Bagaimana kalau seorang pesepakbola membela negara lain, bukan negaranya sendiri, bahasa kerennya naturalisasi.

Sudah jamak memang dalam sepakbola, berkhianat kepada negaranya sendiri dan alasannya macam-macam, seperti Christian Gonzalez di usianya yang tak bisa masuk skuad di negaranya dan mempunyai istri di Indonesia ia rela membela timnas merah putih dan menjadi pahlawan di negeri ini.

Tak hanya itu, pesepakbola yang mempunyai warga negara gandapun lebih memilih negara yang lebih bisa meraih mimpinya bermain di Piala Dunia. Bahkan bukan hanya itu mungkin saja ada keterikatan negara yang ia bela dengan dirinya, seperti ia dibesarkan di negara yang ia bela dibanding tanah kelahirannya. Tapi yang biasanya terjadi timnas yang ia bela mempunyai strata yang lebih baik dalam dunia sepakbola, atau kebalikannya di tempat lahirnya talenta dirinya tak terpakai alias peluang membela negaranya sangat kecil, karena persaingan yang ketat untuk negara level atas di sepakbola dunia, hingga ia harus hijrah ke negara yang lebih rendah kastanya.



Seperti, Mezut Ozil yang berdarah Turki dan kelahiran Jerman, lebih memilih untuk memperkuat Jerman, karena prestasi timnas Jerman jauh lebih baik jika dibandingkan timnas Turki.

Sebaliknya, Alex Santos, yang asli Brasil lebih memilih memperkuat timnas Jepang ketimbang timnas Brasil, pasalnya Alex menyadari dia tidak punya peluang untuk memperkuat timnas Brasil.

Walau terkadang dibilang tak nasionalisme dan sebagainya, hal itu memang terjadi dalam ranah sepakbola.

Tapi yang lucunya kalau anak seorang Presiden tidak mau membela negaranya sendiri dan ia lebih memilih negara lain, tempat ia besar dan belajar disana.



Penghianat itu ialah Timothy Weah, anak dari legenda sepak bola AC Milan George Weah yang kini menjadi Presiden Liberia, sang anak sangat jelas menolak untuk memperkuat timnas Liberia. Timothy Weah sendiri lebih memilih untuk membela timnas Amerika Serikat, tempat ia dibesarkan.



Menurut catatan media Timothy Weah memang berdarah Liberia, tapi ia lahir dan besar di Amerika Serikat. Maka dari itu ia mempunyai warga negara ganda, melihat performa Liberia di kancah dunia tak menggaung sempurna, akhirnya Timothy lebih memilih untuk membela timnas Amerika Serikat dibanding timnas Liberia, mungkin bagi rakyat biasa hal itu memang biasa, tapi ini ayahnya George Weah adalah Presiden Liberia. Selain itu, tentu saja prestasi timnas Amerika Serikat yang akhir-akhir ini menjadi langganan peserta piala dunia, lebih baik dari timnas Liberia.

Timothy Weah sendiri saat ini memperkuat Paris Saint Germain (PSG) bahkan seperti yang telah kita ketahui, ia telah bermain untuk timnas Amerika Serikat mulai dari level timnas u-17. Bahkan karirnya pun termasuk bagus dengan gen dari ayahnya ia menjadi striker andalan timnas Amerika Serikat ketika tampil di Piala Dunia u-17. Tak hanya itu saat ini Timothy sudah mulai masuk ke timnas senior Amerika Serikat.



Wah kalau hal ini terjadi di negeri ini bagaimana ya kawan, jangankan main untuk negara lain, main untuk klub negara tetangga saja di cap tak nasionalis oleh ketua umumnya. Apalagi anak presiden bisa jadi bahan serangan politik untuk sang ayah, maklum saja politik di Indonesia selalu menghalalkan segala cara.

Dengan kata-kata " Tidak Nasionalisme"

Bagaimana tanggapanmu, monggo serupuutt dolo..



By c4punk@2018

Referensi

https://bola.kompas.com/read/2018/03/04/10250098/fakta-timothy-weah-dari-anak-presiden-liberia-hingga-bela-timnas-as