Jakarta: Sopir ojek daring mengeluhkan masalah tarif kepada Presiden Joko Widodo. Harga yang dipatok perusahaan penyedia aplikasi dianggap terlalu kecil. 


'Tarifnya kemurahan, sekarang itu Rp1.600 per km jadi 6 km itu baru dapat Rp10.000 jadi mereka merasa kurang,' kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Maret 2018. 


Budi mengungkapkan sopir mengusulkan tarif dinaikan menjadi Rp2.500 per km. Masalah itu pun akan ditindaklanjuti pemerintah. 


'Tadi pengemudi ojek online sudah diterima dan rencananya akan melakukan mediasi besok pukul 16.00 WIB,' ungkap Budi. 


Siang ini, ribuan driver Gojek dan Grab berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Mereka menginginkan tarif satu harga untuk semua ojek online di Indonesia.


Nur Mulyadi, 24, seorang driver Grab mengaku kesejahteraan ojek online kurang diperhatikan. Perang harga yang terjadi antarpemilik aplikasi ojek online justru merugikan para driver.


Diskon yang diberikan kepada customer baru diperoleh driver sepekan setelahnya. Pemerintah pun diminta ikut campur tangan agar tarif ojek online disamaratakan alias tak lagi perang harga.

 

'Kita ingin lebih sejahtera masak harga ojek online lebih murah dari angkutan umum,' kata Nur kepada Medcom.id. 




Sumber : http://news.metrotvnews.com/metro/GN...urah-ke-jokowi

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Penilaian Bonus Go-Jek Masih Memberatkan Driver

- Driver Go-Jek Tuntut Kesejahteraan

- PT Gojek Diminta Adil Memberi Penilaian