gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
PTDI Diminta Rancang Pesawat Khusus untuk Papua


Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perhubunga (Kemenhub) meminta PT Dirgantara Indonesia/PT DI (Persero) membuat pesawat khusus yang sesuai dengan ciri khas Indonesia, misalnya ditujukan untuk beropeasi di Papua yang daerahnya didominasi gunung, bukit, dan jurang yang terjal. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com di Jakarta, Rabu (10/1), mengatakan pesawat yang sesuai untuk kondisi alam Papua adalah yang mampu mendarat di landasan yang pendek.Selain itu, lanjut Agus, pesawat tersebut harus mampu terbang pelan dan melakukan manuver di areal tebing pegunungan.  "Pesawat N219 yang saat ini tergambar PTDI, adalah pesawat yang cocok untuk hal tersebut. Untuk itu, kami akan mengawal dalam proses sertifikasinya agar pesawat itu bisa diandalkan dan bisa diproduksi massal," ujar Agus.Pesawat N219, kata Agus, harus mendapatkan sertifikasi dari otoritas penerbangan yang diakui dunia. "Pesawat N219 tersebut nantinya juga akan bisa dipasarkan ke negara-negara yang membutuhkan dan mempunyai kondisi alam seperti Papua," ujarnya.Selain klasifikasi yang disebutkan tadi, lanjut Agus, sistem navigasi yang lebih maju juga harus diaplikasikan ke dalam sistem pesawat N219. Hal ini berguna untuk membenahi penerbangan di Indonesia dalam melayani aksesibilitas Papua."Sebagai regulator, kami biasa mengenal 3 A operator yaitu Airport, Airlines, dan Air Navigations. Di Indonesia, sekarang ditambah A satu lagi yaitu aircraft manufacturer. Untuk itu kami juga akan membantu, mengawasi dan membina aircraft manufacturer ini agar bisa berkembang dan memberikan kontribusi lebih banyak bagi bangsa dan negara," urainya.Kemenhub juga akan memberikan dorongan teknis percepatan sertifikasi kepada PT DI sebagai satu-satunya produsen pesawat terbang di tanah air dan di ASEAN. Dengan demikian mampu memproduksi dan memasarkan produk-produknya secara lebih progresif di pasar internasional.Dorongan teknis yang akan diberikan misalnya bantuan teknis disain sampai produk sesuai peraturan internasional. Indonesia melalui Bilateral Airworthines Recognition or Bilateral Airworthiness Agreement.

Reporter: Rizaldi AbrorEditor: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/maluk...us-untuk-papua

---


- Jalan Mutar atau Naik Turun, Saham Negara Harus 51% di Freeport
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan