Saya lahir di Malang Jawa timur namun semenjak 2005 saya sudah merantau ke beberapa daerah, dari Aceh, Banjarnegara, Jogja, Pariaman, Medan, Gorontalo, Bontang, Samarinda, Balikpapan, dan sekarang menetap di region Jabodetabek. Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama saya melewati daerah-daerah tersebut karena saya bertemu dengan banyak orang dan berbagai definisi tentang kesuksesan. Saya mencoba meringkas definisi kesuksesan dari orang-orang yang pernah saya temui. Saya bertemu seseorang yang menomor satukan materi, spiritual, anak berkebutuhan khusus, seniman, preman, dan sebagainya. Berikut paparan saya :
I.Sukses secara umum
Tidak ada definisi tunggal mengenai pengertian “sukses”. Menurut kamus Bahasa Indonesia kata sukses diartikan berhasil/beruntung. Pengertian ini masih abstrak dan multi tafsir. Setiap orang memiliki definisi yang berbeda mengenai kesuksesan. Artinya arti sukses bisa bersifat subyektif. Hal ini dipengaruhi karakter kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang dibentuk dari pengalaman dia selama hidup, dari pola asuh di keluarga, interaksi di sosial, norma masyarakat, kemauan untuk belajar, dan aspek nilai/norma yang dimiliki. Hal-hal diatas membentuk persepsi atau sudut pandang seseorang mengenai arti kesuksesan.
Secara umum saya menyimpulkan beberapa sudut pandang seseorang mengenai kesuksesan adalah sebagai berikut :
Spoiler for 1. Materialistis:
Bagi seseorang yang berpersepsi materialistis, arti sukses adalah keberhasilan untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat materi, contohnya uang, mobil, pekerjaan, atau hal-hal lainnya yang bersifat materi. Yang bersifat materi itu adalah hal-hal yang bisa diukur dengan indera kita. Kebanyakan kita manusia memiliki sudut pandang seperti ini. Hal-hal yang bersifat inmateri maka tidak dipercaya oleh mereka misalkan mereka yang beranggapan bahwa kesuksesan adalah saat di akhirat nanti (akan saya jelaskan berikutnya).
Mereka yang berfikiran idealis mengartikan kesuksesan berdasarkan hasil pemikiran dia sendiri. Mereka merenung dan berfikir kemudian mendefinisikan sendiri arti kesuksesan sesuai hasil pemikiran mereka. mereka cenderung berbeda dengan sebagian besar orang pada umumnya. Misalkan seorang politikus, seniman, dan pemerhati sosial.
Mereka beranggapan bahwa kesuksesan berdasarkan dari ajaran spiritual yang mereka yakini. Banyak hal-hal inmateri atau ghaib yang terlibat disini. Hal-hal yang diyakini ini bisa jadi agama atau aliran kepercayaan. Bagi seorang muslim seorang yang sukses tidak hanya mereka yang memberi manfaat bagi seluruh alam (manusia, hewan, tumbuhan, dan semuanya yang ada di alam) dan akhirat.
Mereka menilai kesuksesan adalah saat seseorang mampu untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya. Ada 2 poin penting yaitu “memaksimalkan potensi” dan “sesuai kemampuannya”. Memaksimalkan potensi artinya seseorang harus mengenal dirinya sendiri secara baik sehingga ia tahu kelemahan dan kekurangannya dan memanfaatkan keduanya menjadi energi yang positif. Sesuai kemampuan artinya setiap orang memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan, misalkan anak 3 tahun memiliki tugas untuk mampu toilet training kemudian saat kemampuan motorik dan kognitifnya bertambah seiring usianya saat berusia 7 tahun maka tugasnya juga berkembang menjadi harus mampu menjalin hubungan sosial dengan teman sekitar. Begitu seterusnya hingga meninggal. sesuai kemampuan bisa juga diartikan sesuai teori Multiple Intelegences, artinya sesorang memiliki bakat semenjak lahir. Contoh dari kesuksesan secara psikologis adalah seorang yang memiliki kendala fisik tetapi ia bisa menerima kondisinya tersebut dan bisa menjadi motivator untuk orang-orang yang normal. Contoh lain adalah anak autis yang memiliki keterbatasan sosial tetapi memiliki kelebihan di bidang yang lain.
Spoiler for 5. Sosialis:
Seorang yang sosialis menganggap kesuksesan adalah mendapat pengakuan dari lingkungan sosial atau mengikuti norma sosial. Mereka bisa menjadi seorang yang kurang punya pendirian karena mencoba mengikuti anggapan sukses dari lingkungan sosial. Contohnya negativnya kebanyakan anak remaja yang mengikuti trend sosial mencoba untuk menunjukkan eksistensi dan keberhasilannya sesuai dengan trend yang ada. Namun positivnya mereka juga bisa menjadi seorang yang menjalankan nilai-nilai yang baik yang ada di masyarakat.
Lima hal diatas sebagai pondasi dasar pemikiran seseorang dalam memandang kesuksesan. Dalam aplikasinya seluruh poin diatas terkadang tidak berdiri sendirian, bisa jadi terjadi interaksi diantaranya, dan ini saya sebut Realistis. misalnya seorang seniman bisa mejadi idealis dan materialistis, ia ingin menjadi seniman yang sukses tetapi ia juga mengejar sisi materi dari hasil seninya. Seorang yang spiritualis juga ada yang mengejar sisi materi dari kegiatan spiritualnya. Tiap orang bisa berbeda sisi mana yang lebih dominan dari 2 atau lebih poin yang saling berkaitan tersebut.
Bagi saya sukses adalah “tujuan hidup”. Untuk mencapai sebuat tujuan maka hendaknya kita memiliki tahapan agar lebih sistematis dan terencana untuk menggapai tujuan tersebut. Begitu juga kesuksesan, bagi saya secara umum kesuksesan sebagai tujuan hidup terbagi menjadi kesuksesan jangka pendek dan kesuksesan jangka Panjang.
Quote:
Kesuksesan jangka pendek adalah kesuksesan yang bisa kita dapatkan dari hal-hal kecil yang kita lakukan secara konsisten setiap hari untuk mencapai kesuksesan jangka Panjang.
Quote:
Kesuksesan jangka panjang adalah kesuksesan yang membutuhkan waktu lebih lama karena target dan sasarannya lebih besar.
Seorang yang spiritualis kesuksesan jangka panjang adalah masuk surga sehinggas selama hidup ia akan melakukan kesuksesan-kesuksesan kecil yaitu beribadah untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Seorang materialistis kesuksesan jangka panjang adalah memiliki harta yang banyak dan untuk mencapai itu ia harus menabung sedikit demi sedikit untuk mencapai tujuannya. Dan berbagai kesuksesan dari golongan yang saya sebutkan diatas.
Bagi saya Kesuksesan (tujuan hidup) yang bertahap dari kesuksesan kecil dan kesuksesan jangka panjang akan lebih sempurna jika menggunakan golongan nomor 6 (realistis), artinya ada interaksi dari seluruh golongan yang ada. Kesuksesan (tujuan hidup) yang hakiki bagi saya adalah surga (spiritual) untuk mencapai itu berikut tahapan yang harus saya lakukan :
Psikologis
Quote:
Saya harus mengenal diri saya, mengetahui kelemahan dan kelebihan diri saya. dan saya yakin terhadap diri saya sendiri
Idealis
Quote:
Setelah mengenal diri saya maka saya harus mempunyai idealisme agar saya konsisten terhadap apa yang saya lakukan. Misalkan saya beranggapan saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik maka saya memutuskan menjadi seorang marketer, saya harus konsisen dan focus menjadi seorang marketer dan tidak mudah beralih kebidang yang lain.
Materialistis
Quote:
Semakin bertambah usia kebutuhan saya bertambah terlebih sekarang tidak jomblo lagi, maka saya harus punya target untuk memenuhi kebutuhan.
Sosialis
Quote:
Dalam bersikap dari 3 poin diatas saya harus sukses mengenal norma-norma sosial yang berlaku dan perilaku sosial yang sedang trend. Misalkan untuk etika saya sukses jika mampu beretika sesuai norma yang ada dan saya sukses menjadi marketer jika saya bisa memahami perilaku konsumen.
Spiritual
Quote:
Ini adalah kesuksesan jangka panjang saya. Saya harus sukses menjadi manusia sesuai ajaran agama yang saya anut. Semua hal diatas harus dalam bingkai ajaran agama yang saya yakini, yaitu islam.
Demikian hasil observasi dan perenungan saya mengenai arti kesuksesan. Saya belum menjadi seorang yang sukses baik jangka pendek maupun panjang namun seumur hidup saya akan terus berusaha dan belajar untuk menggapai kesuksesan tersebut. Terima kasih dan saya sangat senang jika ada yang menyempurnakan.
Quote:
Sebanyak apapun harta yang kamu miliki tidak akan bisa dijadikan modal menghadapi kematian icang