Kakek-Nenek Pemilik Fortuner Ini Berkeliling Asia-Eropa Berdua Saja
TS
whoyou123
Kakek-Nenek Pemilik Fortuner Ini Berkeliling Asia-Eropa Berdua Saja
Saat manusia hidup memang semua pernah merasakan cinta, banyak harapan dalam rasa itu salah satunya mengarungi hidup berdua sampai mati dan membahadiakan satu sama lain, tapi bukan cinta itu yang mau ane bahas gan, tapi ane mau membagi cerita tentang suami-istri yang sudah kakek nenek ini berkendara dengan mobil ketika berkeliling Asia-Eropa hanya dengan berdua saja....Ya, berdua saja...
Langsung saja gan!!!
Dalam perjalananya sang istri memang bercerita bahwa perjalanan ini memang sudah menjadi impian pasangan ini loh, jadi inget film up , mungkin kakek sama nenek ini memang suka kelayapan dari muda ya gan hehehS E N S O R.
Quote:
Apakah ada kendala di perjalanan ???
Spoiler for spoiler:
Ternyata, perjalanan Yana yang dimulai sejak 12 Mei 2017 bukan tak pernah ada halangan. Sebaliknya, mereka sempat merasakan kesulitan izin untuk keluar dari Thailand.Bukan hal aneh jika di setiap perbatasan saat masuk dan keluar negara berbagai dokumen harus diperiksa secara detail. Tentu, siapa saja harus mendapatkan izin.
Quote:
“Nah mereka lihat kita pakai mobil sendiri. Sedangkan di sana (Thailand) di bulan Maret 2017, ada peraturan baru dari pemerintah. Bahwa kalau bawa kendaraan pribadi harus ada izin stempel dari departemen transportasinya. Kita baru tahu, dan urusnya harus lewat agen. Dan kami tidak boleh lewat sini, ya udah kami keluar lagi lewat Malaysia,” ucap Yana.
Ternyata sampai seribet itu ya?
Spoiler for spoiler:
Yana mencontohkan, saat berada di Rusia, dirinya sempat diinterogasi petugas militer selama lima jam saat mencari kartu provider. Mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Rusia. Sebaliknya, militer yang menginterogasi tidak dapat bercakap bahasa Inggris.
Quote:
“Untungnya ada Google Translate, saya bilang, saya dari Indonesia mau jalan-jalan (diterjemahkan). Setelah itu saya tahu, daerah itu ternyata daerah militer di daerah perbatasan. Jadi keluar perbatasan itu harusnya belok kanan bukan belok kiri. Kita minta maaf karena kita tidak tahu, namanya juga kakek-nenek yang lagi jalan-jalan,” kenang Yana
Selain bisa menejermahkan bahasa, layanan Google juga menjadi alat yang dianggap paling jitu ketika mencari alamat atau bepergian dengan kondisi jalan gelap dan sepi.Bukan hal aneh jika saat ini mesin pencari Google menjadi sangat familiar ketika kita mencari informasi melalui internet. Bahkan Teddy dan Yana mengaku sangat bergantung pada mesin pencari buatan Amerika Serikat itu.
Selain bisa menejermahkan bahasa, layanan Google juga menjadi alat yang dianggap paling jitu ketika mencari alamat atau bepergian dengan kondisi jalan gelap dan sepi.
Yana juga menyatakan, kesulitan saat di perbatasan, selain harus berhadapan dengan budaya, dan kondisi cuaca yang berbeda, tentu mereka harus selalu berganti kartu provider. Hal ini tentunya untuk memudahkan saat berkomunikasi dan mencari sinyal internet.
Bersyukur karena punya suami dan mobil yang tangguh...
Yana rupanya menjadi salah satu wanita sangat beruntung bisa melakukan traveling bersama suami. Bagaimana tidak, selama pergi keliling Asia-Eropa delapan bulan dengan Toyota Fortuner itu, ternyata hanya Teddy seorang yang mengemudi.
Quote:
Quote:
“Saya tidak bisa (mengemudi). Tapi sebenarnya kecintaan suami saya nyetir mobil. Biasanya, kemana-mana selama liburan di Indonesia, pasti kita pakai mobil. Ke Bali saja, kita pakai mobil. Jadi apa salahnya kita naik mobil juga,” ungkap dia
Quote:
“Alhamdulillah saya kagum sama suami, tidak ada kendala, kita tidak minum suplemen atau vitamin, tapi kami tetap jaga makanan, dan perbanyak minum air mineral sebagai oksigen,” lanjutnya
Tak hanya pandai mengemudi, Teddy yang merupakan lulusan teknik mesin dianggap mengerti seluk beluk jeroan mobil. Karena itu, saat perjalanan beberapa perlengkapan dan komponen slow moving harus dibawa untuk berjaga-jaga.
Dan salah satu kendala yang paling sulit adalah sang suami harusmenyetir di negara yang menganut setir kiri.Bagi yang terbiasa nyetir di kanan pasti kagok begitu nyetir di negara yang menganut setir kiri. Itulah yang dirasakan sang suami, Teddy Unggul Wicaksono saat mengendarai Fortuner nya berkeliling benua Asia dan Eropa selama delapan bulan.
Quote:
Quote:
"Awal iya (kagok), sebenernya yang setir kanan kita lalui cuma Singapura sama Malaysia sisanya setir kiri semua. Jadi kita mulai belajar setir kiri itu di Kamboja berangkat dari pelabuhan,
Quote:
"Jadi awalnya kalau jalanan penuh nggak terlalu masalah karena kita tahu ada mobil dari sana yang jadi problem kalau abis isi bensin atau abis berhenti jalanannya kosong kan biasanya kita ada di tengah jalan setir kanan nah itu yang jadi tips. Kalau kita setir kanan nyupirdi daerah yang kiri kita si drivernya itu ada di sisi trotoar jadi di pinggirnya, kalau itu kita benar tapi kalau lupa posisi di tengah jalan itu berarti saya salah itu di jalur orang," lanjut bapak Teddy.
Bahkan agar warga setempat maklum karena ia kagok saat menyetir, itulah mengapa Teddy memberi kaca belakang mobilnya dengan stiker yang bertuliskan 'Right Hand Drive'.
Quote:
"Kebetulan waktu itu ada saudara yang tinggal di Eropa jadi mereka menyarankan right hand drive supaya pengemudi yang di belakang nih bisa mengetahui kalau kita agak kagok-kagok jadi untuk atensi lah, excusekalau kita kagok," tuturnya.
Tidak ada kendala yang berarti berkeliling dengan Fortuner, Karena pada dasarnya Toyota Fortuner ini memang mobil tangguh. Terbukti dengan meningkatnya ekspor untuk pasar asia dan sebagian pasar eropa. Teddy menambahkan, ketika di bercelona, kaca mobil mereka sempat di pecahkan oleh orang.
Quote:
“Pada waktu sampai di Barcelona, setelah selesai berjalan-jalan di Barcelona kami menuju mobil di parkiran. Ternyata kaca belakang sudah pecah, saya kira kaca mobil kami pecah karena perbedaan suhu selama perjalan. Tapi, karena ada barang kami yang hilang, maka kami simpulkan bahwa ini adalah pelakunya adalah orang, entah itu orang lokal atau bukan, yang jelas Barcelona sendiri memang kotanya pelancong. Jadi karena sangat banyaknya orang yang datang akan sangat sulit untuk di cari, walaupun lapor ke polisi lokal. Saya ikhlaskan saja kejadian itu buat pengalaman."
Selama melakukan perjalanan ini, mereka mengaku sangat puas karena bisa berkeliling dengan melihat langsung budaya-budaya lokal di kota-kota kecil yang mana tidak mereka temukan di kota-kota besar ketika mereka melakukan perjalanan dengan pesawat terbang.
Gimana gan, ada yang terinspirasi kek mereka berdua gak? Pastikan kalau ente paham aturan-aturan berlalu lintas di setiap negara. Cek trit ini