Karya seni memang sulit di baca, memiliki arti berbeda-beda tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Salah satunya lukisan, bisa disebut sebuah karya seni yang mengandalkan imajinasi tentang perasaan terdalam, ketika perasaan itu menguat di tuangkanlah melalui goresan-goresan kejujuran dalam hamparan kanvas. Yang lambat laun menghasilkan sebuah pesan, pesan yang bisa ditangkap oleh para penikmat seni.

Begitu juga dengan Hossam Mohamed seorang arsitek muda asal mesir, profesinya yang merangkap seniman sekaligus arsitektur, membuat sebuah karya seni yang menakjubkan. Bagaimana tidak, di kanvas ukuran 70 x100 cm, kota New York di gambar dengan begitu detail dan presisi hasil penggabungan ilmu arsitektur dan seni yang mengalir dalam dirinya. Butuh sepuluh bulan dalam proses pengerjaannya, cukup lama memang. Tapi hasilnya tidak sia-sia, pemuda mesir itu mampu mewujudkan mimpinya. Berikut ini proses demi proses dalam pengerjaan karyanya :

1. Lukisan di buat secara bertahap

2. Sketsa sebelum masuk ke pembuatan gedung

3. Garis-garis Sketsa agar hasilnya presisi

4. Pengerjaan Setengah jadi

5. Masih tahap Finishing

6. Jika bangunan di Zoom

7. Kota New York Seperti dalam Globe

Motivasi Hossam dalam pembuatan karya seni ini, tentang hobi dan nilai dari sebuah kerja keras. Dia mempelajari ilmu seni melukis ini kira-kira 2 tahun yang lalu akan tetapi, karena sudah memiliki dasar ilmu arsitektur, hasilnya jauh dari seorang pemula. Hossam percaya, tidak ada yang sulit di dunia ini jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. 10 bulan bukan waktu yang sedikit, tapi Karena sudah mencintai pekerjaan itu, bukan jadi beban yang berarti untuk dirinya.

Mungkin kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita, bagaimana Hossam mencintai proses, ketika proses adalah bagian terpenting dari hasil, tidak ada penyesalan untuk memulai tidak ada kata menyerah untuk menilai. Kerja kerasnya mengalir begitu saja, sedikit demi sedikit dia mengukir sebuah mimpi di kanvasnya, sampai menjadi sebuah lukisan yang menjadi sorotan dunia.