Jakarta, (Tagar 16/3/2018) - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai, gaya kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno mempunyai karakter berbeda. 

Menurut Trubus, gaya kepemimpinan Anies lebih mengutamakan politik kekuasaan, kurang komunikatif dan akomodatif. Anies cenderung tidak mau terbuka mengakui prestasi gubernur sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saifullah Hidayat. 

"Bahkan hampir semua program pembangunan yang dilaksanakan oleh gubernur sebelumnya dianggap kurang berhasil atau gagal. Anies ingin merombak total atau membumihanguskan keberhasilan semua program pembangunan yang ada," jelas Trubus kepada Tagar, Jumat (16/3). 

Menurut Trubus, kebanyakan publik menganggap Anies sebagai pemimpin yang mengutamakan politik kekuasaan bukan politik kepublikan. "Anies lebih cenderung kerja bebas, tidak mau ditekan, dan lupa bila dirinya duduk terpilih menjadi gubernur karena dukungan partai Gerindra dan PKS," ujarnya. 

Berbeda dengan Anies, Trubus justru memandang Sandiaga lebih moderat. Dalam artian, Sandiaga mengakui prestasi sebelumnya dan bersedia melanjutkan beberapa program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebelumnya. 

"Cenderung ingin melanjutkan program-program pembangunan yang dianggapnya baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Sandi cenderung lebih akomodatif dan low profile terhadap pihak-pihak yang mengkritiknya," terang Trubus. 

Selebihnya Trubus mengatakan, Sandiaga selalu menunjukkan kepiawaiannya dalam berkomunikasi kepada publik. Selain itu, Sandiaga lebih menonjolkan politik kepublikan, sebab Sandiaga tidak ingin ditinggalkan massa partai pendukung. 
SUMBER