- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mau Migrasi ke Linux? Rencanakan Dulu Gan!
TS
jqwerty
Mau Migrasi ke Linux? Rencanakan Dulu Gan!
WELCOME IN MY THREAD
[/CENTER]
Di thread ini ane mau bahas soal migrasi ke Linux, atau lebih tepatnya dari Windows ke Linux. Kenapa? Karena ane rasa masih banyak yang bingung dan ragu untuk hijrah dari 'jendela dunia' ke OS open source ini. Ane bahas dari sudut pandang ane sendiri sebagai seorang pemula, jujur ane baru beberapa harian ini pake Linux setelah kurang lebih setahun pake Windows sebagai sistem operasi di lepi kesayangan ane. Oke, tanpa banyak basa basi langsung aja ke point nomor 1.
1. Kenali diri, keperluan, dan kemampuan kamu
Kembali ke judul thread ini, kenapa harus direncanakan? Point pertama ini adalah salah satu alasannya. Sebelum kamu pindah ke Linux, kenali dulu keperluanmu nanti. Apa kamu hanya untuk mengerjakan tugas-tugas kantor? Multimedia? Software developing?
Linux punya puluhan bahkan ratusan distribusi (distro) dengan karekteristik yang beragam, mulai dari distribusi untuk pemula hingga mastah tingkat god dewa vape. Di internet banyak kok tentang tingkatan-tingkatan distro Linux berdasarkan tingkat kesulitannya, sebagai contoh gambar di bawah ini.
Sudah punya bayangan?
Masih bingung? Ane kasih beberapa rekomendasi distro Linux buat pemula, sesuai kebutuhan dan kemampuan.
A. Linux Mint
Bisa dibilang ini adalah distro Linux paling simpel, cocok buat kamu yang sebelumnya belum pernah pegang Linux, instalasinya juga gampang.
B. Ubuntu
Ubuntu adalah distro Linux dengan pengguna terbanyak, satu tingkat diatas Linux Mint dalam tingkat kesulitan, tapi tenang. Karena ada berbagai komunitas Ubuntu baik di dunia nyata maupun dunia maya yang siap membantu kamu saat kamu mengalami kesulitan, Ubuntu juga tersedia beberapa flavors untuk kebutuhan yang lebih spesifik. TS sendiri pakai Ubuntu, lebih tepatnya Ubuntu Studio karena kebutuhan ane sendiri buat editing video.
C. Zorin OS
Mirip mirip kaya Ubuntu, cuman tampilannya mirip Windows 7. Cocok buat kamu yang takut 'terasingkan' saat migrasi ke Linux nanti.
D. Peppermint OS
Kalo yang ini kata temen-temen ane juga cocok buat pemula, cuman informasi ane soal distro ini masih minim karena belum pernah coba ataupun ngliat secara langsung
2. Linux itu ga susah kok!
/CENTER]
Ini ane survey sendiri dari temen-temen ane yang pernah nyoba Linux (walaupun cuma dari Virtual Box). Mayoritas dari mereka mengatakan bahwa Linux itu sudah digunakan, baik pada saat installasi maupun pada saat penggunaan sehari-hari. Mau tahu mayoritas dari mereka pakai apa? Kali Linux! Ane jawab aja dengan wajah datar "Pantesan."
Kembali lagi ke point pertama, sesuaikan dengan kemampuanmu.
Sebenernya ane dulu hampir sama sih, dulu (dulu banget) pertama kali install Linux langsung install Debian, itu juga karena disuruh guru ane di sekolah buat keperluan tugas salah satu mapel buat ngejar tugas. Walaupun cuma dari Virtual Box ane udah bisa merasakan berapa menakutkannya Linux, dari proses instalasi Debian ane udah bilang "Modyar!!!
". Domain apa lagi, ini apa lagi. Alhasil ane ga pernah otak atik itu Debian setelah nilai ane turun. Abis itu ane sadar, kalau ane sendiri belum paham konsepnya. Mau nawar pake Linux Mint tapi di kurikulum jurusan tertulis jelas-jelas INSTALASI DAN PEMAHAMAN TENTANG LINUX DEBIAN. Tapi itu dulu, kata adek kelas ane sekarang bahan praktiknya pakai Linux Mint. Selamat dek, kamu ga merasakan stress yang dirasakan kakak-kakak kelasmu
Jadikesimpulannya, Linux itu susah ga sih? Sebenernya antara ane mau jawab gampang dan relatif. Gampang kalo ente udah tahu konsepnya, dan relatif kalau ente lagi belajar. Intinya, Linux adalah OS untuk orang-orang yang mau belajar. Jadi ente mau install Ubuntu dulu atau Arch Linux langsung? Monggo, asalkan ente sudah tahu konsepnya dulu.
3. Mantapkan Hatimu
Mantapkan hatimu seperti kamu sedang menatap harapan di masa depan (kenapa ane mendadak puitis gini)
Point ketiga ini lebih kepada keyakinan untuk migrasi sih, karena nantinya kamu akan berada di 'rumah baru' yang tentu saja kamu perlu adaptasi selama beberapa saat untuk menyesuaikan diri.
4. Linux ga jauh beda sama Windows kok!
Beberapa distribusi Linux ga jauh beda sama Windows kok, ga jauh beda termasuk dalam pintasan keyboardnya. Untuk copy file masih bisa pakai CTRL + C, blok semua file bisa pakai ALT + A. Atau mau delete file secara permanent juga bisa pakai SHIFT + DEL.
Jujur ane sendiri ngrasain kalau Linux ga ada perbedaan yang berarti selain status 'open source' dan 'close source'tapi disisi lain tetep ada sisi lain yang sangat menarik untuk digali lebih dalam lagi.
Gimana? Udah tentuin sikap? Jadi migrasi ke Linux atau tidak? Semua pilihan tersebut ada di pilihan ente. Yang jelas ane tekankan lagi, Linux adalah OS untuk orang-orang yang mau belajar, dan kata susah itu muncul ketika niat belajar seseorang mulai memudar atau memang belum ada
[/CENTER]
Quote:
Di thread ini ane mau bahas soal migrasi ke Linux, atau lebih tepatnya dari Windows ke Linux. Kenapa? Karena ane rasa masih banyak yang bingung dan ragu untuk hijrah dari 'jendela dunia' ke OS open source ini. Ane bahas dari sudut pandang ane sendiri sebagai seorang pemula, jujur ane baru beberapa harian ini pake Linux setelah kurang lebih setahun pake Windows sebagai sistem operasi di lepi kesayangan ane. Oke, tanpa banyak basa basi langsung aja ke point nomor 1.
1. Kenali diri, keperluan, dan kemampuan kamu
Spoiler for mengenali diri:
Kembali ke judul thread ini, kenapa harus direncanakan? Point pertama ini adalah salah satu alasannya. Sebelum kamu pindah ke Linux, kenali dulu keperluanmu nanti. Apa kamu hanya untuk mengerjakan tugas-tugas kantor? Multimedia? Software developing?
Linux punya puluhan bahkan ratusan distribusi (distro) dengan karekteristik yang beragam, mulai dari distribusi untuk pemula hingga mastah tingkat god dewa vape. Di internet banyak kok tentang tingkatan-tingkatan distro Linux berdasarkan tingkat kesulitannya, sebagai contoh gambar di bawah ini.
Spoiler for tier:
Sudah punya bayangan?
Masih bingung? Ane kasih beberapa rekomendasi distro Linux buat pemula, sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Quote:
A. Linux Mint
Bisa dibilang ini adalah distro Linux paling simpel, cocok buat kamu yang sebelumnya belum pernah pegang Linux, instalasinya juga gampang.
B. Ubuntu
Ubuntu adalah distro Linux dengan pengguna terbanyak, satu tingkat diatas Linux Mint dalam tingkat kesulitan, tapi tenang. Karena ada berbagai komunitas Ubuntu baik di dunia nyata maupun dunia maya yang siap membantu kamu saat kamu mengalami kesulitan, Ubuntu juga tersedia beberapa flavors untuk kebutuhan yang lebih spesifik. TS sendiri pakai Ubuntu, lebih tepatnya Ubuntu Studio karena kebutuhan ane sendiri buat editing video.
C. Zorin OS
Mirip mirip kaya Ubuntu, cuman tampilannya mirip Windows 7. Cocok buat kamu yang takut 'terasingkan' saat migrasi ke Linux nanti.
D. Peppermint OS
Kalo yang ini kata temen-temen ane juga cocok buat pemula, cuman informasi ane soal distro ini masih minim karena belum pernah coba ataupun ngliat secara langsung
2. Linux itu ga susah kok!
Spoiler for susah:
/CENTER]
Ini ane survey sendiri dari temen-temen ane yang pernah nyoba Linux (walaupun cuma dari Virtual Box). Mayoritas dari mereka mengatakan bahwa Linux itu sudah digunakan, baik pada saat installasi maupun pada saat penggunaan sehari-hari. Mau tahu mayoritas dari mereka pakai apa? Kali Linux! Ane jawab aja dengan wajah datar "Pantesan."
Kembali lagi ke point pertama, sesuaikan dengan kemampuanmu.
Sebenernya ane dulu hampir sama sih, dulu (dulu banget) pertama kali install Linux langsung install Debian, itu juga karena disuruh guru ane di sekolah buat keperluan tugas salah satu mapel buat ngejar tugas. Walaupun cuma dari Virtual Box ane udah bisa merasakan berapa menakutkannya Linux, dari proses instalasi Debian ane udah bilang "Modyar!!!
". Domain apa lagi, ini apa lagi. Alhasil ane ga pernah otak atik itu Debian setelah nilai ane turun. Abis itu ane sadar, kalau ane sendiri belum paham konsepnya. Mau nawar pake Linux Mint tapi di kurikulum jurusan tertulis jelas-jelas INSTALASI DAN PEMAHAMAN TENTANG LINUX DEBIAN. Tapi itu dulu, kata adek kelas ane sekarang bahan praktiknya pakai Linux Mint. Selamat dek, kamu ga merasakan stress yang dirasakan kakak-kakak kelasmuJadikesimpulannya, Linux itu susah ga sih? Sebenernya antara ane mau jawab gampang dan relatif. Gampang kalo ente udah tahu konsepnya, dan relatif kalau ente lagi belajar. Intinya, Linux adalah OS untuk orang-orang yang mau belajar. Jadi ente mau install Ubuntu dulu atau Arch Linux langsung? Monggo, asalkan ente sudah tahu konsepnya dulu.
3. Mantapkan Hatimu
Spoiler for desktop:
[CENTER]
Mantapkan hatimu seperti kamu sedang menatap harapan di masa depan (kenapa ane mendadak puitis gini
)Point ketiga ini lebih kepada keyakinan untuk migrasi sih, karena nantinya kamu akan berada di 'rumah baru' yang tentu saja kamu perlu adaptasi selama beberapa saat untuk menyesuaikan diri.
4. Linux ga jauh beda sama Windows kok!
Spoiler for pintasan:
Beberapa distribusi Linux ga jauh beda sama Windows kok, ga jauh beda termasuk dalam pintasan keyboardnya. Untuk copy file masih bisa pakai CTRL + C, blok semua file bisa pakai ALT + A. Atau mau delete file secara permanent juga bisa pakai SHIFT + DEL.
Jujur ane sendiri ngrasain kalau Linux ga ada perbedaan yang berarti selain status 'open source' dan 'close source'
tapi disisi lain tetep ada sisi lain yang sangat menarik untuk digali lebih dalam lagi.Gimana? Udah tentuin sikap? Jadi migrasi ke Linux atau tidak? Semua pilihan tersebut ada di pilihan ente. Yang jelas ane tekankan lagi, Linux adalah OS untuk orang-orang yang mau belajar, dan kata susah itu muncul ketika niat belajar seseorang mulai memudar atau memang belum ada
Diubah oleh jqwerty 10-03-2018 03:57
zharki memberi reputasi
1
26.2K
293
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan