Sekarang ini, menggunakan gigi palsu tidak hanya dilakukan oleh orang tua saja namun juga banyak anak muda yang juga menggunakannya. Penggunaannya juga bukan hanya untuk menggantikan gigi yang hilang namun juga untuk memperbaiki penampilan. Salah satu alasan ane memutuskan untuk pasang gigi palsu, ya berdasarkan penjelas diatas gan. Pada jaman dahulu kala, ane paling males banget sikat gigi sebelum tidur pada malam hari, kalo pagi hari sebelum sarapan sih ane kuat-kuatin bae . 

Hingga suatu ketika pas ane duduk di bangku kelas 6 SD, gigi depan ane sudah mulai bolong membentuk terusan gitu, tapi ane cuek aja. Dan pas ane duduk di bangku kelas 3 SMP, gigi geraham sebelah kanan ane raib di gondol kuman sisa makanan . Sakitnya bukan main sewaktu si kuman grogotin gigi graham ane, kira-kira 3 hari 3 malem ane gak masuk sekolah dan nangis kesakitan di kamar. Pertolongan pertama tentunya di ganjel sama bantal guling di bagian sakit, hingga minum puyer dan larutan garam buat dikumur-kumur, tapi gak lama sakitnya kambuh lagi. Setelah melalui begitu banyak kesakitan dan penderitaan, ane mulai sadar bahwa lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi, ente kalo sakit hati mentok-mentok ya main PS udah ilang sakitnya . 

Tapi ya lebih baik lagi kalo sehat sih, ada tapinya juga, kalo manusia tidak merasakan apa itu rasa sakit, ya mana bisa mereka belajar dan menjadi kuat. Singkat cerita, pada saat itu ane gak berani pergi ke dokter gigi buat dicabut, alhasil gigi graham ane bolong tengahnya, udah mirip mangkok bubur ayam gitu, dan setiap kali ane selesai makan, mesti di semprot pake air keran dengan tekanan yang kuat supaya sisa makanan yang nyangkut di gigi bisa terangkat, kalo nggak selang 10 menit, gigi ane mulai nyut-nyutan .

Disaat yang bersamaan, ane baru menyadari kalo gigi depan (ada 3 gigi) mulai menghitam dikarenakan sisa makanan yang gak pernah dibersihkan tiap malem, dan ternyata ane menderita karies gigi. Sedih banget dan menyesal, kenapa bisa ane begitu ceroboh dulu . Hal ini berlangsung selama 7 tahun, dimulai dari masa SMA hingga jenjang perkuliahan, menderita banget karena gak PD ngobrol panjang lebar sama temen-temen kelas, alhasil ane lebih suka menyendiri dan buka website meme atau sosmed di kelas.

Selang ane lulus kuliah, dapet kerjaan adalah prioritas utama ane buat modal pasang gigi palsu. Dulu ane pernah ke klinik umum yang melayani pemasangan gigi palsu, harganya mahal banget, per-gigi kena 1,5Jta, sedangkan ane butuh 3 gigi, total 4,5Jta gan! 

Ane cek di internet pun ya memang sudah menjadi harga pasaran segitu. Ane frustasi dengan kehidupan ane saat itu. Mau minta ke orang tua, yang ada diomelin bla...bla...bla... dan ane mesti tanggung jawab atas apa yang telah ane perbuat, memang sih tujuannya mendidik anak supaya bertanggung jawab dan mandiri, tapi masa iya segitu teganya . 

Singkat cerita, ane dapet kerjaan di salah satu minimarket dekat rumah ane, gajinya gak gede sih, tapi karena deket banget dari rumah, ane jalanin aja dulu. Dan dari tempat kerjaan ane itulah, ada informasi pemasangan gigi palsu yang sangat terjangkau dari salah satu rekan kerja ane. Katanya do'i pasang gigi palsu perbiji 100k dan ane langsung seneng banget.

Singkat cerita, ane memutuskan mendatangi lokasi yang dimaksud. Dan ternyata, itu bukan praktek dokter gigi, melainkan prkater biasa yang ditangani orang yang profesional dalam urusan gigi atau dental. Awal mula ane coba tanya-tanya dulu seputar cara pemasangan, harga dan resiko.

Menurut penejelasan dari sang penyedia jasa, cara pemasangannya sama saja dengan dokter gigi, hanya saja sang penyedia jasa tidak memiliki sertifikat resmi atau ijazah dokter gigi. Yang mana harga yang diberikan jauh lebih murah dengan kualitas yang sama gan! Akan tetapi, resiko yang di dapat oleh pasien tidak bisa dijamin penuh oleh penyedia jasa tersebut. Ane sempat mikir dan takut buat pasang gigi disitu.

Tapi rasa takut ane kalah jauh dengan besarnya rasa penderitaan yang ane bawa selama 7 tahun, jadi ane memutuskan untuk pasang gigi disana. Pertama ane diperiksa dan dilihat keadaan gigi ane, yang memang sudah rusak parah sampai tukang gigi nya aja geleng-geleng. Setelah itu, tukang giginya kasih solusi yang praktis dan cepat, yaitu gigi ane di gergaji untuk menghilangkan bagian hitam yang menempel, tetapi akar giginya dibiarkan utuh atau gigi tidak dicabut, sehingga nantinya dipasangkan Barrier atau gigi palsu yang memanfaatkan gigi yang disebelahnya untuk dijadikan pegangan sehingga harus mengurangi ukuran gigi yang disebelahnya.

Ane iya-kan aja apa yang dibilang tukang gigi, karena ane yakin hasilnya pasti memuaskan dan ane yakin si tukang gigi ini udah pro banget soal gituan. Lalu gergaji mesin gigi dinyalakan, belum sampai ke dalam gigi aja, suaranya udah bikin ngilu di kuping ane, dan..... N Y I L U banget begitu gigi ane di gergaji . Ane kuat-kuatin dan tangan ane pegang kursi sekenceng-kencengnya. Sekitar 1 jam proses menghilangkan kotoran hitam tersebut, akhirnya proses gergaji gigi dihentikan karena si tukang gigi gak kuat lihat ane menjerit kesakitan. Lalu si tukang gigi kasih saran ke ane untuk melanjutkan ke tahap pembersihan dan pemasangan, ane iya-kan lagi omongannya karena emang udah terlanjur jalan, masa iya berhenti ditengah jalan.

Begitu selesai, rasanya aneh seperti dibagian belakang gigi depan ane ada sesuatu yang ganjel, kayak kita habis makan bakso dan lemaknya nempel disana . Dan bener aja hasilnya bagus dan sesuai sama harapan ane . Tapi gak cukup berhenti sampai disitu, si tukang gigi kasih waktu ane 1 tahun buat menjaga dan merawat semua gigi, yang mana nantinya dibongkar lagi dan melakukan Treatment di Rumah Sakit dan ditangani Dokter Gigi. Karena sisa noda hitamnya masih ada, lalu setelah melakukan Treatment, baru dipasang dengan Barrier itu lagi, karena ane pilih bahan dengan kualitas yang paling bagus, per bijinya seharga 200k ditambah biaya pemasangan 50k, totalnya 700k. Katanya si tukang gigi sih, sanggup bertahan selama 5 tahun dan anti pecah, selama perawatannya pakai pasta gigi non-detergen atau untuk gigi sensitif.

(1)True Story - Sebagai Seorang Yang Gagal

(2)True Story - Andai Waktu Bisa Ku Putar

(3)Tips Low Budget Membasmi Jerawat di Wajah