Kaskus

Story

siskahalingAvatar border
TS
siskahaling
Perkenalan
Selamat malam, Gan.....
Berhubung ini Thread pertama gue disini, jadi gue memutuskan untuk memperkenalkan diri dulu, karena tak kenal maka kenalan emoticon-Shakehand2

Okey, kenalin gue Siska Friestiani, Agan semua bisa manggil gue Siska atau pun Haling, sebebasnya aja dah.
Mahasiswa semester akhir yang terdepak di jurusan Sosial Ekonomi Perikanan di Universitas Riau. Ada yang sekampus sama gue disini? Hahahaha.

Gue punya hobi yaitu nulis dan itu udah mulai dari 5 tahun yang lalu, aseekkk gak tuh, hahaha. Jadi nanti selanjut-selanjutnya Thread gue bakalan berisi sama cerita-cerita fiksi gue yang romantis, karena begini-begini gue pecinta romancedan happy ending.

Mau tau salah satu cerita gue??

Cikidottttt....

Yuk Mari gan dibaca.....


Dalam Diam
Siska Friestiani


Gadis itu terdiam, menikmati setiap detik waktu dengan senyum yang terukir manis di bibir pria yang saat ini duduk di sampingnya. Hembusan angin yang ringan membuat rambut pria itu bergerak mengikuti kemana angin membawa, namun sepertinya pria itu tidak terganggu, senyumnya semakin mengembang dengan tatapan lurus ke depan menatap ilalang yang bergoyang ringan.

"Shilla menerima ku" tiga kata, hanya tiga kata namun cukup membuat gadis yang duduk di sampingnya mencelos mendengarnya, terdiam hingga tak mampu untuk berkata. Untuk pertama kalinya gadis itu enggan melihat senyum bahagia pria pujaannya tersebut.

"Kau bahagia?" Suaranya tercekat, ia sebenarnya tidak perlu sesakit ini saat pria itu berada di sisi Wanita lain. Jauh-jauh hari gadis itu sudah menyiapkan hatinya, ia sudah tau jika ini pasti akan terjadi, namun nyatanya hatinya tetap tak bisa menerima saat pria itu sudah memiliki wanita lain.

"Ada apa dengan pertanyaan mu itu Al? Aku sudah pasti bahagia, kau harus tau bagaimana wajah manis itu saat aku menyatakan perasaan ku dengan bunga lili kesukaannya" Ya tuhan, ia tak Sanggup, sungguh ia tak sanggup mendengarnya. Rasa sesak yang sudah ia tahan sejak tadi kini semakin menyesakkan membuat paru-parunya seakan berhenti untuk menghirup oksigen. Tubuhnya perlahan bergetar, menahan desakan air mata yang membuat mata bulatnya itu terasa perih.

"Ahh, aku bahagia mendengarnya, dan itu berarti kau berhutang Mankobar pada ku Mario" Mario -pria itu- tertawa saat mendengar ucapan gadis mungil di sampingnya itu. Tangannya bergerak mengacak rambut tergerai milik gadis yang kini memasang wajah cemberut tak suka.

"Kau membuatnya berantakan" protesnya sebal sembari merapikan tatanan rambutnya yang baru saja menjadi korban Kejahilan Mario.

Mario terkekeh "Aku selalu suka membuatnya berantakan Alyssa" aku Mario.

"Lalu bagaimana dengan mu?" Alyssa mengerutkan kening tak mengerti dengan pertanyaan Mario barusan.

"Aku?" Tanya Alyssa, Mario mengangguk ringan.

"Ya, kau dengan Gabriel. Aku dengar ketua osis itu menyukai mu." Sergah Mario, Alyssa menunduk.

"Bagaimana mungkin aku menerimanya, jika saat ini hati ku sudah terkunci dengan diri mu Mario. Aku mencintai mu bodoh, sangat mencintai mu, sampai hati ku tertutup untuk pria lain. Aku sudah terbiasa dengan usapan mu di puncak kepala ku, aku sudah terbiasa dengan suara mu yang selalu menyapa ku setiap hari, aku sudah terbiasa berangkat dengan sepeda butut mu melawan dinginnya hembusan angin pagi untuk sampai kesekolah. Aku sudah terbiasa dengan itu semua. Katakan, katakan pada ku bagaimana bisa aku mencintai pria lain jika saat ini tanpa kau sadari kau sudah membuat ku jatuh cinta." Jerit Alyssa namun hanya sampai di tenggorokan. Ia terlalu Pengecut untuk mengatakan langsung di hadapan pria yang sudah ia kenal lebih dari sepuluh tahun itu.

"Jangan bilang kau menolaknya?" Tebak Mario sangsi.

"Aku tidak menolaknya, hanya saja aku belum menjawabnya" jawab Alyssa menatap lurus ke depan menatap ilalang yang masih setia menari mengikuti hembusan angin.

"Kenapa?" Tanya Mario, hazelnya menatap lekat wajah sahabatnya yang kini menatap kosong hamparan ilalang di depannya.

"Karena aku mencintai mu" lagi-lagi itu hanya sampai di tenggorokan Alyssa.

"Entahlah" gadis itu menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.
Mario lagi-lagi mengerutkan kening "Apa ada pria yang diam-diam menarik perhatian mu? Apa itu aku?" Tanya Mario dengan raut wajah serius, tubuh Alyssa menegang.

"Kau- kau bercanda" ucap Alyssa mengurangi kegugupannya. Ucapan Mario barusan benar-benar melumpukan semua fungsi kinerja otaknya. Jantungnya bahkan sudah berdegup kencang, sampai- Sampai ia takut Mario akan mendengarnya.

"Hahahah" Alyssa membalikkan tatapannya ke kanan dan tepat menatap Mario yang kini tertawa lebar.

"Ya tuhan, tawa itu, tawa itu yang membuatku mencintainya, tawa itu yang sudah aku kagumi sejak pertama kali aku melihatnya" batin Alyssa tersenyum.

"Aku bercanda Al, kau tak perlu memasang wajah jelek mu seperti itu." Mario mencoba membuka suara di sela-sela tawanya. Tentu saja ia tadi hanya bercanda, karena ia terlalu suka saat membuat sahabatnya itu, gadis yang sudah ia kenal lebih dari sepuluh tahun itu gugup. Terlihat menggemaskan. Pikir Mario.

"Tuhan, aku tak tau bagaimana kau beri aku perasaan ini jika aku tak bisa memilikinya, tapi aku percaya jalan mu sudah pasti yang terbaik." Batin Alyssa, ia percaya tuhan tidak akan mempersulit umatnya dalam hal apa pun. Takdir dan masa depan akan menjawab semuanya.

Tergantung emoticon-Wakaka



Hahahah, Kira-kira seperti itu lah, Gan. Tapi nanti otomatis gaya bahasa sama kepenulisan berubah sesuai selera Agan-Agan semua maunya gaya penulisan dan bahasa yang seperti apa. Wkwkwkw.

Sekian, perkenalan dari gue yang sedikit gak penting ini mungkin, dan jangan bosan sama gue yang suka sok asyik ini ya, Gan.


Salam.....
Siska Friestiani, yang begadang sampai jam 22.45 karena ngepost Thread pertama di KasKus emoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin
emoticon-Big Kiss
Diubah oleh siskahaling 21-02-2018 07:17
someshitnessAvatar border
someshitness memberi reputasi
1
1.1K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan