Film Bergenre Sepakbola ini menceritakan Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.

Film ini juga sudah ada sekuelnya yang berjudul "Garuda Di Dadaku 2".

Setiap tahun turnamen Underground Futsal bertaraf internasional berlangsung tanpa pernah diketahui khalayak. Bu Bos, janda pimpinan mafia, berambisi meneruskan cita-cita suaminya memiliki tim futsal. Toro, pelatih futsal ternama, diminta membentuk tim. Samuel, Halil, Alung, Anand, Markus berlatih di tempat khusus. Mereka dijaga pengawal bersenjata, mata juga harus tertutup setiap kali menuju kamp latihan. Toro tahu pemain.

Film Bergenre Panahan ini dibintangi banyak bintang terkenal seperti Reza Rahadiam, Chelsea Islan, BCL, dan Tara Basro. Bersetting Indonesia 1988. Dunia mempersiapkan Olimpiade ke 24 di Seoul. Panahan Indonesia berada di titik kritis. Dibutuhkan pelatih yang bisa menyiapkan tim panahan wanita dalam waktu yang singkat. Satu-satunya yang bisa diandalkan menjadi pelatih adalah Donald Pandiangan. Tapi Donald sendiri sudah lama menghilang. Di tahun 1980 saat hendak mengikuti Olimpiade Moskow, ia batal pergi karena

Genre Sepakbola lagi. Bersetting Awal tahun 2000, Sani Tawainela, mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Pelajar Asia tahun 1996 yang gagal menjadi pemain professional mengalami guncangan besar. Sani menyaksikan tertembaknya seorang anak dalam sebuah kontak senjata di Ambon. Sani yang kembali ke Tulehu, desa kelahirannya yang berjarak 25 kilometer dari kota Ambon dan menyambung hidup sebagai tukang ojek

Bergenre Sport Tinju. Sineas Rudi Soedjarwo menulis dan menyutradarai sebuah drama dengan latar olahraga tinju ini. Dikisahkan seorang mantan petinju harus bertanding lagi dalam sebuah pertarungan keras, demi menjamin kehidupan keluarganya. Film ini dibintangi Abimana Aryasatya (dahulu bernama Robertino), didukung oleh Didi Riyadi, Tya Ariestya , dan Rina Hassim.

Cukup mengherankan bahwa sebagai bangsa yang berjaya di cabang bulutangkis dunia, Indonesia hampir tak pernah mengangkatnya ke film layar lebar. Film King, persembahan Alenia Pictures ini pun dinobatkan sebagai film Indonesia berlatar bulutangkis pertama—paling tidak di era milenium. Film ini mengangkat perjuangan seorang anak di kampung Jawa Timur dalam merengkuh cita-cita jadi juara bulutangkis.

Menampilkan akting dari Rangga Raditya, Ariyo Wahab, Mamiek Prakoso, Surya Saputra, Valerie Thomas , dan Wulan Guritno, judul film ini meminjam nama atlet bulutangkis legendaris Indonesia, Liem Swie King, yang merupakan idola dari sang tokoh utama. King merupakan debut dari aktor Ari Sihasale sebagai sutradara, berdasarkan skenario dari Dirmawan Hatta , dan cerita dar i Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen, dan
Andhy Pulung.

Dan terakhir yang terbaru film bergenre sport tentang Basket. Bercerita Dewa ingin membawa sekolahnya, SMA Wijaya, menjadi juara DBL untuk pertama kalinya. Dewa dan timnya dibantu oleh pelatih Miko. Bumi, koordinator supporter, selalu berada di tribun penonton untuk memimpin teman-teman sekolahnya. Bening, jurnalis SMA Wijaya, aktif mengikuti perjalanan tim basket SMA Wijaya. Dewa yang semula angkuh hatinya luluh.