Anda inget zaman dulu. Es potong ini punya aneka rasa yang cukup bervariasi. Makin enak dicelup dengan saus cokelat. Dijual dengan menggunakan gerobak, es potong ini selalu dijajakan di dekat sekolah ataupun disekitaran perumahan. Gerobaknya tak besar, namun di dalamnya diberi lapisan styrofoam yang digunakan untuk menahan suhu dingin agar es potong tetap mengeras.