- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi Amankan 1.447 ATM dari Pembobol BRI
TS
annisaputrie
Polisi Amankan 1.447 ATM dari Pembobol BRI
Jum'at, 16 Maret 2018 13:32 WIB
Polisi Amankan 1.447 ATM dari Pembobol BRI
are
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Petugas Polda Metro Jaya menyita 1.447 kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari sindikat "skimming"yang membobol saldo rekening nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Ada juga sejumlah alat deepskimmer," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard Mahenu di Jakarta Jumat (16/3/2018).
Polisi juga mengamankan berbagai alat untuk mencuri data nasabah bank seperti deepskimmer yang sudah jadi, encorder dan tiga unit "spycam".
Berdasarkan pemeriksaan sementara sindikat pembobol saldo rekening nasabah BRI itu telah beroperasi sejak Juli 2017.
Para tersangka menyasar nasabah bank dengan menyimpan alat deepskimmer pada mesin ATM di wilayah Jakarta, Bandung, Tangerang, Yogyakarta dan Denpasar Bali.
Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya membekuk sindikat pembobol saldo nasabah BRI dengan modus skimming yang melibatkan tiga warga Rumania, seorang Warga Hungaria dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
https://www.wartaekonomi.co.id/read173954/polisi-amankan-1447-atm-dari-pembobol-bri.html
------------------------------
Maraknya kasus pembobolan dana masyarakat yang ada di Bank-Bank Nasional beberapa waktu terakhir ini, cukup menarik bila dikaitkan dengan suasana tahun politik menjelang Pemilu dan Pilpres 2019, yang kurang setahun lagi itu. Mengapa kok tiba-tiba isu ini jadi ramai kembali, usai isu "pembantaian" Ulama Islam? Kalau pembobolan itu dikaitkan dengan teknologi skimming, bukankah isu skimming ini sudah cukup lama diketahui? Tapi kok tiba-tiba muncul isu pembobolan Bank ini secara sporadis hanya dalam sebulan ini?
Siapa pun yang sengaja melontarkan isu ini, jelas bermaksud untuk membuat keresahan di masyarakat kita. Dan aktornya tidak harus kekuatan anti-Pemerintah dari dalam negeri. Tapi bisa pula kekuatan-kekuatan asing yang negaranya punya kepentingan besar terhadap kepemimpinan nasional di Indonesia pasca 2019. You know-lah!
Sebab, ujung-ujungnya isu pembobolan BANK ini jelas, untuk memunculkan ketidak-percayaan masyarakat pengguna Bank di dalam negeri karena mereka akan menilai Bank-bank di dalam negeri tidak bisa lagi melindungi keamanan uang mereka. Lalu targetnya apa? Yaaa apa lagi, kalau bukan meunculkan kepanikan sehingga masyarakat ramai-ramai menarik uangnya dari bank-bank nasional (rush). Dan itu mirip suasana seperti menjelang krismon 1997 dulu. THINK!
Sudah sewajarnya sekarang ini aparat intelejen, kepolisian dan otoritas moneter seperti Bank Indonesia dan OJK serta Kemenkeu RI, ikut segera menyadarkan masyarakat kita agar mereka jangan mudah dikerjaain diombang-ambingkan oleh orang-orang jahat yang ingin NKRI 'collaps!
Polisi Amankan 1.447 ATM dari Pembobol BRI
are
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Petugas Polda Metro Jaya menyita 1.447 kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari sindikat "skimming"yang membobol saldo rekening nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Ada juga sejumlah alat deepskimmer," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard Mahenu di Jakarta Jumat (16/3/2018).
Polisi juga mengamankan berbagai alat untuk mencuri data nasabah bank seperti deepskimmer yang sudah jadi, encorder dan tiga unit "spycam".
Berdasarkan pemeriksaan sementara sindikat pembobol saldo rekening nasabah BRI itu telah beroperasi sejak Juli 2017.
Para tersangka menyasar nasabah bank dengan menyimpan alat deepskimmer pada mesin ATM di wilayah Jakarta, Bandung, Tangerang, Yogyakarta dan Denpasar Bali.
Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya membekuk sindikat pembobol saldo nasabah BRI dengan modus skimming yang melibatkan tiga warga Rumania, seorang Warga Hungaria dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
https://www.wartaekonomi.co.id/read173954/polisi-amankan-1447-atm-dari-pembobol-bri.html
------------------------------
Maraknya kasus pembobolan dana masyarakat yang ada di Bank-Bank Nasional beberapa waktu terakhir ini, cukup menarik bila dikaitkan dengan suasana tahun politik menjelang Pemilu dan Pilpres 2019, yang kurang setahun lagi itu. Mengapa kok tiba-tiba isu ini jadi ramai kembali, usai isu "pembantaian" Ulama Islam? Kalau pembobolan itu dikaitkan dengan teknologi skimming, bukankah isu skimming ini sudah cukup lama diketahui? Tapi kok tiba-tiba muncul isu pembobolan Bank ini secara sporadis hanya dalam sebulan ini?
Siapa pun yang sengaja melontarkan isu ini, jelas bermaksud untuk membuat keresahan di masyarakat kita. Dan aktornya tidak harus kekuatan anti-Pemerintah dari dalam negeri. Tapi bisa pula kekuatan-kekuatan asing yang negaranya punya kepentingan besar terhadap kepemimpinan nasional di Indonesia pasca 2019. You know-lah!
Sebab, ujung-ujungnya isu pembobolan BANK ini jelas, untuk memunculkan ketidak-percayaan masyarakat pengguna Bank di dalam negeri karena mereka akan menilai Bank-bank di dalam negeri tidak bisa lagi melindungi keamanan uang mereka. Lalu targetnya apa? Yaaa apa lagi, kalau bukan meunculkan kepanikan sehingga masyarakat ramai-ramai menarik uangnya dari bank-bank nasional (rush). Dan itu mirip suasana seperti menjelang krismon 1997 dulu. THINK!
Sudah sewajarnya sekarang ini aparat intelejen, kepolisian dan otoritas moneter seperti Bank Indonesia dan OJK serta Kemenkeu RI, ikut segera menyadarkan masyarakat kita agar mereka jangan mudah dikerjaain diombang-ambingkan oleh orang-orang jahat yang ingin NKRI 'collaps!
0
2.3K
17
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan