Kaskus

News

peace.newsAvatar border
TS
peace.news
Bayi di Afghanistan Ini Diberi Nama Donald Trump
Bayi di Afghanistan Ini Diberi Nama Donald Trump
KABUL, KOMPAS.com - Sering kali, seorang ayah bakal memberi nama kepada sang anak sesuai dengan sosok yang diidolakannya.

Hal yang sama juga berlaku di Provinsi Daykundi, Afghanistan. Seorang pria bernama Sayed Assadullah memberi nama kepada anaknya yang kemudian menjadi viral.

Diberitakan oleh Radio Free Europe via
Sky News Kamis (15/3/2018), Assadullah memutuskan menamai anaknya Donald Trump.

Dia mengaku sangat memfavoritkan Presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut. Baginya, Trump adalah sosok yang sangat berkualitas.

Diberitakan New York Times , semuanya berawal ketika Assadullah, yang berasal dari keluarga miskin, tengah menamatkan kuliahnya.

Assadullah kebetulan membaca buku Trump, dan langsung merasa bahwa pemimpin berusia 71 tahun tersebut merupakan panutan.

"Dia penulis dan politisi yang bagus, sangat serius, serta sukses sebagai seorang pengusaha," kata Assadullah.


Keputusannya untuk memberi nama Donald Trump kepada sang anak semakin kuat. Itu setelah Assadullah melihat Trump mempunyai rambut pirang, persis seperti Trump AS.

"Kami berharap, dengan memberi anak kami Donald Trump, dia bakal sukses di masa depan," beber Assadullah.

Bayi di Afghanistan Ini Diberi Nama Donald Trump

Namun, ada harga yang harus dibayar Assadullah karena memberi nama anaknya dengan mantan pembawa drama realitas The Apprentice itu.

Hubungan Assadullah dengan keluarga besarnya renggang setelah ayahnya, Khuda Dad, sangat menentang nama tersebut.

Awalnya, keluarganya mengira Assadullah hanya bercanda. Namun, amarah mereka seketika memuncak setelah tahu kalau dia begitu serius dengan pilihannya.

"Ayah saya gampang marah. Katanya, bagaimana mungkin saya memberi nama anak saya dengan begitu menggelikan," ungkap Assadullah.

Selain itu, dia dianggap melanggar tradisi yang ada di Afghanistan. Biasanya, nama pertama menjadi hak prerogatif sang kakek.

Assadullah, yang didukung istrinya Jamila, memutuskan menentang ayahnya, dan pindah ke Kabul.

"Ayah saya berkata kalau dia tidak bisa menerima anak saya bernama Donald Trump. Jadi, saya berpikir lebih baik saya pindah," tukas Assadullah.

https://internasional.kompas.com/rea...a-donald-trump
Diubah oleh peace.news 15-03-2018 17:04
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.1K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan