- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lagi-lagi dari India, belajarlah dari mereka ( ̄ε ̄)


TS
babygani86
Lagi-lagi dari India, belajarlah dari mereka ( ̄ε ̄)
Ada satu buku yang ungkap utang dunia kepada India: The wonder That Was of India, Ariel Bahsyam. Di situ tertulis, “India memiliki berbagai penemuan mengenai ilmu pengetahuan, astronomi, agama,sains, filosofi, pengobatan, matematika, ilmu ukur, astronomi, sampai olahraga catur”. Itu dari India.
( ・ω)( ・)( )(・ )(ω・ )(・ω・)

(・∀・)( ・∀)( ・)( )(・ )(∀・ )(・∀・)
Lagi-lagi masih dari India. Mereka tidak dapat mengambil harga diri kita, apalagi cuma sebatas layar kaca kita kalau tidak kita yang memberikannya kepada mereka. Yang terpenting, jauh lebih baik belajar dari kelebihan orang lain daripada menyalahkan orang itu. Jangan dengki dengan kelebihan orang, tapi justru belajar dari mereka.
( ・ω)( ・)( )(・ )(ω・ )(・ω・)

Quote:
Catur mulai dimainkan sejak abad ke-7 di India. Di India pada saat masa pemerintahan Gupta, Catur lebih dikenal dengan nama Caturanga. Permainan Caturanga ini juga merupakan pelopor dari permainan lainnya seperti misalnya permainan xiangqi, janggi dan juga shogi. Caturanga memiliki arti ‘empat unsur yang terpisah’. Nama ini sendiri diberikan pada permainan catur karena memang pada awalnya dulu di India catur melambangkan tentang alam semesta yang terbai menjadi ke empat unsur yaitu api, udara, tanah dan air. Kemudian pada abad ke-6 pedagang Islam dari India membawa permainan ini menuju ke Persia. Disana catur disebut dengan nama shatranj di Sassanid. Mulai dari Persia ini kemudian catur juga mulai dikenal di seluruh penjuru dunia. Disini catur juga mengalami perkembangan dari segi permainan sehingga lebih menarik dan lebih seru hingga menjadikan catur sebagai permainan rekreasi paling favorit di Persia. Karena keseruan ini kemudian catur menyebar lagi hingga ke daratan Arab.
Di Arab, konon katanya catur juga menjadi salah satu permainan yang sangat populer pada saat itu. Bahkan, ada yang menyebutkan jika panglima perang Nabi Muhammad yang bernama Khalid bin Walid merupakan salah satu orang yang sangat menggemari permainan ini. Ada juga yang mengkaitkan jika karena ketertarikan dan gemar bermain catur membuat panglima ini menjadi orang yang pintar dalam mengatur strategi perangnya. Ada lagi sahabat Nabi yang juga dikabarkan senang untuk bermain catur bahkan dengan cara permainan catur buta atau tanpa melihat papan catur yaitu Said bin Junbair. Selanjutnya pada abad ke-8 Islam melebarkan ajarannya ke Spanyol. Peristiwa ini yang juga membawa catur mulai dikenal di bangsa Eropa khususnya untuk di Spanyol. Selain di Spanyol, pada abad ini, catur juga mulai dikenal di berbagai negara Eropa lainnya seperti Belanda, Italia, Inggris, Irlandia dan lainnya. Kemudian penyebaran catur menyebar lagi ke Rusia pada abad ke-9 yang membuat catur menjadi semakin dikenal.

Di Arab, konon katanya catur juga menjadi salah satu permainan yang sangat populer pada saat itu. Bahkan, ada yang menyebutkan jika panglima perang Nabi Muhammad yang bernama Khalid bin Walid merupakan salah satu orang yang sangat menggemari permainan ini. Ada juga yang mengkaitkan jika karena ketertarikan dan gemar bermain catur membuat panglima ini menjadi orang yang pintar dalam mengatur strategi perangnya. Ada lagi sahabat Nabi yang juga dikabarkan senang untuk bermain catur bahkan dengan cara permainan catur buta atau tanpa melihat papan catur yaitu Said bin Junbair. Selanjutnya pada abad ke-8 Islam melebarkan ajarannya ke Spanyol. Peristiwa ini yang juga membawa catur mulai dikenal di bangsa Eropa khususnya untuk di Spanyol. Selain di Spanyol, pada abad ini, catur juga mulai dikenal di berbagai negara Eropa lainnya seperti Belanda, Italia, Inggris, Irlandia dan lainnya. Kemudian penyebaran catur menyebar lagi ke Rusia pada abad ke-9 yang membuat catur menjadi semakin dikenal.

Quote:
Jadi terlepas suka atau tidak dengan invasi India dalam budaya bukan hal baru dan harus kita akui. Jadi mari ucapkan hari ini, “Habis Korea, terbitlah India” kembali di layar kaca kita. Dan invasi yang diawali Mahabrata hanyalah pengulangan fenomena 90-an ketika sebuah stasiun TV juga menayangkan cerita yang sama dan meledak. Adalah Televisi Pendidikan Indonesia (kini MNC) yang mengenalkan serial kolosal itu untuk pertama kalinya. Masyarakat Indonesia bisa menerimanya dengan baik, mengingat kala itu cerita-cerita kolosal memang sedang mendominasi dunia pertelevisian Indonesia. Ceritanya sendiri berangkat dari tulisan Brahm Veda Vyasa pada abad ke 3-4 Masehi yang melibatkan sekitar 200.000 bait puisi berbahasa.
Mahabharata bukanlah kisah yang asing bagi masyarakat Indonesia, karena cerita ini sudah diturunkan secara turun-temurun, sekalipun terdapat perbedaan versi dari dua negara. Bagi bangsa India sendiri, kisah Mahabharata dianggap sebagai kepingan sejarah yang penting sekaligus mencerminkan kepribadian bangsa mereka. Pada tahun 2013, Swastik Production melakukan remake terhadap serial ini, dengan beberapa penambahan efek visual yang lebih dramatis. Nah, pada tahun 2014, ANTV mencoba untuk mengenalkan kembali serial tersebut. Tak terduga, serial Mahabharata menjadi titik awal dari “invasi” serial TV asal India. Selain jalan cerita yang memang membuat penasaran, Mahabharata sukses menjadi serial tv India terpopuler berkat diisi oleh oleh wajah-wajah yang rupawan. Sebut saja nama Shaheer Sheikh, aktor ganteng yang “terpaksa” didatangkan ke Indonesia demi menjawab permintaan para penggemarnya. Shaheer Sheikh sempat tinggal untuk beberapa saat di Indonesia dan menjalani berbagai proyek TV. Terlibat banyak dengan industri hiburan di Indonesia, Shaheer Sheikh sampai dikabarkan menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut Ayu Ting-Ting.

Mahabharata bukanlah kisah yang asing bagi masyarakat Indonesia, karena cerita ini sudah diturunkan secara turun-temurun, sekalipun terdapat perbedaan versi dari dua negara. Bagi bangsa India sendiri, kisah Mahabharata dianggap sebagai kepingan sejarah yang penting sekaligus mencerminkan kepribadian bangsa mereka. Pada tahun 2013, Swastik Production melakukan remake terhadap serial ini, dengan beberapa penambahan efek visual yang lebih dramatis. Nah, pada tahun 2014, ANTV mencoba untuk mengenalkan kembali serial tersebut. Tak terduga, serial Mahabharata menjadi titik awal dari “invasi” serial TV asal India. Selain jalan cerita yang memang membuat penasaran, Mahabharata sukses menjadi serial tv India terpopuler berkat diisi oleh oleh wajah-wajah yang rupawan. Sebut saja nama Shaheer Sheikh, aktor ganteng yang “terpaksa” didatangkan ke Indonesia demi menjawab permintaan para penggemarnya. Shaheer Sheikh sempat tinggal untuk beberapa saat di Indonesia dan menjalani berbagai proyek TV. Terlibat banyak dengan industri hiburan di Indonesia, Shaheer Sheikh sampai dikabarkan menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut Ayu Ting-Ting.

Quote:
Jadi mari belajar dari kata-kata bijak Mahatma Gandhi yang menjadi rumusan mengapa film dan sinetron India bisa sedemikian menjelajah dunia. Gandhi bilang, “Bila kamu punya kebenaran, maka kebenaran itu harus ditambah dengan cinta, atau pesan dan pembawanya akan ditolak”. Mereka yakin dengan kebudayaannya, mereka kemas penuh cinta dengan cerita cinta dan lagu-lagu cinta yang melambungkan dan mereka yakin akan diterima dunia. Dan itu terbukti.
Pertanyaannya: akankah rating atau sharing membuat kebanggaan menjadi tuan rumah di negeri sendiri menjadi tidak ada lagi? Lagi-lagi teringat Gandhi, yang anti kekerasan dan berujar, “Tidak ada orang yang bisa menyakitiku tanpa izinku”. Industri televisi publik Indonesia mengacu pada data rating yang dikeluarkan oleh Nielsen. Perusahaan multinasional itu mengukur rating dengan memasang alat khusus bernama people meter pada setiap televisi di 2.273 rumah tangga. Panel itu tersebar di 11 kota besar di Indonesia. Apa yang menyebabkan jumlah sample Nielsen di Indonesia hanya 2.273 panel, padahal jumlah penduduk sangat besar? Kalau jumlah sampel, tergantung kebutuhan di negaranya, tergantung kemampuan stakeholder. Contohnya di Australia jumlah populasi penduduknya itu hanya sebesar Jakarta tetapi jumlah panelnya dua kali lipat dari Indonesia. Jadi, di sana ada 5.000 panel karena mereka mampu membiayai panel sebesar itu dan kebutuhan industrinya sampai ke sana. Nah kalau di Indonesia yang selalu dicari titik temunya di setiap negara, di mana data itu masih memenuhi kebutuhan dari segi kedalaman analisa dan juga kisaran biaya yang masih bisa terjangkau untuk negara tersebut.

Jadi kalau ingin melihat layar kaca kita; layar lebar kita sesemarak dan sedahsyat sinema India, Gandhi lagi-lagi kasih kunci, “Jadilah bagian dari perubahan yang ingin kamu saksikan. You must be the change you want to see in the world” karena mencintai produk dalam negeri jangan berhenti sebatas jargon, tapi buktikan.
Pertanyaannya: akankah rating atau sharing membuat kebanggaan menjadi tuan rumah di negeri sendiri menjadi tidak ada lagi? Lagi-lagi teringat Gandhi, yang anti kekerasan dan berujar, “Tidak ada orang yang bisa menyakitiku tanpa izinku”. Industri televisi publik Indonesia mengacu pada data rating yang dikeluarkan oleh Nielsen. Perusahaan multinasional itu mengukur rating dengan memasang alat khusus bernama people meter pada setiap televisi di 2.273 rumah tangga. Panel itu tersebar di 11 kota besar di Indonesia. Apa yang menyebabkan jumlah sample Nielsen di Indonesia hanya 2.273 panel, padahal jumlah penduduk sangat besar? Kalau jumlah sampel, tergantung kebutuhan di negaranya, tergantung kemampuan stakeholder. Contohnya di Australia jumlah populasi penduduknya itu hanya sebesar Jakarta tetapi jumlah panelnya dua kali lipat dari Indonesia. Jadi, di sana ada 5.000 panel karena mereka mampu membiayai panel sebesar itu dan kebutuhan industrinya sampai ke sana. Nah kalau di Indonesia yang selalu dicari titik temunya di setiap negara, di mana data itu masih memenuhi kebutuhan dari segi kedalaman analisa dan juga kisaran biaya yang masih bisa terjangkau untuk negara tersebut.

Jadi kalau ingin melihat layar kaca kita; layar lebar kita sesemarak dan sedahsyat sinema India, Gandhi lagi-lagi kasih kunci, “Jadilah bagian dari perubahan yang ingin kamu saksikan. You must be the change you want to see in the world” karena mencintai produk dalam negeri jangan berhenti sebatas jargon, tapi buktikan.
(・∀・)( ・∀)( ・)( )(・ )(∀・ )(・∀・)
Lagi-lagi masih dari India. Mereka tidak dapat mengambil harga diri kita, apalagi cuma sebatas layar kaca kita kalau tidak kita yang memberikannya kepada mereka. Yang terpenting, jauh lebih baik belajar dari kelebihan orang lain daripada menyalahkan orang itu. Jangan dengki dengan kelebihan orang, tapi justru belajar dari mereka.
Spoiler for Referensi:
https://www.brilio.net/selebritis/3-artis-sinetron-india-ini-ngetop-di-indonesia-tapi-tidak-di-negaranya-170613x.html
https://www.tokohsebelah.com/2017/10...uler-yang.html
https://www.kompasiana.com/bryantvha...9373a80a353527
https://www.tabloidbintang.com/film-...anding-tv-lain
https://www.amazine.co/39266/sejarah...ga-era-modern/
http://asalmula-permainancatur.blogspot.co.id/
https://www.tokohsebelah.com/2017/10...uler-yang.html
https://www.kompasiana.com/bryantvha...9373a80a353527
https://www.tabloidbintang.com/film-...anding-tv-lain
https://www.amazine.co/39266/sejarah...ga-era-modern/
http://asalmula-permainancatur.blogspot.co.id/
0
20.9K
Kutip
100
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan