BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Lautan sampah di Muara Angke mulai dibersihkan

Petugas kebersihan berjalan di antara tumpukan sampah di kawasan teluk Jakarta, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Pembersihan sampah di Kampung Blok Empang, Muara Angke, Jakarta Utara, telah dimulai. Sebanyak 16 ton sampah diangkut dengan empat kapal fiber menuju ke pinggir Dermaga Kali Adem dan kemudian dibawa ke Bantar Gebang dengan truk.

Lautan sampah yang sudah tampak seperti daratan tersebut berpotensi merusak ekosistem di kawasan itu. Padahal, tak jauh dari situ terdapat kawasan wisata Hutan Mangrove Angke, yang kerap dijadikan pilihan tempat berlibur oleh warga Jakarta.

Sejak diresmikan pada awal Januari 2010, para pengunjung Hutan Mangrove Angke sebenarnya dapat menikmati beragam kegiatan seperti wisata air dengan bersampan atau berkano, mengamati burung dan reptil, outbond, berkemah dan banyak lagi.

Namun tumpukan sampah, terutama limbah rumah tangga berupa plastik, bisa jadi bakal membuat para pengunjung itu berpikir ulang karena takut berpengaruh pada kesehatan mereka.

Sampah telah memenuhi wilayah itu sejak Februari 2018. Ketua Asosiasi Mangrove, Risnandar, menjelaskan kepada Pos Kota News bahwa sampah itu datang akibat gelombang baratan pada Februari lalu. Padahal, semula wilayah ini akan dimanfaatkan nelayan setempat sebagai tambak bandeng.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah yang terdiri dari plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan ini luasnya mencapai 7.500 meter persegi dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

Pembersihan sampah yang bercampur lumpur di area ini pun akhirnya dilakukan oleh Pmerintah Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu (17/3) setelah melalui diskusi dengan Komunitas Mangrove Muara Angke sebagai pengelola hutan. Aksi sempat ditunda beberapa saat karena kendala cuaca.

Pembersihan sampah mulai dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Sampah-sampah dipungut dengan tangan kosong oleh petugas gabungan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup ( Sudin LH) Kepulauan Seribu sebanyak 80 orang dan 20 orang dari Sudin LH Jakarta Utara, baru kemudian hasilnya diangkut dengan kapal fiber kecil.
Lebih dari 200 petugas kebersihan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu hari ini kembali melanjutkan proses pengangkutan sampah di Kampung Nelayan, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara ke Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. (Mes) #ElshintaTeam [URL="https://S E N S O RBXxZUUi5tm"]pic.twitter.com/BXxZUUi5tm[/URL]
— Radio Elshinta (@RadioElshinta) March 18, 2018
"Kapal-kapal kami enggak bisa, ada ombak enggak bisa. Kalau pakai kapal besar juga enggak bisa, mau berlabuh di mana. Akhirnya kita pakai fiber barulah kita gempur," kata Kepala Suku Dinas Kebersihan Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (17/3/2018).

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar (h/t Liputan6.com), hasil pengepulan sampah seberat 16 ton itu diangkut dengan empat kapal fiber menuju ke pinggir Dermaga Kali Adem dan kemudian di bawa ke Bantar Gebang dengan truk.

"Semula wilayah ini tidak seperti ini, sampah ini sebanyak ini karena terbawa banjir rob dan angin barat. Awalnya petugas kami ingin membersihkan sampah-sampah ini, tapi kapal-kapal kami tidak bisa bersandar karena angin barat. Setelah ini semua bersih, kita akan tanam mangrove nanti disini," kata Kasudin LH Kepulauan Seribu Yusen Hardiman.

Soal penanaman bakau, pembersihan sampah pun tadinya disarankan oleh Komunitas Mangrove Muara Angke untuk ditunda sejenak, paling tidak hingga tiba saat penanaman bakau. Namun, tumpukan sampah dikhawatirkan akan memengaruhi ekosistem biota laut di bawahnya jika dibiarkan terlalu lama.

Sementara itu, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, lautan sampah ini telah ada sejak 2014. Rencana pembersihan sampah juga disebutnya mengalami kendala sebab alat berat yang digunakan dikhawatirkan akan merusak lokasi konservasi bakau tersebut.

"Kabarnya dari pengelola sampah di sana dari 2014. Tapi kita yakin bahwa sebelumnya pemerintah sudah memberi perhatian, tapi belum eksekusi saja jadi kita jangan saling menyalahkan. Kita kerjakan saja sekarang positive thinking saja kita bereskan," jelasnya seperti dikutip Merdeka.com.

Ia juga menduga bahwa sampah tersebut berasal dari wilayah lain di sekitar Jakarta. Karenanya, nantinya pemerintah akan bekerja sama dnegan wilayah-wilayah tersebut untuk duduk bersama dan menyelesaikan masalah sampah dari hulu sampai hilir.

"Kerja sama juga kan bareng kerja sama antarprovinsi gimana pun sampah dari manapun adanya di wilayah kita jadi kita mesti kerja sama penanganan di hulu dan hilir," jelasnya lagi.

Menurut rencana, proses pembersihan sampah akan kembali dilanjutkan pada Minggu (18/3). Akan ada penambahan alat berat dan personel yang dikerahkan untuk mengangkut seluruh sampah.

Diprediksi proses tersebut akan membutuhkan waktu satu minggu untuk mengembalikan kebersihan wilayah perairan tersebut.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ai-dibersihkan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Setelah vakum 35 tahun, Siat Yeh hadir kembali di Banjar Teba

- Jalan terjal perlindungan hukum TKI di Malaysia

- WHO akan tindak lanjuti temuan tentang mikroplastik

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.8K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan