

TS
grahadwi
PENGALAMAN KAMERA CANON NYEBUR LAUT
Jadi, kali ini saya bakal sharing tentang salah satu pengalaman yang saya dapat pada tahun 2017 lalu. Pengalaman ini cukup menyedihkan, tapi bakal bermanfaat juga ketika kalian akan terjun di dunia fotografi. Pada tanggal 16 februari 2017 aku dan teman-teman SMA akan melakukan traveling bersama ke BeeJay Bakau Resort (BJBR) yang terletak di Probolinggo. Tempat ini merupakan wisata hutan mangrove, wisata ini juga menyuguhkan pemandangan pantai yang cantik, sehingga cocok sekali untuk berfoto-foto ria. Aku membawa kamera kesukaanku, yang tujuannya agar bisa menangkap momen-momen indah bersama teman-temanku karena, tempatnya yang instagramable ini saying sekali kalau tidak digunakan untuk mengabadikan momen bersama. Kamera dslr yang aku bawa waktu itu adalah Canon ios 700D, kamera ini memiliki spesifikasi yang cukup bagus. Sambil berjalan-jalan dengan teman-teman saya mengambil beberapa foto menggunakan kamera ini mulai dari pemandangan, hingga foto teman-temanku, dan saya pun juga ingin berfoto di bjbr ini dan aku meminta bantuan temanku untuk mengambil gambar, namun ketika dia mau menggambil fotoku tiba-tiba dia terperosok ke pantai tempat ditanamnya mangrove, saya dan teman-teman yang lain terkejut dan langsung menolong temanku yang tercebur. Alhasil, kameraku juga ikut tercebur bersamanya, saya dan salah satu teman langsung memeriksa keadaan kamera, dan ternyata kameraku sudah dalam keadaan panas dan mati, aku sedih sekaligus bingung karna kamera canon ini juga baru saja saya beli dua minggu yang lalu dengan harga yang tidak murah. Salah satu temanku bilang bahwa air payau/laut lebih berbahaya daripada air tawar ketika mengenai barang elektronik karena, mengandung kadar garam yang tinggi sehingga dapat menimbulkan korosif. Lalu, kami langsung membawa kameraku ini ke tempat service kamera yang berada di Malang. Ketika sampai ditempat sevice yang dituju, saya menjelaskan kepada teknisi mengenai apa yang sudah terjadi pada kamera saya, lalu teknisi tersebut menyuruh saya meninggalkan kamera itu agar dapat diservice ditempat service center canon di Jakarta dan harus secepatnya dikirim karena kamera saya terkena air garam dan keadaanya cukup parah. Setelah selang dua hari, saya mendapat kabar dari tempat service tersebut bahwa kamera saya sudah mati total, terkena korisif dan bila di service membutuhkan biaya yang besar sekali seharga kamera yang baru, yaitu tujuh juta rupiah. Saya kaget dengan info tersebut, dan langsung takut setengah mati bagaimana caranya bisa mendapat kamera lagi. Pada dua bulan setelah kejadian itu akhirnya saya memutuskan untuk melupakan kamera 700 D tersebut dan membeli kamera yang baru. Nah, itu adalah pengalamanku yang tidak terlupakan, dari pengalamanku yang dapat kalian dapat lakukan ketika mengalami kejadian yang sama adalah berhati-hatilah ketika menggunakan kamera ditempat yang terdapat air, terutama air laut/payau karena mengandung kadar garam yang tinggi, sehingga kamera kalian dapat mengalami karatan (korosif) dan mati total. Apabila hal itu sudah terjadi, langkah yang bisa kalian lakukan adalah jangan sentuh tombol on/off kamera karena dapat terjadi konsleting. Kedua, lepas kamera dan lensa kalian lalu cuci menggunakan air tawar (untuk menghilangkan efek air garam sehingga dapat meminimalisir terjadinya korosif). Ketiga, cepatlah bawa kamera tersebut ketempat service kamera terpercaya, bila lokasi tempat service jauh dari tempat kejadian setelah dicuci menggunakan air tawar rendamlah kamera tersebut menggunakan beras (agar air-air di dalam kamera dapat terserap). Sekian, pengalaman yang dapat saya share kepada kalian, semoga pengalaman ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang memiliki kamera. Terimakasih
0
3.7K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan