- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kesaksian Novanto Mempengaruhi Kepercayaan Publik Terhadap PDIP


TS
annisaputrie
Kesaksian Novanto Mempengaruhi Kepercayaan Publik Terhadap PDIP
Kesaksian Novanto Mempengaruhi Kepercayaan Publik Terhadap PDIP
JUM'AT, 23 MARET 2018 , 04:55:00 WIB

RMOL. Pengamat Politik Universitas Padjajaran Muradi mengaku heran dengan kesaksian pernyataan terdakwa kasus korupsi KTP-el, Setya Novanto terkait dugaan aliran dana 500 ribu dolar AS ke Puan Maharani dan Pramono Anung .
Menurutnya, pernyataan tersebut tidak sejalan dengan sikap PDIP yang kala itu menjadi partai oposisi. Di sisi lain proyek KTP-el tersebut bergulir saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya kira itu perlu di uji betul. KTP-el itu dulukan zamannya SBY," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (22/3).
Dijelaskan Muradi, munculnya dua nama politisi partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut, harus mendapatkan perhatian. Karena dalam politik, meski sumir hal itu tetap menjadi informasi serius yang dapat mempengaruhi khalayak, sehingga diperlukan klarifikasi dari PDIP.
Kesaksian Novanto tersebut, lanjut Muradi bisa berdampak pada elektabilitas dan kepercayaan publik terhadap partai yang mencalonkan kembali Jokowi sebagai Presiden pada Pilpres 2019.
"Jadi partainya juga harus mendorong agar ada pembuktian karena itu akan mempengaruhi perolehan suara PDIP di 2019," ujarnya
http://politik.rmol.co/read/2018/03/...Terhadap-PDIP-
PDIP: Hanya Orang Bodoh Yang Mau Bagi-Bagi Ke Oposisi
JUM'AT, 23 MARET 2018 , 02:39:00 WIB
RMOL. Fraksi PDI Perjuangan di DPR yakini Puan Maharani tidak terlibat dalam pusaran aliran dana korupsi KTP eletronik.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Ichsan Soelistio menilai tidak akan mungkin ada aliran dana yang diterima Puan, sebab saat program KTP-el dibahas, posisi PDIP berada di luar pemerintahan atau sebagai oposisi.
"Saya haqul yakin bahwa Mbak Puan nggak terima apa-apa," ujar Ichsan di ruang Fraksi PDIP, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/3).
Ichsan menyebut sangat tidak mungkin juga ada sejumlah aliran uang yang masuk ke partai oposisi, terlebih uang tersebut dari aliran dana proyek yang dikerjakan pemerintah.
"Jadi mana ada orang mau bagi-bagi sama oposisi. Hanya orang bodoh saja yang mau bagi-bagi," ujarnya.
Sebelunya dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa, Setya Novanto mengatakan ada aliran dana yang masuk ke kantong Puan Maharani dan Pramono Anung.
Saat pembahasan proyek KTP-el bergulir di DPR, Puan menjabat Ketua Fraksi PDIP, sementara Pramono menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.
Mereka dikatakan Setya Novanto, masing-masing menerima uang USD500 ribu dalam proyek e-KTP. Selain Puan dan Pramono Anung, Novanto juga menyebut mantan pimpinan Komisi II DPR Chairuman Harahap dan Ganjar Pranowo, serta pimpinan Banggar DPR RI periode 2009-2014.
http://politik.rmol.co/read/2018/03/...gi-Ke-Oposisi-
----------------------
Kayaknya tragedi 2004 nakalan menimpa lagi ... terus puasa lagi 10 tahun lagi ...

JUM'AT, 23 MARET 2018 , 04:55:00 WIB

RMOL. Pengamat Politik Universitas Padjajaran Muradi mengaku heran dengan kesaksian pernyataan terdakwa kasus korupsi KTP-el, Setya Novanto terkait dugaan aliran dana 500 ribu dolar AS ke Puan Maharani dan Pramono Anung .
Menurutnya, pernyataan tersebut tidak sejalan dengan sikap PDIP yang kala itu menjadi partai oposisi. Di sisi lain proyek KTP-el tersebut bergulir saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya kira itu perlu di uji betul. KTP-el itu dulukan zamannya SBY," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (22/3).
Dijelaskan Muradi, munculnya dua nama politisi partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut, harus mendapatkan perhatian. Karena dalam politik, meski sumir hal itu tetap menjadi informasi serius yang dapat mempengaruhi khalayak, sehingga diperlukan klarifikasi dari PDIP.
Kesaksian Novanto tersebut, lanjut Muradi bisa berdampak pada elektabilitas dan kepercayaan publik terhadap partai yang mencalonkan kembali Jokowi sebagai Presiden pada Pilpres 2019.
"Jadi partainya juga harus mendorong agar ada pembuktian karena itu akan mempengaruhi perolehan suara PDIP di 2019," ujarnya
http://politik.rmol.co/read/2018/03/...Terhadap-PDIP-
PDIP: Hanya Orang Bodoh Yang Mau Bagi-Bagi Ke Oposisi
JUM'AT, 23 MARET 2018 , 02:39:00 WIB
RMOL. Fraksi PDI Perjuangan di DPR yakini Puan Maharani tidak terlibat dalam pusaran aliran dana korupsi KTP eletronik.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Ichsan Soelistio menilai tidak akan mungkin ada aliran dana yang diterima Puan, sebab saat program KTP-el dibahas, posisi PDIP berada di luar pemerintahan atau sebagai oposisi.
"Saya haqul yakin bahwa Mbak Puan nggak terima apa-apa," ujar Ichsan di ruang Fraksi PDIP, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/3).
Ichsan menyebut sangat tidak mungkin juga ada sejumlah aliran uang yang masuk ke partai oposisi, terlebih uang tersebut dari aliran dana proyek yang dikerjakan pemerintah.
"Jadi mana ada orang mau bagi-bagi sama oposisi. Hanya orang bodoh saja yang mau bagi-bagi," ujarnya.
Sebelunya dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa, Setya Novanto mengatakan ada aliran dana yang masuk ke kantong Puan Maharani dan Pramono Anung.
Saat pembahasan proyek KTP-el bergulir di DPR, Puan menjabat Ketua Fraksi PDIP, sementara Pramono menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.
Mereka dikatakan Setya Novanto, masing-masing menerima uang USD500 ribu dalam proyek e-KTP. Selain Puan dan Pramono Anung, Novanto juga menyebut mantan pimpinan Komisi II DPR Chairuman Harahap dan Ganjar Pranowo, serta pimpinan Banggar DPR RI periode 2009-2014.
http://politik.rmol.co/read/2018/03/...gi-Ke-Oposisi-
----------------------
Kayaknya tragedi 2004 nakalan menimpa lagi ... terus puasa lagi 10 tahun lagi ...

0
1.2K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan