- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Kami pada pada tahun 9-9 1999
TS
cali.ari
Kami pada pada tahun 9-9 1999
[Kami pada tahun 09-09-1999]
Pada tahun tersebut, memang menjadi perhatian dunia, di Indonesia dan bahkan di daerah kamipun tak ketinggalan 'isu' tahun tersebut, ada apa sebenarnya? Pada tahun 1999. Ada apa dengan angkah 1999-9-9.?
***
Bagi kami (Aku dan temanku Dd), tepat pada hari itu kami punya kenangan tersendiri. Kenangan yang kami tak akan lupakan dalam hidup, ngak terlalu seru sih, tapi setidaknya aku sebagai teman, ingin membagi kejadian yang kami telah alami pada hari, bulan, dan tahun tersebut.
***
Hari itu, Kamis Pagi, kami tak tau hari libur atau ngak, yang jelas pada waktu itu kami tidak bersekolah. Jadi intinya hari dimana kami tidak sekolah dan punya kesempatan bermain seharian.
***
Dd yang cukup antusias pada waktu itu karena baru mendapatkan sepeda pemberian dari ayahnya. waktu itu juga, aku telah memiliki sepeda beberapa bulan sebelumnya, sepeda yang aku gunakan cukup lama, sepeda dengan model BMX dengan tambahan shok breaker dibagian tengah nya. Dd, mendapat sepeda merah. Yang cukup bagus dan ringan, sangat pas buat tubuhnya yang tinggi kurus. Kami bermain berdua karena tak ada teman yang datang pada waktu itu di tempat kami sering berkumpul, pagi itu cuaca memang sangat bersahabat, cerah dan tidak terlalu panas, karena kami tidak tau mw bermain apa, maka timbul inisiatif Dd untuk mengajakku duel balapan, iya balapan sepeda! Hitung-hitung mengetes laju sepeda barunya, hehehe.
***
Akupun menerima ajakannya, dan kami langsung menentukan trek yang akan kami lalui, kamipun memilih trek yang pada waktu itu cukup pangjang, kami memilih jalur yang mengelilingi blok sekitar rumah kami, 1 blok yang sejalur dengan jalan besar panjangnya kira-kira 200 meter, artinya jika kami mengelilinginya Maka kami harus menempuh jarak 800meter, iya hampir satu kilometer. Hehe ya! Cukup pangjang bagi kami.. yang masih Sekolah dasar.
***
Kamipun bersiap untuk memulai start, karena Dd lebih tua dari saya (mungkin kelas 4 Sekolah dasar), lebih tua 3 Atau 4 tahun. Dia meminta saya untuk star lebih awal hingga mencapai seratus meter ke depan, artinya dia nge por saya 100meter. Hehe menurutku cukup adil.
***
Dimulailah balapan kami, aku memacu sepeda hingga mencapai perempatan pertama, hingga hampir berbelok ke blok kedua. Sempat aku menengok kebelakang diapun sudah menganyuh sepedanya dan mulai mengejar, aku sudah berada di blok kedua, dari pertengahan seratus meter kembali aku menengok kebelakang dan melihat Dd mengayuh dengan sangat cepat, dia berada pada belokan blok pertama.! Akupun masih mengayuh sepeda ku yang semakin terasa berat, terus dan terus hingga hampir berbelok ke blok tiga, sesekali melihat kebelakang seberapa jauh Dd berada.
***
Waktu itu daerah kami belum terlalu ramai dengan kendaraan yang lalu lalang, belum banyak motor dan mobil. Iya daerah kami dulu memang tenang dan nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat, jalanannya pun lebar, cukup bagi sepeda kami untuk meleok-leok dengan bebas diatas aspal.
***
Akupun sampai pada pertengahan blok ketiga kira-kira seratus meter lagi mencapai belokan blok empat, kembali menengok kebelakang untuk melihat Dd, yang semakin dekat.! sepedanya terlihat sangat kencang, jarak antara aku dan dia hanya sekitar 50 meteran, akupun semakin memacu sepeda meski terasa berat, Dd juga semakin mendekati posisiku, dengan semangat yang tak menyerah aku berhasil melewati belokan blok empat, aku tak melihat Dd, tapi dalam pikiranku dia semakin dekat mungkin sudah kurang dari 50 meter. Yang tak di
sangka-sangka pada pagi itu, setelah mengayuh sekitar 15 meter dari belokan blok empat, aku mendengar suara yang cukup besar terdengar, suara yang membuatku berbalik dan kembali ingin melihat posisi Dd di belakang, akupun terkaget ketika melihat Dd masuk ke dalam kolong mobil, dan terlindas hingga ke belakang tidak melewati ban tapi masuk ke bagian tengah sebelum gardan.
***
Iya, aku melihat sepeda Dd terinjak mobil hingga pelek alumunium nya bengkok, Rangkah merahnya terlipat keatas dan sadelnya terlempar ke samping.
***
Iya, aku melihat mobil merah maroon, baru, dengan merk Kuda, serta pintu depan samping kiri yang sedikit lecet akibat bertubrukan dengan sepeda Dd.
***
Hal tersebut aku saksikan pada saat menengok pertama kali, setelah belokan blok keempat. Dan sepeda Masih terus melaju hingga pertengahan blok empat. Kembali aku menengok ke belakang dan melihat mobilnya berhenti. Entah apa yang ada dalam pikiranku waktu itu. Hingga tidak menghentikan laju sepeda dan malah terus mengayuh, memilih berbelok ke kiri masuk ke dalam lorong yang menyambungkan langsung ke tempat kami start, jalur ini lebih singkat untuk menuju tempat pertama kami memulai balapan.
***
Karena tempat kami start lokasinya berada di depan rumah Dd, tepat samping jalur irigasi belakang pohon Mangga. Sesampainya disana sepedapun langsung aku tinggalkan dipinggir lorong dan berlari tanpa sendal menaiki tangga kayu rumah Dd,
***
Setelah sampai diatas rumah, aku langsung bertemu ibunya dan melapor kalau Dd telah ditabrak mobil "naleppoi oto Dd" itu kataku dalam bahasa kami. Kemudian Ibunya pun langsung kaget dan meminta padaku memberitahukan lokasi tempat kejadian. Menunggu ibunya bersiap, tak lama akupun melihat mobil merah yang sama, datang dari arah timur, dari atas rumah aku melihat pintu depannya pun sedikit penyok dan lecet persis seperti mobil yang tadi.
***
Oh iya benar saja! itu mobil yang menabrak Dd, aku juga kembali terkaget saat meyaksikan mobil tersebut singgah persis di pinggir ledeng/irigasi. Kemudian terlihat bapak-bapak keluar dari pintu pengemudi dan berlari ke pintu samping. Kulihat Dd digotong masuk ke dalam rumah. Dengan samarpun aku melihat sedikit goresan di lengan kiri dan bagian kaki Dd. Setelah itu akupun tak terlalu ingat lagi kejadian selanjutnya bagaimana.
Pada tahun tersebut, memang menjadi perhatian dunia, di Indonesia dan bahkan di daerah kamipun tak ketinggalan 'isu' tahun tersebut, ada apa sebenarnya? Pada tahun 1999. Ada apa dengan angkah 1999-9-9.?
***
Bagi kami (Aku dan temanku Dd), tepat pada hari itu kami punya kenangan tersendiri. Kenangan yang kami tak akan lupakan dalam hidup, ngak terlalu seru sih, tapi setidaknya aku sebagai teman, ingin membagi kejadian yang kami telah alami pada hari, bulan, dan tahun tersebut.
***
Hari itu, Kamis Pagi, kami tak tau hari libur atau ngak, yang jelas pada waktu itu kami tidak bersekolah. Jadi intinya hari dimana kami tidak sekolah dan punya kesempatan bermain seharian.
***
Dd yang cukup antusias pada waktu itu karena baru mendapatkan sepeda pemberian dari ayahnya. waktu itu juga, aku telah memiliki sepeda beberapa bulan sebelumnya, sepeda yang aku gunakan cukup lama, sepeda dengan model BMX dengan tambahan shok breaker dibagian tengah nya. Dd, mendapat sepeda merah. Yang cukup bagus dan ringan, sangat pas buat tubuhnya yang tinggi kurus. Kami bermain berdua karena tak ada teman yang datang pada waktu itu di tempat kami sering berkumpul, pagi itu cuaca memang sangat bersahabat, cerah dan tidak terlalu panas, karena kami tidak tau mw bermain apa, maka timbul inisiatif Dd untuk mengajakku duel balapan, iya balapan sepeda! Hitung-hitung mengetes laju sepeda barunya, hehehe.
***
Akupun menerima ajakannya, dan kami langsung menentukan trek yang akan kami lalui, kamipun memilih trek yang pada waktu itu cukup pangjang, kami memilih jalur yang mengelilingi blok sekitar rumah kami, 1 blok yang sejalur dengan jalan besar panjangnya kira-kira 200 meter, artinya jika kami mengelilinginya Maka kami harus menempuh jarak 800meter, iya hampir satu kilometer. Hehe ya! Cukup pangjang bagi kami.. yang masih Sekolah dasar.
***
Kamipun bersiap untuk memulai start, karena Dd lebih tua dari saya (mungkin kelas 4 Sekolah dasar), lebih tua 3 Atau 4 tahun. Dia meminta saya untuk star lebih awal hingga mencapai seratus meter ke depan, artinya dia nge por saya 100meter. Hehe menurutku cukup adil.
***
Dimulailah balapan kami, aku memacu sepeda hingga mencapai perempatan pertama, hingga hampir berbelok ke blok kedua. Sempat aku menengok kebelakang diapun sudah menganyuh sepedanya dan mulai mengejar, aku sudah berada di blok kedua, dari pertengahan seratus meter kembali aku menengok kebelakang dan melihat Dd mengayuh dengan sangat cepat, dia berada pada belokan blok pertama.! Akupun masih mengayuh sepeda ku yang semakin terasa berat, terus dan terus hingga hampir berbelok ke blok tiga, sesekali melihat kebelakang seberapa jauh Dd berada.
***
Waktu itu daerah kami belum terlalu ramai dengan kendaraan yang lalu lalang, belum banyak motor dan mobil. Iya daerah kami dulu memang tenang dan nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat, jalanannya pun lebar, cukup bagi sepeda kami untuk meleok-leok dengan bebas diatas aspal.
***
Akupun sampai pada pertengahan blok ketiga kira-kira seratus meter lagi mencapai belokan blok empat, kembali menengok kebelakang untuk melihat Dd, yang semakin dekat.! sepedanya terlihat sangat kencang, jarak antara aku dan dia hanya sekitar 50 meteran, akupun semakin memacu sepeda meski terasa berat, Dd juga semakin mendekati posisiku, dengan semangat yang tak menyerah aku berhasil melewati belokan blok empat, aku tak melihat Dd, tapi dalam pikiranku dia semakin dekat mungkin sudah kurang dari 50 meter. Yang tak di
sangka-sangka pada pagi itu, setelah mengayuh sekitar 15 meter dari belokan blok empat, aku mendengar suara yang cukup besar terdengar, suara yang membuatku berbalik dan kembali ingin melihat posisi Dd di belakang, akupun terkaget ketika melihat Dd masuk ke dalam kolong mobil, dan terlindas hingga ke belakang tidak melewati ban tapi masuk ke bagian tengah sebelum gardan.
***
Iya, aku melihat sepeda Dd terinjak mobil hingga pelek alumunium nya bengkok, Rangkah merahnya terlipat keatas dan sadelnya terlempar ke samping.
***
Iya, aku melihat mobil merah maroon, baru, dengan merk Kuda, serta pintu depan samping kiri yang sedikit lecet akibat bertubrukan dengan sepeda Dd.
***
Hal tersebut aku saksikan pada saat menengok pertama kali, setelah belokan blok keempat. Dan sepeda Masih terus melaju hingga pertengahan blok empat. Kembali aku menengok ke belakang dan melihat mobilnya berhenti. Entah apa yang ada dalam pikiranku waktu itu. Hingga tidak menghentikan laju sepeda dan malah terus mengayuh, memilih berbelok ke kiri masuk ke dalam lorong yang menyambungkan langsung ke tempat kami start, jalur ini lebih singkat untuk menuju tempat pertama kami memulai balapan.
***
Karena tempat kami start lokasinya berada di depan rumah Dd, tepat samping jalur irigasi belakang pohon Mangga. Sesampainya disana sepedapun langsung aku tinggalkan dipinggir lorong dan berlari tanpa sendal menaiki tangga kayu rumah Dd,
***
Setelah sampai diatas rumah, aku langsung bertemu ibunya dan melapor kalau Dd telah ditabrak mobil "naleppoi oto Dd" itu kataku dalam bahasa kami. Kemudian Ibunya pun langsung kaget dan meminta padaku memberitahukan lokasi tempat kejadian. Menunggu ibunya bersiap, tak lama akupun melihat mobil merah yang sama, datang dari arah timur, dari atas rumah aku melihat pintu depannya pun sedikit penyok dan lecet persis seperti mobil yang tadi.
***
Oh iya benar saja! itu mobil yang menabrak Dd, aku juga kembali terkaget saat meyaksikan mobil tersebut singgah persis di pinggir ledeng/irigasi. Kemudian terlihat bapak-bapak keluar dari pintu pengemudi dan berlari ke pintu samping. Kulihat Dd digotong masuk ke dalam rumah. Dengan samarpun aku melihat sedikit goresan di lengan kiri dan bagian kaki Dd. Setelah itu akupun tak terlalu ingat lagi kejadian selanjutnya bagaimana.
Spoiler for Boleh dibuka Gan setelah dibaca ceritanya! Heheh:
Diubah oleh cali.ari 22-12-2016 17:49
0
5.8K
48
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan