- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Alasan Mengapa China Mengharamkan Winnie the Pooh


TS
wiraprasta333
Alasan Mengapa China Mengharamkan Winnie the Pooh
Pemerintahan Presiden China, Xi Jinping, telah menghapus sejumlah frasa pada sistem pencarian aplikasi pengiriman pesan lokal.
Belum diketahui alasan pasti permintaan Pemimpin Partai Komunis itu, namun sejumlah pihak berpendapat penghilangan beberapa kata dan klausa dimaksudkan untuk menjaga nama baik dan kewenangan Xi Jinping, sebagai Orang Nomor Satu di China.
Langkah kontroversial tersebut menyulut protes keras dari pengguna media sosial. Warganet mengatakan, sensor yang dilakukan pemerintah merupakan upaya untuk menyetir dunia maya di Negeri Tirai Bambu.
Jika Anda mencari frasa "Winnie the Pooh" di Sina Weibo, situs tersebut menampilkan sebuah pesan yang mengatakan: "Menurut undang-undang, peraturan dan kebijakan yang relevan ... hasil pencarian tidak dapat ditampilkan".
Media sosial China selama dua hari terakhir dipenuhi oleh "cuap-cuap" soal keinginan Partai Komunis mengamandemen konstitusi, untuk menghapus larangan berkuasa dua periode berturut-turut bagi presiden dan wakil presiden.
Tak lama setelah kabar ini muncul, Presiden Xi Jinping menjadi sasaran warganet. Alasannya sederhana, Xi Jinping adalah kader Partai Komunis dan ia berpotensi kembali diusung oleh partai tersebut, bila konstitusi yang berlaku saat ini berhasil diubah.
Tak lama setelah kata Winnie the Pooh viral di dunia maya, Sina Weibo langsung menyensor kata-kata tersebut. Penyensoran itu disebut sebagai bagian dari kebijakan hukum yang relevan.
Dilansir dari Asian Correspondent, kata lain yang juga dicekal oleh Weibo ialah "Yuan Shikai".
Yuan Shikai adalah nama kaisar China pada abad ke-19, yang menjabat sebagai presiden pertama China sekaligus menciptakan dinasti kekaisaran.
"Tadi malam aku bermimpi kami kembali ke republik ini dan Yuan Shikai mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar," tulis salah satu pengguna Sina Weibo, Zhang Chaoyang.
Dari berbagai respon yang ditumpahkan netizen di media sosial, ada satu hal yang menarik. Xi Jinping disamakan dengan tokoh kartun terkenal, Winnie the Pooh. Dengan slogan khas "Temukan hal yang Anda sukai dan tetap berpegang padanya - Winnie the Pooh-", Xi Jinping dinilai sebagai sosok rakus.
Orang lain mungkin menganggap Winnie the Pooh sebagai karakter yang polos dan menggemaskan. Namun bagi China, beruang pencinta madu itu justru terlarang, tak boleh lagi ada kata Winnie the Pooh di jaringan sosial China.
Bukan hanya di media sosial, stiker Winnie the Pooh pun sudah dihapus dari galeri di WeChat, jaringan komunikasi seperti Whats App yang tenar di China.
Pemerintah langsung yang membuat aturan demikian. Mereka tidak menjelaskan apa alasannya. Tapi yang jelas, pernah ada meme yang membandingkan Winnie the Pooh -- yang dianggap sebagai beruang dengan otak kecil -- dengan Presiden Xi Jinping yang juga tambun.
Meme ini sebenarnya sudah ada pada 2013. Keisengan warganet terlihat saat gambar Winnie the Pooh yang sedang berjalan bersama sahabatnya, Tiger, disamakan dengan Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat saat itu, Barack Obama.
Pada 2014, ada foto Xi Jinping yang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Mereka yang iseng menyamakannya dengan Winnie the Pooh dan si keledai Eeyore.
Sina Weibo memblokir
Setahun kemudian, ada lagi foto yang menyinggung. Xi Jinping yang berdiri di atas mobilnya saat parade, disamakan dengan gambar Winnie the Pooh dan mobil mainannya.
Winnie the Pooh adalah film kartun anak yang dibintangi oleh seekor beruang kuning, berbadan pendek dan gempal bernama Winnie. Setiap hari, Winnie tak lelah berkeliling hutan untuk mencari madu. Madu yang diperolehnya selalu disimpan di rumah dan enggan membagikan untuk orang lain
http://global.liputan6.com/read/3326...e-pooh-ada-apa
Belum diketahui alasan pasti permintaan Pemimpin Partai Komunis itu, namun sejumlah pihak berpendapat penghilangan beberapa kata dan klausa dimaksudkan untuk menjaga nama baik dan kewenangan Xi Jinping, sebagai Orang Nomor Satu di China.
Langkah kontroversial tersebut menyulut protes keras dari pengguna media sosial. Warganet mengatakan, sensor yang dilakukan pemerintah merupakan upaya untuk menyetir dunia maya di Negeri Tirai Bambu.
Jika Anda mencari frasa "Winnie the Pooh" di Sina Weibo, situs tersebut menampilkan sebuah pesan yang mengatakan: "Menurut undang-undang, peraturan dan kebijakan yang relevan ... hasil pencarian tidak dapat ditampilkan".
Media sosial China selama dua hari terakhir dipenuhi oleh "cuap-cuap" soal keinginan Partai Komunis mengamandemen konstitusi, untuk menghapus larangan berkuasa dua periode berturut-turut bagi presiden dan wakil presiden.
Tak lama setelah kabar ini muncul, Presiden Xi Jinping menjadi sasaran warganet. Alasannya sederhana, Xi Jinping adalah kader Partai Komunis dan ia berpotensi kembali diusung oleh partai tersebut, bila konstitusi yang berlaku saat ini berhasil diubah.
Tak lama setelah kata Winnie the Pooh viral di dunia maya, Sina Weibo langsung menyensor kata-kata tersebut. Penyensoran itu disebut sebagai bagian dari kebijakan hukum yang relevan.
Dilansir dari Asian Correspondent, kata lain yang juga dicekal oleh Weibo ialah "Yuan Shikai".
Yuan Shikai adalah nama kaisar China pada abad ke-19, yang menjabat sebagai presiden pertama China sekaligus menciptakan dinasti kekaisaran.
"Tadi malam aku bermimpi kami kembali ke republik ini dan Yuan Shikai mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar," tulis salah satu pengguna Sina Weibo, Zhang Chaoyang.
Dari berbagai respon yang ditumpahkan netizen di media sosial, ada satu hal yang menarik. Xi Jinping disamakan dengan tokoh kartun terkenal, Winnie the Pooh. Dengan slogan khas "Temukan hal yang Anda sukai dan tetap berpegang padanya - Winnie the Pooh-", Xi Jinping dinilai sebagai sosok rakus.
Orang lain mungkin menganggap Winnie the Pooh sebagai karakter yang polos dan menggemaskan. Namun bagi China, beruang pencinta madu itu justru terlarang, tak boleh lagi ada kata Winnie the Pooh di jaringan sosial China.
Bukan hanya di media sosial, stiker Winnie the Pooh pun sudah dihapus dari galeri di WeChat, jaringan komunikasi seperti Whats App yang tenar di China.
Pemerintah langsung yang membuat aturan demikian. Mereka tidak menjelaskan apa alasannya. Tapi yang jelas, pernah ada meme yang membandingkan Winnie the Pooh -- yang dianggap sebagai beruang dengan otak kecil -- dengan Presiden Xi Jinping yang juga tambun.
Meme ini sebenarnya sudah ada pada 2013. Keisengan warganet terlihat saat gambar Winnie the Pooh yang sedang berjalan bersama sahabatnya, Tiger, disamakan dengan Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat saat itu, Barack Obama.
Pada 2014, ada foto Xi Jinping yang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Mereka yang iseng menyamakannya dengan Winnie the Pooh dan si keledai Eeyore.
Sina Weibo memblokir
Setahun kemudian, ada lagi foto yang menyinggung. Xi Jinping yang berdiri di atas mobilnya saat parade, disamakan dengan gambar Winnie the Pooh dan mobil mainannya.
Winnie the Pooh adalah film kartun anak yang dibintangi oleh seekor beruang kuning, berbadan pendek dan gempal bernama Winnie. Setiap hari, Winnie tak lelah berkeliling hutan untuk mencari madu. Madu yang diperolehnya selalu disimpan di rumah dan enggan membagikan untuk orang lain
http://global.liputan6.com/read/3326...e-pooh-ada-apa
Diubah oleh wiraprasta333 08-03-2018 12:51




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.7K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan