Pelakor (perebut laki orang), istilah pelakor booming akhir-akhir ini. Banyak sekali istilah baru bermunculan untuk mendeskripsikan suatu fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat. Apa sih tujuannya?
Sebenarnya tidak ada tujuan pasti dari kemunculan berbagai istilah tersebut. Istilah-istilah itu muncul sebagai wujud kreativitas masyarakat masa kini.
Lantas, apa sih itu pelakor? Perebut Laki Orang? Benarkah itu? Apa sih modus mereka? Kenapa pelakor itu dianggap buruk oleh masyarakat?
Sebagai masyarakat era digital, generasi zaman now yang tak terlepas dari perangkat gawai alangkah bijaknya jika kita melihat sesuatu itu tak hanya dari satu sisi. Lihatlah suatu permasalahan dari berbagai sisi, jangan mudah untuk ikut-ikutan tanpa tahu akar permasalahannya.
"Pelakor itu Malaikat"
Mengapa demikian? Setidaknya ada dua alasan dari munculnya pernyataan itu.
1. Pelakor Membantu Pasangan Anda
Pastinya sering kan kalian itu gak bisa menemani pasangan kalian 24 jam. Lalu, jika pasangan kalian membutuhkan Anda saat Anda tak punya waktu, apa yang akan Anda lakukan? Pastinya kalian akan bilang "udah pergi sendiri aja" kalau enggak "pergi aja sama temenmu". Nah, saat pacarmu pergi dengan teman (wanita) untuk menemani pergi, siapa yang salah?
Kemudian, Anda dengan mudahnya mencap teman wanita pasanganmu itu sebagai pelakor. Apakah ini benar? Padahal, ia telah membantu pasangan Anda untuk pergi.
2. Pelakor Hanya Berbagi
Mengapa muncul alasan demikian? Bisa saja pasangan Anda itu sudah bosan dengan hubungan yang kalian jalani. Namun, pasangan Anda itu tidak sampai hati untuk memutuskan Anda. Hingga akhirnya ia pun mencari sosok lain yang bisa membahagiakan dirinya.
Pelakor itu sama saja seperti wanita-wanita lain yang tak ingin berbagi hati. Tapi, mengapa ia mau melakukan hal itu dengan pasangan kalian? Ya, tidak lain karena ia ingin berbagi rasa, berbagi keluh, berbagi makna kehidupaj tanpa adanya tujuan untuk merebut pasangan Anda. Tak semua pelakor itu bertujuan untjk merebut pasangan kalian. Banyak dari mereka yang justru seringkali menasihati pasangan Anda untuk memperbaiki kisah cinta dengan Anda.
Lantas, masihkah kalian berpikir jika pelakor adalah setan?