Kaskus

Hobby

oryza097Avatar border
TS
oryza097
Sejarah Tali Pocong (Culiden)
Sejarah Tali Pocong (Culiden)

Peradaban di era terdahulu ditahun 1975 tepatnya di jawa timur desa wonosari yang masyarakatnya hidup berdampingan. Masyarat yang rukun dan damai, tidak ada begal atau rampok, kehidupannya aman sentosa. Kesibukan masyarakatnya di ladang atau disawah, berpenghasilan dari padi, jagung ataupun singkong. Masyarakatnya selalu berkecukupan, tidak pernah merasa kekurangan. Peristiwa yang selalu mendengung telinga adalah hantu pocong gentayangan, masyarakat menyebutnya dengan culideng, hantu yang setiap malam menghantui warga, mencari orang yang dikehedakinya. Kejadian adanya hantu culideng menurut masyarakat setempat berawal dari sebuah tragedi meninggalnya seorang warga, kemudian peristiwa itu dimulai. Peristiwa yang berbeda dengan malam sebelumnya, malam nampak hening dan sunyi. Hantu terus meneror warga tanpa henti, sampai pencariannya terselesaikan.
Masyarakat wonosari sebelumnya nampak tenang dan tentram, setelah ada beberapa warga yang menjadi saksi adanya hantu gentayangan dan mendengu menyuarakan dengan suara yang lihir namun membuat bulu kuduk merinding dengan suara culideng,,,,, culideng,,,,,, culideng, dan terus seperti itu sampai hantu tersebut menemukan orang dicarinya. Masyarakat belum mengetahuinya apakah yang dicari hantu tersebut. Masyarakat mencari informasi-informasi kenapa desa mereka menjadi tidak tenang. Setelah beberapa hari kemudian kejadian yang sama terulang kembali diwaktu malam , hantu tersebut mulai dengan suara indahnya memanggil dan terus memanggil. Ternyata hantu tersebut menemui seorang muden (yang mengurus jenazahnya), menginginkan untuk dilepaskan tali pocongnya, agar tidak gentayang lagi serta hidup tenang.
Dari beberapa narasumber kejadian itu ada, dari nara sumber yang bernama ibu wiji asli wonosari menceritakan hal yang tentang adanya hantu culideng tersebut, diceritakan itu kepada saya, beberapa tahun yang lalu, tepatnya sudah tahun 2000n. Kejadian yang sudah cukup lama untuk menceritakan di era modern seperti ini, yang sudah memiliki kemajuan dari segi pemikiran dan kepercayaan. Sebagai masyarakat modern sulit mempercayai hal tersebut, terbukti untuk saat ini ada beberapa pemakaman yang tidak melepas tali pocongnya, tidak menjadi hantu seperti era terdahulu, terbukti dengan penjelasan yang diberikan oleh seorang dosen UMM mata kuliah Al Islam sudah membuktikannya, dan kenyataan benar tidak ada kejadian yang mengkawatirkan. Telah terbukti bahwa tidak ada hubungannya bahwa dilepas atau tidak dilepas jenazah tersebut menjadi hantu, itu semua tentang keyakinan masing-masiang, dulu adalah sebuah cerita dan dongeng, tetapi kita tidak dapat membuktikannya, tetapi kita dapat mendengarkannya, benar atau salah itu tergantung dari pribadi masing-masing untuk mempercayai hal tersebut. . Sebagai warga jawa timur memiliki kepercyaan tinggi terhadap hal-hal mistis, mereka masih mempercayai ketidakmampuan orang bernalar, tetap kekeh atas pendirinya, memegang teguh dari nenek moyangnya, untuk sejarah lampau. Sebagai masyarakat maju kita harus memiliki pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kaidah agama, atas dasar pondasi yang telah kita miliki, jangan terjerumus dengan hal yang belum tentu kebenaranya. Mempercai hal gaib itu memang dibolehkan,dan kita berhak mempercayainya, tetapi kita tidak berhak meyakini suatu hal yang gaib. Kebenaran itu sesunggunya tidak ada, yang memiliki kebenaran itu adalah sang pencipta, melatih diri kita untuk terus yakin terhadapnya
0
3K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan