Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

no.erAvatar border
TS
no.er
Indonesia Kembali di Jajah Jepang Lewat Timnas U-19
Indonesia Kembali di Jajah Jepang Lewat Timnas U-19

Indonesia setelah susah payah dan banyak pengorbanan menolak menyerah dari penjajahan Jepang sebelum menyatakan kemerdekaan, malam ini ternyata kembali terjajah di rumah sendiri oleh tim U-19 Jepang. Dalam laga persahabatan malam ini 25 maret 2018, Timnas U-19 Indonesia yang ditinggal pelatih Indra Sjafri dijajah dan di obrak-abrik tanpa ampun di Gelora Bung Karno.
Permainan yang awalnya seimbang tak berlangsung lama, hanya mampu bertahan sampai 15 menit babak pertama. Setelah kebobolan pada menit ke 16 akibat kesalahan M. Irianto dalam melakukan passing membuat kepanikan di lini belakang yang akhirnya gawang M. Aqil di rudal oleh Taisei. Permainan Timnas U-19 semakin menurun dan mulai kacau setelah kebobolan dengan mudah ini. Diawal permainan sangat tenang dengan umpan-umpan pendeknya, namun setelah kebobolan tak terlihat lagi.
Beberapa peluang sempat didapatkan oleh Timnas U-19 melalui tendangan bebas dan skill individu beberapa pemain di babak pertama. Namun hasilnya masih nihil, bahkan tidak ada yang on target untuk menunjukkan perlawanan dari penjajahan U-19 Jepang. Berkebalikan dengan Jepang yang malah tampil militan untuk menjajah pertahanan Indonesia, untungnya tidak ada rudal-rudal yang mereka lepaskan tak sampai tembus kembali ke gawang M. Aqil. Sehingga sampai babak pertama selesai kedudukan masih tetap 0-1.
Apes bagi Timnas U-19 di babak ke dua, belum sampai lima menit gawang sudah terkena rudal hingga luluh lantak sampai dua kali. Rudal tersebut dilepaskan oleh Kota dan Mizuki (jadi ingat playmaker timnas jepang di film animasi Captain Tsubasa, mungkin golinnya pinjam jurus tendangan halilintar Tsubasa). Setelah terjajah sampai 3 gol tanpa balas permainan Indonesia semakin tak tentu arah, banyak salah pasing dan umpan panjang yang sia-sia.
Bahkan akibat permainan yang semakin tak tentu arah, harus kembali dihukum Mizuki untuk kedua kalinya lewat titik pinalti. Kali ini bukan tendangan roket yang dilepaskan Mizuki, namun malah mengejek dengan tendangan panenka yang membuat jepang menjajah tim asuhan pelatih baru U-19 Indonesia Bima Sakti menjadi 4-0.
Diakhir pertandingan pemain pengganti Aji Kusuma melakukan perlawanan terhadap penjajahan Tim U-19 Jepang, satu gol ia cetak sebagai simbol perlawanan. Meskipun harus menunggu sampai menit tambahan 90+4, gol ini sudah menggembirakan melihat permainan yang tak tentu arah. Hasil akhir pertandingan Timnas U-19 Indonesia 1-4 Timnas U-19 Jepang.
Menurut pendapat ane sebagai penikmat sepakbola sepanjang pertandingan berlangsung terdapat beberapa masalah serius yang membuat Jepang leluasa menjajah kembali Indonesia U-19. Pertama akurasi passing sangat rendah. Kedua kemampuan penguasaan dan holding bola tiap pemain kurang, sehingga sering kalah duel satu lawan satu. Ketiga umpan panjang sangat tidak efektif, karena pemain depan kalah postur dan tidak ada yang mampu menjadi pemantul bola atau mampu adu sprint untuk mendapatkan bola (ada sih sesekali mampu, tapi selalu terebut pemain lawan lagi). Keempat tidak ada pembagi bola sekaligus pengatur serangan. Kelima tak ada perubahan cara bermain (diawal permainan pendek-pendek lumayan efektif, namun setelah kebobolan gol pertama permainan selalu panjang-panjang dan parahnya umpan panjang yang diberikan selalu dimentahkan lawan dan tak pernah sampai ke pemain depan yang dituju).
Ciri permainan Timnas malam ini tak dapat dilihat, entah menerapkan filosofi permainan seperti apa? Kalau dilihat secara individu memang beberapa ada yang terlihat bagus, namun hanya sesekali saja. Hal ini tentu semakin menambah kekecewaan penonton seperti ane, karena tidak dapat menikmati pertandingan U-19 sama sekali. Puncak kekecewaan supporter Timnas di Gelora Bung Karno (GBK) meneriakkan Indra Sjafri, hal ini dimaksudkan supaya beliau kembali menangani Timnas U-19. Karena menurut ane sendiri meskipun dianggap gagal dalam kesempatan kedua kemarin, namun cara bermain tim lebih baik dan filosofinya jelas tidak semrawut seperti tadi.
emoticon-Request#kembalikanIndraSjafri melatih Timnas Indonesia U-19 emoticon-Request


Referensi:
cnnindonesia.com
Hasil nonton pertandingan
0
12.3K
66
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan