yogaprasajaAvatar border
TS
yogaprasaja
[#SFTH Challenge]Luapan Hati Kecilku




Quote:


Secangkir seduhan kopi yang menawan menemani saat-saat mentari beranjak menuai sinarnya.
Bayangan tentang kisah hidupku yang dulu pun ikut masuk dalam pikiran ini tanpa ada kata permisi.
Tak terlalu ku ingat , waktu pertama kali aku menapakkan kaki di dunia ini. Seperti apa aku ? dan bagaimana bahagianya orang tuaku?.
Hanya beberapa yang ku ingat, anggap saja itu adalah salah satu bagian memori indah yang Tuhan titipkan padaku.


Beranjak dewasa atau sudah dewasa, entahlah. Siapa yang peduli dengan semua ini. Dewasa atau tidaknya seseorang itupun hanya sebuah persepsi semata.
Hanya saja fisik yang sekarang ini memang tak serapuh dulu waktu diriku masih kecil. Tapi jika berbicara tentang masalah hati dan pikiran, mungkin sangatlah berbeda.
Masalah yang ku hadapi saat ini sangatlah kompleks, bukan hanya sekedar terjatuh karena belajar berjalan namun lebih dari itu.
Ketika diriku mengalami sebuah sakit karena kejamnya dunia ini, ada satu sosok malaikat yang diam-diam selalu ada dibelakang ku.
Ayah ,Bapak, Abah atau apapun itu panggilannya. Ia lah sosok yang pertama kali membisikkan tauhid di telinga kita. Pahlawan yang tak kalah penting dengan seorang ibu.


Ayah, sebuah kata yang selalu aku ucapkan ketika aku merasa kecewa dengan hidup ini. Ayah, sebuah kata sederhana dengan seribu keajaibannya.
Ada sepenggal kisah tentang hidupku dengan ayahku. Aku tahu, ayah bukanlah orang yang bertaruh nyawa melahirkanku.
Namun ia adalah sosok yang memegang erat tangan ibuku ketika ibuku berada di antara hidup dan matinya. Ia sosok yang enggan melepaskan tangan ibuku ketika ibuku lelah mengurus anak-anaknya.
Ia yang selalu berjalan di depan kita. Walaupun ayah hanya disebut satu kali setelah tiga kali nama ibu, namun satu kata itulah yang mewakili seribu pengorbanan.


Indah , sangat begitu indah ketika aku harus menceritakan masa kecilku bersama ayah.
Walau aku tak pernah bisa berkata romantis kepada ayah. Karena memang aku dibesarkan di tengah keluarga yang tak terbiasa mengucap kata-kata romantis.
Kita di ajarkan bukan dengan kata-kata romantis mengungkapkan sebuah kasih sayang namun dengan tindakan nyata.
Dan ayah selalu berkata, kekuatan terbesar yang kita punya adalah sebuah doa.
Doa yang bisa menjembatani perasaan kita satu sama lain, ketika kita tak mampu berucap maka biarkan Tuhan yang berucap lewat kekuasaannya.


Aku sangat menghormati dan menyanyangi ayah,bahkan rasa ini masih kurang bila dibanding dengan perjuangan keras nya yang dilakukan demi keluarga kecil kami.

Sampai suatu ketika tanpa alasan yang tak bisa dimengerti,ayah meninggalkan keluarga kecil kami, ayahku seperti orang tak peduli kepada keluarga nya, ia sudah meninggalkan ku beserta satu adiku , entah mengapa saat aku terakhir kali melihat ayah hanya saja aku tak mau kehilangan nya namun fakta dimakan fakta tidak bisa dipungkiri, tuhan sudah adil selama ini.
Aku beritahu kawan, saat aku terakhir kali memeluk ayah pada waktu keberangkatan nya aku sudah mempunyai firasat bahwa tak lama lagi ayah akan meninggalkan ku juga semua keluarga kecilku. Namun aku sadar lebih baik ayah meninggalkan kita semua dari pada harus menanggung rasa sakit yang luar biasa selama hidup kita karena sikap nya.


bertahun-tahun silam telah merubah kehidupan aku menjadi sosok anak yang tumbuh tanpa peran seorang ayah, memang semua terbayang sangat lah berat, namun kini telah kulalui hingga aku tumbuh menjadi remaja yang kuat dan tangguh dalam menghadapi rintangan dan persoalan hidup tanpa kehadiran seorang ayah dalam hidupku, tentu sosok yang menggantikan tidak lain dan tidak bukan adalah IBU,ia menjadi sosok ibu yang menjadi tangguh dan kuat untuk merawat anak-anak nya dan hingga menjadi sosok perkasa yang mencari nafkah untuk membiayai aku dan adiku


Rasa benci ini muncul ketika kau mulai acuh pada anak-anakmu,membiarkan ibu menafkahi ku dan adiku sendiri,tak pernah kau memberi sedikitpun hasil kerjamu pada ku,tak pernah kau berikan tunjangan-tunjangan anakmu,yang seharusnya kau berikan,tunjangan yang sedikitpun tak mengurangi hasil kerjamu itu.

Ayah,pernakah kau terpikir ketika kau sedang makan enak,apakah anak-anakmu sudah makan,apakah anakmu tidak kelaparan,apakah anakmu bisa hidup seperti anak-anak lainya?
Kurasa sedikitpun tak pernah terlintas pikiran seperti itu di dalam pikiranmu.


Ayah,kenapa kau lebih menyayangi anak tirimu,apa kau sudah lupa akan kedua anak kandungmu yang kau hasilkan dari buah cinta dengan ibuku?
semenjak ada anak tirimu serta buah cinta dari hasil perkimpoian mu yang baru.
apa aku dan adiku tak berarti lagi bagimu?


Tak butuh waktu lama bagimu untuk menjenguk ku sekedar melihat bagaimana keadaan ku dan adiku,Tak bisa kah kau meluangkan beberapa menit saja untuk menjenguk ku?


Sekarang aku dan adiku sudah tumbuh dewasa,Dan kini aku bisa berfikir mana yang terbaik bagi kehidupan ku.
Tak lagi ku bergantung padamu,Kau sudah bahagia dan keluargaku,dan kini aku pun sudah nyaman dengan kehidupanku sekarang ini.
Kan ku berjuang demi kebahagiaan adiku dan ibuku.kedua orang yang begitu penting dan sangat berarti dalam hidupku,Terimakasih ibu atas semua pengorbanan mu,Terimakasih adiku yang selalu menjadi semagat hidupku.




Ini hanyalah luapan isi hatiku semat,Sebenci apapun diriku terhadapmu,terselio sedikit rasa sayang dihati keci ini terhadap mu ayah.
Yang kuharap hanyalah kau bisa paham dan tak lupa akan kedua anakmu,walaupun kau sudah memiliki keluarga baru.
Dad, I still love you
But, Dad,why you feel so far away?


Quote:


Sumber:

1.Based on my true story
2.Image by google
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.4K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan