- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
AHY (Agus-SBY) Mau Jadi Cawapres pada Pilpres 2019? Prestasinya Apa?


TS
annisaputrie
AHY (Agus-SBY) Mau Jadi Cawapres pada Pilpres 2019? Prestasinya Apa?
AHY Mau Jadi Cawapres pada Pilpres 2019? Prestasinya Apa?
Minggu, 18 Maret 2018 – 14:37 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik TB Massa Jafar menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum memiliki dasar yang kuat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
Menurut Jafar, putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum memiliki prestasi luar biasa.
Tidak hanya di politik, tapi juga di militer. Menurut Jafar, AHY belum mumpuni menjadi cawapres.
"Jadi, apa dasarnya dipilih sebagai cawapres? Apa track record-nya?" ujar Jafar kepada JPNN, Minggu (18/3).
Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) itu juga mengajak publik tidak menggiring opini guna mengarahkan massa memilih pemimpin yang belum memiliki track record.
"Ini negara, taruhannya besar. Kita sudah banyak belajar seperti di parlemen, banyak regulasi yang amburadul. Artinya, sudah cukup bereksperimen dengan capaian reformasi yang belum memuaskan," kata Jafar
https://www.jpnn.com/news/ahy-mau-jadi-cawapres-pada-pilpres-2019-prestasinya-apa
AHY Siap Diusung Jadi Capres atau Cawapres di 2019
18 Mar 2018, 03:08 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1908485/original/001685000_1518870207-SBY1.jpg)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memegang bendera saat pengukuhan sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk Pemilukada dan Pilpres 2019, Jakarta, Sabtu (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Bandung - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengaku siap jika dipercaya masyarakat maju sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada 2019 nanti.
Namun terlebih dulu dia akan menyiapkan mental, wawasan, intelektual dan segala syarat untuk menjadi pemimpin.
"Saya mengamini jika ada masyarakat yang berharap saya menjadi calon alternatif, suatu saat, kapan itu, hanya Tuhan dan sejarah yang tahu," ujar AHY di sela kunjungannya ke Posko Pemenangan Paslon Bupati Bandung Barat Aa Umbara-Hengky Kurniawan di Padalarang, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2018).
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ini menyatakan, sejauh ini terus berupaya mempersiapkan diri menyambut waktu yang tepat datang. AHY menuturkan, seorang pemimpin harus siap bekerja mulai pagi hingga malam hari.
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, juga mengungkapkan bahwa pemimpin yang baik harus memiliki mental, wawasan, kemampuan intelektual, analisis dan kepemimpinan yang kuat.
"Saya sudah berkeliling ke berbagai penjuru Nusantara. Tugas saya hanya mempersiapkan diri, turun langsung ke masyarakat, tidak hanya mengurus internal partai," ucap AHY.
http://news.liputan6.com/read/3382557/ahy-siap-diusung-jadi-capres-atau-cawapres-di-2019
Demokrat: AHY Penuhi Bibit, Bebet, Bobot untuk Maju Pilpres 2019
Minggu, 5 November 2017 10:21 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono. instagram.com
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan partainya sudah mengambil keputusan untuk menyiapkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai calon presiden atau wakil presiden 2019. Keputusan ini diambil saat Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Lombok, Mei lalu.
Menurut Nurhayati, AHY sudah memenuhi kriteria untuk diusung partainya sebagai calon presiden atau wakil presiden 2019. "Kalau orang Jawa, misalkan mau ambil mantu saja, diukur bibit, bebet, dan bobotnya. Nah ini memenuhi itu, semua itu ada di mas AHY," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 5 November 2017.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini menuturkan dari garis keturunan, AHY dinilai layak untuk memimpin Indonesia. "Kan, kalau cari pemimpin harus tahu siapa dia, dari keluarga mana, dan sebagainya. Itu ada di AHY," tuturnya.
Selain itu, AHY dianggap memiliki kapasitas sebagai pemimpin muda yang baik. Selain memiliki kecerdasan, ia dianggap mencerminkan pribadi yang santun. "Bibit jelas, bebet jelas, nah bobot juga di intelektual itu, kan? Itu semua ada di AHY," ujar Nurhayati.
Pertimbangan lainnya adalah AHY telah menjadi kader Demokrat. Menurut dia, untuk mengusung seseorang sebagai pemimpin, Demokrat cenderung memilih dari kader-kadernya.
Nurhayati membantah bila Demokrat disebut kekurangan kader lantaran mengusung AHY yang merupakan anak dari Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, Demokrat memiliki banyak kader yang berkualitas.
"Tapi masyarakat melihat maunya yang seperti apa. Demokrat juga ingin menang dan mengutamakan kader. Ini kebijakan politis," ujar Nurhayati.
https://nasional.tempo.co/read/1030880/demokrat-ahy-penuhi-bibit-bebet-bobot-untuk-maju-pilpres-2019
--------------------------

source: https://id.wikipedia.org/wiki/Agus_Harimurti_Yudhoyono

source: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html
------------------
Kalo cuma melihat usianya yang pada 2019 nanti (saat Pilpres) sudah mencapai usia 41 tahun, itu merupakan usia yang cukup matang untuk jadi pemimpin. Hanya saja masalahnya, untuk memimpin 262 juta rakyat Indonesia, sebuah negara anggota G20, dimana Indonesia saat ini sedang menghadapi sederet permasalahan rumit seperti yang disebut dalam analisa CIA dalam laporannya "World Fact Book 2018 for Indonesia" ... tentu tidaklah mudah bagi seorang AHY memimpin NKRI ini mengingat pengalaman 'tempur'nya baru sebatas manta Mayor di Angkatan darat TNI.
Selagi orang militer sekelas mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saja hingga kini harus berjuang keras untuk bisa memperoleh kepercayaan rakyat sehingga ada parpol yang mau mengusungnya. Begitu pula mantan Letnan Jenderal Prabowo, yang hampir 3 kali ikut Pilpres sejak 2009 tapi tak pernah "goal" di hati rakyat Indonesia.
Kasus AHY memang agak beda, meskipun usianya masih muda dan miskin pengalaman sebagai pemimpin di institusi Negara yang lebih besar, tapi karena dia mewarisi dukungan politik bapaknya yang mantan Presiden RI dan punya Parpol sendiri yang pernah menjadi parpol berkuasa selama hampir 10 tahun, dia lebih beruntung daripada Gatot dan Prabowo. Mungkin bagi seorang AHY yang punya kesempatan lebih baik ketimbang Jenderal Gatot membuat dirinya lebih pede untuk maju ke Pilpres 2019 yad. Tapi dukungan parpol semata tentulah tidak cukup untuk bisa memimpin sebuah negara sebesar Indonesia ini. Itu dibuktikan saat dia ikut Pilkada DKI Jakarta tahun lalu yang hanya bisa bertahan satu putaran dengan perolehan suara hanya sekitar 17% dibanding lawannya yang bisa menuai hingga 40% lebih suara pemilih. THINK!
Minggu, 18 Maret 2018 – 14:37 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik TB Massa Jafar menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum memiliki dasar yang kuat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
Menurut Jafar, putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum memiliki prestasi luar biasa.
Tidak hanya di politik, tapi juga di militer. Menurut Jafar, AHY belum mumpuni menjadi cawapres.
"Jadi, apa dasarnya dipilih sebagai cawapres? Apa track record-nya?" ujar Jafar kepada JPNN, Minggu (18/3).
Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) itu juga mengajak publik tidak menggiring opini guna mengarahkan massa memilih pemimpin yang belum memiliki track record.
"Ini negara, taruhannya besar. Kita sudah banyak belajar seperti di parlemen, banyak regulasi yang amburadul. Artinya, sudah cukup bereksperimen dengan capaian reformasi yang belum memuaskan," kata Jafar
https://www.jpnn.com/news/ahy-mau-jadi-cawapres-pada-pilpres-2019-prestasinya-apa
AHY Siap Diusung Jadi Capres atau Cawapres di 2019
18 Mar 2018, 03:08 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1908485/original/001685000_1518870207-SBY1.jpg)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memegang bendera saat pengukuhan sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk Pemilukada dan Pilpres 2019, Jakarta, Sabtu (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Bandung - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengaku siap jika dipercaya masyarakat maju sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada 2019 nanti.
Namun terlebih dulu dia akan menyiapkan mental, wawasan, intelektual dan segala syarat untuk menjadi pemimpin.
"Saya mengamini jika ada masyarakat yang berharap saya menjadi calon alternatif, suatu saat, kapan itu, hanya Tuhan dan sejarah yang tahu," ujar AHY di sela kunjungannya ke Posko Pemenangan Paslon Bupati Bandung Barat Aa Umbara-Hengky Kurniawan di Padalarang, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2018).
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ini menyatakan, sejauh ini terus berupaya mempersiapkan diri menyambut waktu yang tepat datang. AHY menuturkan, seorang pemimpin harus siap bekerja mulai pagi hingga malam hari.
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, juga mengungkapkan bahwa pemimpin yang baik harus memiliki mental, wawasan, kemampuan intelektual, analisis dan kepemimpinan yang kuat.
"Saya sudah berkeliling ke berbagai penjuru Nusantara. Tugas saya hanya mempersiapkan diri, turun langsung ke masyarakat, tidak hanya mengurus internal partai," ucap AHY.
http://news.liputan6.com/read/3382557/ahy-siap-diusung-jadi-capres-atau-cawapres-di-2019
Demokrat: AHY Penuhi Bibit, Bebet, Bobot untuk Maju Pilpres 2019
Minggu, 5 November 2017 10:21 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono. instagram.com
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan partainya sudah mengambil keputusan untuk menyiapkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai calon presiden atau wakil presiden 2019. Keputusan ini diambil saat Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Lombok, Mei lalu.
Menurut Nurhayati, AHY sudah memenuhi kriteria untuk diusung partainya sebagai calon presiden atau wakil presiden 2019. "Kalau orang Jawa, misalkan mau ambil mantu saja, diukur bibit, bebet, dan bobotnya. Nah ini memenuhi itu, semua itu ada di mas AHY," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 5 November 2017.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini menuturkan dari garis keturunan, AHY dinilai layak untuk memimpin Indonesia. "Kan, kalau cari pemimpin harus tahu siapa dia, dari keluarga mana, dan sebagainya. Itu ada di AHY," tuturnya.
Selain itu, AHY dianggap memiliki kapasitas sebagai pemimpin muda yang baik. Selain memiliki kecerdasan, ia dianggap mencerminkan pribadi yang santun. "Bibit jelas, bebet jelas, nah bobot juga di intelektual itu, kan? Itu semua ada di AHY," ujar Nurhayati.
Pertimbangan lainnya adalah AHY telah menjadi kader Demokrat. Menurut dia, untuk mengusung seseorang sebagai pemimpin, Demokrat cenderung memilih dari kader-kadernya.
Nurhayati membantah bila Demokrat disebut kekurangan kader lantaran mengusung AHY yang merupakan anak dari Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, Demokrat memiliki banyak kader yang berkualitas.
"Tapi masyarakat melihat maunya yang seperti apa. Demokrat juga ingin menang dan mengutamakan kader. Ini kebijakan politis," ujar Nurhayati.
https://nasional.tempo.co/read/1030880/demokrat-ahy-penuhi-bibit-bebet-bobot-untuk-maju-pilpres-2019
--------------------------

source: https://id.wikipedia.org/wiki/Agus_Harimurti_Yudhoyono

source: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html
------------------
Kalo cuma melihat usianya yang pada 2019 nanti (saat Pilpres) sudah mencapai usia 41 tahun, itu merupakan usia yang cukup matang untuk jadi pemimpin. Hanya saja masalahnya, untuk memimpin 262 juta rakyat Indonesia, sebuah negara anggota G20, dimana Indonesia saat ini sedang menghadapi sederet permasalahan rumit seperti yang disebut dalam analisa CIA dalam laporannya "World Fact Book 2018 for Indonesia" ... tentu tidaklah mudah bagi seorang AHY memimpin NKRI ini mengingat pengalaman 'tempur'nya baru sebatas manta Mayor di Angkatan darat TNI.
Selagi orang militer sekelas mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saja hingga kini harus berjuang keras untuk bisa memperoleh kepercayaan rakyat sehingga ada parpol yang mau mengusungnya. Begitu pula mantan Letnan Jenderal Prabowo, yang hampir 3 kali ikut Pilpres sejak 2009 tapi tak pernah "goal" di hati rakyat Indonesia.
Kasus AHY memang agak beda, meskipun usianya masih muda dan miskin pengalaman sebagai pemimpin di institusi Negara yang lebih besar, tapi karena dia mewarisi dukungan politik bapaknya yang mantan Presiden RI dan punya Parpol sendiri yang pernah menjadi parpol berkuasa selama hampir 10 tahun, dia lebih beruntung daripada Gatot dan Prabowo. Mungkin bagi seorang AHY yang punya kesempatan lebih baik ketimbang Jenderal Gatot membuat dirinya lebih pede untuk maju ke Pilpres 2019 yad. Tapi dukungan parpol semata tentulah tidak cukup untuk bisa memimpin sebuah negara sebesar Indonesia ini. Itu dibuktikan saat dia ikut Pilkada DKI Jakarta tahun lalu yang hanya bisa bertahan satu putaran dengan perolehan suara hanya sekitar 17% dibanding lawannya yang bisa menuai hingga 40% lebih suara pemilih. THINK!
0
5K
54


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan