Jakarta, CNN Indonesia -- Data pemerintah Jepang menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2015 sebanyak 7.586 imigran mengajukan suaka di negeri sakura itu. Jumlah ini meningkat 52 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, hanya 27 pengungsi yang permohonan suakanya disetujui.

Para imigran yang suakanya diterima tak harus mereka yang tiba pada tahun lalu. Beberapa di antaranya telah menunggu selama bertahun-tahun.

Masyarakat Jepang cenderung homogen dan terkenal tak mudah memberikan suaka kepada pengungsi. Pada 2014 saja, Jepang hanya menyetujui 14 suaka, dari 5.000 suaka yang diajukan.

Sementara di Eropa, arus imigran dari negara-negara berkonflik datang membanjiri. Sepanjang 2015, Eropa memberikan status perlindungan kepada imigran, baik pemberian status pengungsi maupun surat izin tinggal di wilayah itu dengan alasan kemanusiaan.

Di Jepang, pencari suaka dari Nepal pada 2015 merupakan yang terbesar, mencapai 1.768 orang, atau 23 persen dari total pencari suaka. Sebanyak 969 orang berasal dari Indonesia sementara 926 orang berasal dari Turki, menurut data awal dari Departemen Kehakiman.

Dari 27 pencari suaka yang disetujui pada 2015, enam pencari suaka berasal dari Afghanistan dan tiga dari Suriah.

Data ini menjadi perdebatan apakah Jepang perlu membuka pintu lebih lebar bagi pengungsi, untuk mengatasi masalah penuaan populasi. (ama)
SUMBER