- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kopdarnas Driver Taksi Online Berakhir Rusuh karena Ditunggangi Oknum Parpol


TS
forpetrol
Kopdarnas Driver Taksi Online Berakhir Rusuh karena Ditunggangi Oknum Parpol

Quote:
Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) seluruh pengemudi taksi online yang berlangsung di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (25/3/2018) kemarin, berakhir rusuh.
Pertemuan yang senyatanya bertujuan sebagai ajang silaturahmi justru berakhir dengan keributan.
Peristiwa tidak menyenangkan tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Agung W Hadi terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) para driver taksi online dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pertemuan tersebut ditolak sejumlah driver online lantaran dinilai bermuatan politik.
Sebab, bukan mendengarkan aspirasi para driver, ajang yang digelar oleh Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) itu justru menjadi ajang penggalangan suara.
Dugaan tersebut dibuktikannya dari pembahasan yang diwakili Anggota DPR RI Fraksi PDIP antara lain Aliando dan Adian Napitupulu
"Indikasi politisasi dan didanai oleh pihak tertentu sudah terendus oleh komunitas driver online se-Jabodetabek yang menolak hadir. Banyak driver yang mempertanyakan transparansi acara, termasuk pendanaan, karena hampir selama tiga minggu panitia tidak narik, dari mana dananya? Namun, pihak panitia tidak mampu menjawab," ungkapnya.
Kejadian tersebut diakuinya sangat miris dirasakan, karena ditengah ketidakadilan pengelola transportasi online kepada driver online, saat ini, permasalahan justru dimanfaatkan sejumlah pihak untuk kepentingan politik.
"Setelah sekian lama di kangkangi dan dieksploitasi oleh Aplikator, sekarang kembali dieksploitasi untuk kepentingan Politik. Seharusnya dari awal mereka sebagai driver online harus memperjuangkan nasib dan kesejahteraan mereka ke Aplikator yang menghisap, bukan mengarah ke gerakan politik," katanya, menegaskan.
Sumber Berita
Pertemuan yang senyatanya bertujuan sebagai ajang silaturahmi justru berakhir dengan keributan.
Peristiwa tidak menyenangkan tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Agung W Hadi terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) para driver taksi online dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pertemuan tersebut ditolak sejumlah driver online lantaran dinilai bermuatan politik.
Sebab, bukan mendengarkan aspirasi para driver, ajang yang digelar oleh Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) itu justru menjadi ajang penggalangan suara.
Dugaan tersebut dibuktikannya dari pembahasan yang diwakili Anggota DPR RI Fraksi PDIP antara lain Aliando dan Adian Napitupulu
"Indikasi politisasi dan didanai oleh pihak tertentu sudah terendus oleh komunitas driver online se-Jabodetabek yang menolak hadir. Banyak driver yang mempertanyakan transparansi acara, termasuk pendanaan, karena hampir selama tiga minggu panitia tidak narik, dari mana dananya? Namun, pihak panitia tidak mampu menjawab," ungkapnya.
Kejadian tersebut diakuinya sangat miris dirasakan, karena ditengah ketidakadilan pengelola transportasi online kepada driver online, saat ini, permasalahan justru dimanfaatkan sejumlah pihak untuk kepentingan politik.
"Setelah sekian lama di kangkangi dan dieksploitasi oleh Aplikator, sekarang kembali dieksploitasi untuk kepentingan Politik. Seharusnya dari awal mereka sebagai driver online harus memperjuangkan nasib dan kesejahteraan mereka ke Aplikator yang menghisap, bukan mengarah ke gerakan politik," katanya, menegaskan.
Sumber Berita
0
2.2K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan