Menurut penelitiannya, sekelompok pekerja di kota Memel, Jerman, menemukan sebuah massa misterius yang terbaring di tanah yang tertutup salju

Dia juga mengatakan bahwa tidak ada teori yang pernah terbukti, bahwa kita sebenarnya ada dalam eksistensi semu di mana segala sesuatu selalu berubah, dan bahwa ada ruang untuk apa pun (dan lebih dari) yang dapat Anda bayangkan.

Salah satu teori Fort adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dan terjadi dihubungkan oleh beberapa kekuatan yang tidak dapat kita lihat.
 

Fort menyarankan ada kasus lain dari pemotongan rambut misterius yang merupakan hasil karya dari kekuatang poltergeists atau hantu.

Dia mengatakan bahwa dia cukup yakin bahwa semua penampilan yang dilaporkan baik malaikat dan setan bukanlah manifestasi dari makhluk spiritual atau fenomena psikis melainkan pengunjung yang sangat nyata dari luar angkasa.

Meskipun secara umum diterima bahwa benua ditemukan di permukaan sebuah planet, Fort berpendapat bahwa ada kemungkinan ada juga yang mengambang di langit.
 

Pada tahun 1817, seorang gadis Inggris bernama Mary Baker mendapatkan sejumlah keburukan dengan berpose sebagai seorang putri dari pulau Caraboo. 

Penerimaan secara luas atas penjelasan sederhana Copernicus memberi dasar bagi kita untuk mendapatkan semua teori selanjutnya tentang kosmos dan ruang yang benar-benar salah.
 

Fort mengklaim bahwa satu kejadian besar membuktikan bahwa komunitas ilmuwan melakukan hal itu dengan tepat. Letusan Krakatau 1883 diikuti oleh efek yang dirasakan di seluruh dunia.

Fort menerbitkan The Book of the Damned pada tahun 1919, dan ketika dia melakukannya, dia menjadi orang pertama yang secara terbuka merenungkan gagasan bahwa kita telah dijajah, dibesarkan, dan dibentuk oleh pengunjung asing kuno.