Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaka.cebongAvatar border
TS
kaka.cebong
Arwah Gensayangan
Arwah Gensayangan



"Gug-gug-gug." Terdengar suara gonggongan anjing ditelinganya. Pandanganya gelap mungkin karena emang dia lagi mejam. Gen mulai membuka mata dan mendapati dirinya di sebuah pondok tua yang entah dimana. Kiri kanannya hutan semua, selain anjing kampung yang lagi garuk-garuk kurapnya sambil menggongong sedari tadi. Disitu tidak ada siapa-siapa. Anjing kampung itu terus mengonggonginya seolah-olah Gen adalah hantu, padahal sih memang iya. Karena risih, Gen berniat mengusir anjing dengan cara legendaris, yaitu pura-pura mengambil batu dan melempar anjing itu. Tapi Anjing itu tak bergeming sediktipun. Anjing itu justru makin mendekat seolah tertantang dengan tingkah Gen. Kali ini malah Gen yang takut. Dia yang tadi sudah turun dari pondok, naik lagi ke atas.


"Braaaakkkk!!!!" Anjing tersebut terpental ke dekat Gen karena tertabrak mobil pick-up.



"Opo kui Mas (Apa itu mas)..?" Tanya ibu-ibu disamping supir sambil melihat ke arah pondok.

"Asuu (Anjing) Dek!"jawab bapak yang menyetir sembari menaikan lehernya sedikit.

"Lanjut wae opo mandek (Berhenti) mas?"

"Lanjut ae."

"Ra popo(Engga Apa-apa)?"

Si supir mengangguk dua kali yang artinya iya. Gen yang saat mereka berbincang juga bertanya "Boleh numpang pak? Aku takut disini, serem banyak hantunya!" mengganggap itu jawaban untuk dia. Karena memang Gen tidak paham bahasa yang digunakan mereka.

Gen menaiki mobil pick-up berisi sayur-sayuran tersebut. Diperjalanan Gen membaringkan badannya di atas sayuran yang sudah dikarungin. Sambil menatap langit ia melamum, tiba-tiba terlintas wajah seorang wanita. Gen pun terhenyuk sejenak, ia bingung siapakah wanita tersebut. Disaat mencoba mengingat-mengingat siapa wanita itu. Gen baru sadar bahwa dia tidak ingat apa-apa kecuali namanya Rigen Samudra.

"Aku Rigen Samudra."

"Orang tua......?"

"Aku tingaal di....?"

"Arghhhhhhhh!!!!! Kenapa Aku ga ingat apa-apa? Apa Aku habis diculik terus dikasih obat biar lupa ingatan?"

"Apa Aku dirampok terus dipukul sampe amnesia?"

"Arghhhhhhhhhh!!!!!"

Gen frustasi mencoba mengingatnya. Dia rebahkan lagi tubuhnya dan menatap langit lagi. Bayangan wanita tersebut muncul lagi.

***

Mobil Berhenti di pasar tradisional. Gen memperhatikan daerah sekitar, ternyata dia lagi di pasar tradisional Satelit.

"Lubuklinggau?" Gen bicara sendiri sambil melihat Plang Pasar berwarna biru.

"Berarti Aku orang sini?"

Tanpa mengucapkan terima kasih kepada Ibu dan bapak tadi. Gen melengos menuju jalan raya. Gen berjalan tak tentu arah. Diperhatikannya setiap orang yang berpapasan tapi tidak ada yang melihatnya.

"Orang Lubuklinggau sombong!" Ucapnya sendiri sambil memasang wajah cemberut.

Ditengah kekesalannya. Gen tersentak karena ada wanita Gendut yang berjalan sambil bermain ponsel kearahnya. Gen sebenarnya ingin menghindar, tapi dalam perhitungan Gen yang agag sedikit pintar masalah hitung-hitungan, ia tidak mungkin menghindari wanita itu.

"Awasssssssss!" Gen terkenjut, wanita tersebut menembus badannya.

"Jadi Cewek tadi Hantu?" ucap Gen dalam hati.

Karena penasaran kenapa ada hantu Gendut, Gen berbalik arah mengejar wanita tersebut dan mencoba menepuk pundaknya. Lagi-lagi tangan Gen menembus wanita tersebut.

"Wahhhh keren ada hantu Gendut main android," ucap Gen sambil menepuk kedua tangannya karena takjub.

"Eh tapi sejak kapan aku indigo ya?" tanya Gen pada dirinya sendiri sambil menaikan satu alisnya.

Meninggalkan wanita tersebut Gen kembali berjalan ke arah yang tadi. Diperjalanannya yang memang tanpa tujuan, Gen hanya meilihat-lihat orang yang berpapasan barangkali ada wajah yang dia kenali. Sampai pada akhirnya dia melihat tukang ojek di depan Warung bubur ayam lagi menceti jerawatnya.

"Mas....!"

Kang Ojek tidak menanggapi dan terus mencet-mencet jerawatnya di depan spion.

"Mas, Sombong banget njirr!" ucap Gen dengan nada sedikit tinggi.

Kang Ojek masih saja diem. Karena kesal Gen memukul punggung Kang Ojek yang tidak mendengarnya. Gen pun terdiam.
"Jadiiiiiii Aku yang Hantuuuuuuuuu???!!!!" emoticon-Wow
***

Matanya mulai terbuka. Terdengar suara tangisan seorang wanita di dekatnya. Jarinya mulai ia gerakan perlahan.
"Fa! Fafa!" Suara wanita penuh haru masuk ditelinganya. Dia tatap wanita itu dengan mata sendu

"Ibu..."Ucapnya lirih

"Fa kamu sadar nak?" Ibu itu berbicara dengan air mata yang mentes.

Setelah kurang lebih 10 hari koma, akhirnya anak semata wayangnya sadar. Rashifa, wanita berlesung pipi sebelah dengan kulit kuning khas orang bandung. Matanya yang bulat. Rambut bergelombang alami. Hidungnya mungil, dengan bibir tipis yang melengkapi suaranya yang manja. Kini wanita itu sudah sadar.

"Shifaaaaaaaaaaaaa" Ucap wanita berhijab dan berkaca mata itu langsung mendekat dan memeluk Shifa.

"Kamu siapa?" Shifa dengan bingung bertanya karena tidak mengenali wanita itu.

"Ini aku Bilqis" Ucapnya sembari menatap Ibu Shifa. Melihat kejadian tersebut sang ibu langsung memanggil dokter untuk memeriksa shifa.

"Anak saya bagaimana dok?" tanya ibu itu cemas sambil menggenggamkan kedua tangannya

"Anak ibu baik-baik saja, hanya saja akibat dari kecelakaan itu, Anak Ibu mengalami Amnesia. Ada beberapa ingatan yang tidak bisa dia ingat. Termasuk adik ini." Dokter itu menoleh ke arah Bilqis.

"Ini Biasa kok, hanya trauma karena benturan Bu, seiring berjalannya waktu nanti dia akan ingat sendirinya. Tidak semua dia lupakan. Buktinya dia mengingat Ibu, yang penting saat ini dia sudah sadar."

Dokter itu kemudian berjalan meninggalkan Ibu Raya dan Bilqis. Bilqis hanya memandangi shifa dengan air mata yang sedikit menetes. Melihat teman baiknya mengalami kejadian yang sangat hebat dalam hidupnya.

"Ibu saya mau memberi kabar.." ucapnya sambil berbisik karena tidak ingin Shifa mendengarnya.

"Kabar apa nak?" Ibu itu mendekat telinganya kepada bilqis.

"Saya baru dapat kabar, Rigen.....dinyatakan Hilang!" Ucap bilqis sambil menunjukan Pesan Whatsapp dari keluarga Gen.

Mendengar itu Ibu Raya langsung lemas dan terduduk di kursi tak jauh dari tempatnya berdiri. Setelah merenung beberapa menit. Ibu Raya kembali mendekati Bilqis.

"Bilqis.. ibu mau ngomong"

"Iya bu.."

"Ibu mohon, kamu jangan membahas apapun dulu soal Rigen kepada Shifa ketika dia sembuh nanti. Untuk kebaikan Shifa, ada baiknya dia tidak mengingat rigen yang Hilang....."

Bilqis hanya mengangguk tanda menerima permintaan sang ibu. Sementara shifa hanya menolehkearah mereka berdua karena tubuhnya belum bisa digerakan dengan leluasa.
Bersambung......... emoticon-Wowcantik

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7K
31
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan