- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Riset Ilmiah Bicara Gan, Milenial Senangnya Hidup di Apartemen
TS
rajamangsa
Riset Ilmiah Bicara Gan, Milenial Senangnya Hidup di Apartemen

Kecenderungan generasi milenial atau mereka yang saat ini berumur 18 hingga 34 tahun untuk memilih tempat tinggal memunculkan fakta menarik. Suatu riset yang pernah dilakukan oleh National Family Housing Council (NHMC) di Amerika Serikat pada 2015 menunjukkan bahwa kecenderungan orang berusia di bawah 30 tahun untuk memilih tinggal di apartemen yang baru dibangun yaitu 30 persen.
Sama halnya dengan orang berumur 30 sampai 44 tahun, hasilnya juga 30 persen. Kemudian diikuti kelompok umur 45 sampai 64 tahun yaitu sebesar 21 persen, serta usia di atas 65 tahun sebanyak 19 persen.
Bagaimana dengan Indonesia?
Memang bukan data terbaru, tetapi pernah ada riset yang dilakukan mengenai kecenderungan generasi milenial untuk memilih hunian. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang lahir antara tahun 1981 sampai 1994 memilih untuk membeli rumah atau properti sejenis apartemen dengan harga maksimal Rp 300 juta, seperti diberitakan KompasProperti, Senin (27/3/2017).
Head of Marketing Rumahcom Ike Hamdan mengatakan, Apartemen jadi satu-satunya solusi bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas namun ingin tinggal di dekat tempat bekerja atau di pusat kota.
Membaca trend itu, para pengembang properti mulai beralih ke hunian vertikal. Bagi para investor properti, apartemen pun jadi investasi menjanjikan.
Permintaan sewa apartemen semakin tinggi seiring naiknya trend hunian yang identik dengan gaya hidup kaum urban tersebut.
Untuk itu Green Pramuka sejak awal menyasar market profesional dan keluarga muda. Green Pramuka juga berperan aktif mengubah pola pikir terhadap furnitur berdesain kompak secara langsung.
Melalui program compact furniture freesetiap unit apartemen yang ditawarkan telah dilengkapi furnitur kompak sehingga apartemen tipe terkecil sekalipun, tetap terasa nyaman untuk ditinggali. Hal itu dipandang sesuai dengan gaya hidup kaum muda yang simple dan praktis.

Dengan program compact furniture free, diharapkan tercapai penataan ruangan yang kompak karena mampu mewadahi fungsi dan aktivitas yang beragam dan tetap nyaman ketika digunakan untuk fungsi yang beragam.
Misalnya tempat tidur kompak yang dapat dilipat sehingga menyatu ke dinding ketika tidak dipergunakan untuk menjadi ruangan bersantai atau meja kompak dengan kursi adalah solusi terbaik untuk ruangan apartemen yang memiliki luas terbatas.
Roria Angelina Pakpahan, Project Manager Dekoruma yang menjadi mitra Green Pramuka, menuturkan desain kompak yang ditawarkan bagi penghuni selain kompak dan multi guna karena menyatukan dua fungsi pada sebuah ruangan di apartemen harus mampu apik dipandang.
Furnitur lipat dengan desain kompak dan praktis adalah trik jitu mengatasi hunian dengan luas terbatas. Aplikasi furnitur lipat memiliki banyak kelebihan dan cocok untuk hunian compact. Kelebihan yang paling utama dari furnitur ini adalah menghemat ruang.
Apa Opinimu Gan?
Diubah oleh rajamangsa 15-03-2018 13:03
0
1.6K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan