- Beranda
- Komunitas
- News
- The Online Business
Tak disadari, inilah penyebab olshop Anda gagal!


TS
62hall
Tak disadari, inilah penyebab olshop Anda gagal!
Apa saja penyebab olshop gagal?
Hal ini patut kita renungkan saat berulangkali mencoba peruntungan di dunia maya namun berulangkali pula gagal mendulang sukses. Apakah ada yang salah?
Saat ini hampir di setiap sosial media yang kita sambangi, kita dapat menemukan yang namanya toko online atau singkatnya olshop (singkatan dari online shop). Memang bisnis online semakin hari semakin dilirik banyak peminat, baik bidang barang maupun jasa.
Peluang itu nampaknya ditangkap dengan baik oleh sebagian orang. Buktinya mereka berhasil mendulang sukses melalui bisnis online yang mereka bangun. Sebut saja diantaranya William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison (Tokopedia), Andrew Darwis (Kaskus) dan Nadiem Makarim (Go-Jek – yang penuh kontroversi).
Namun, tak semua orang bisa meraih kesuksesan dengan mudah. Banyak juga yang mengalami kegagalan di tengah perjalanan bisnis onlinenya dan memilih untuk berhenti. Inilah salah satu penyebab olshop gagal yang seringkali tidak disadari.
Terpaku pada produk
Produk memanglah inti dari apa yang kita jual. Namun, terlalu terpaku pada produk juga tidak terlalu baik.
Sebut saja si Anita adalah produsen suatu produk tertentu. Anita memiliki banyak reseller yang membantu menjualkan produknya ke pasaran. Namun ada salah satu resellernya, sebut saja Bella. Di catatan Anita, Bella tergolong sedikit menghasilkan omset. Namun, ia lebih banyak berinteraksi dengannya, terutama tentang produk.
Seringkali Bella menghubungi Anita, menanyakan apakah ada produk baru, memberi masukan tentang pengemasan, harga dan lain-lain. Hal ini sangat baik tentunya, karena masukan tentang perbaikan produk sangat berarti.
Namun, hal ini justru dapat menjadi penyebab olshop gagal. Mengapa? Tanpa disadari, hal-hal kecil tadi akan menyita banyak waktu Bella dan membuatnya kehilangan kesempatan untuk memikirkan hal lain yang lebih penting.
Kesampingkan hal-hal kecil, fokus target yang lebih besar
Penyebab olshop gagal yang dilakukan Bella di atas, apakah juga Anda lakukan tanpa Anda sadari? Jika ya, segera move on!
Caranya? Coba tiru cara pemasaran produk-produk tunggal misalnya produk AMDK (air minum dalam kemasan). Coba pikir, seandainya Depatment Marketing (Sales) sebagai ujung tombak perusahaan gagal menawarkan produk AMDK ke pasar. Mungkinkah mereka kembali ke perusahaan dan meminta Department Research & Development menciptakan produk baru?
TIDAK!
Yang harus dilakukan adalah mencari target pasar baru. Jadi, segera kesampingkan hal-hal kecil seperti logo produk, warna kemasan, pengemasan dan lainnya. Hal-hal demikian dapat diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu.
Jika target pasar Anda mengatakan “tidak “dengan produk olshop Anda. Segera cari target pasar baru, bukan sibuk memikirkan produk lain yang akan dibawa untuk ditawarkan pada orang yang sama.
Nah, ternyata tanpa disadari hal-hal demikian merupakan salah satu penyebab olshop gagal. Yuk, segera move on!
SUMUR
Hal ini patut kita renungkan saat berulangkali mencoba peruntungan di dunia maya namun berulangkali pula gagal mendulang sukses. Apakah ada yang salah?
Saat ini hampir di setiap sosial media yang kita sambangi, kita dapat menemukan yang namanya toko online atau singkatnya olshop (singkatan dari online shop). Memang bisnis online semakin hari semakin dilirik banyak peminat, baik bidang barang maupun jasa.
Peluang itu nampaknya ditangkap dengan baik oleh sebagian orang. Buktinya mereka berhasil mendulang sukses melalui bisnis online yang mereka bangun. Sebut saja diantaranya William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison (Tokopedia), Andrew Darwis (Kaskus) dan Nadiem Makarim (Go-Jek – yang penuh kontroversi).
Namun, tak semua orang bisa meraih kesuksesan dengan mudah. Banyak juga yang mengalami kegagalan di tengah perjalanan bisnis onlinenya dan memilih untuk berhenti. Inilah salah satu penyebab olshop gagal yang seringkali tidak disadari.
Terpaku pada produk
Produk memanglah inti dari apa yang kita jual. Namun, terlalu terpaku pada produk juga tidak terlalu baik.
Sebut saja si Anita adalah produsen suatu produk tertentu. Anita memiliki banyak reseller yang membantu menjualkan produknya ke pasaran. Namun ada salah satu resellernya, sebut saja Bella. Di catatan Anita, Bella tergolong sedikit menghasilkan omset. Namun, ia lebih banyak berinteraksi dengannya, terutama tentang produk.
Seringkali Bella menghubungi Anita, menanyakan apakah ada produk baru, memberi masukan tentang pengemasan, harga dan lain-lain. Hal ini sangat baik tentunya, karena masukan tentang perbaikan produk sangat berarti.
Namun, hal ini justru dapat menjadi penyebab olshop gagal. Mengapa? Tanpa disadari, hal-hal kecil tadi akan menyita banyak waktu Bella dan membuatnya kehilangan kesempatan untuk memikirkan hal lain yang lebih penting.
Kesampingkan hal-hal kecil, fokus target yang lebih besar
Penyebab olshop gagal yang dilakukan Bella di atas, apakah juga Anda lakukan tanpa Anda sadari? Jika ya, segera move on!
Caranya? Coba tiru cara pemasaran produk-produk tunggal misalnya produk AMDK (air minum dalam kemasan). Coba pikir, seandainya Depatment Marketing (Sales) sebagai ujung tombak perusahaan gagal menawarkan produk AMDK ke pasar. Mungkinkah mereka kembali ke perusahaan dan meminta Department Research & Development menciptakan produk baru?
TIDAK!
Yang harus dilakukan adalah mencari target pasar baru. Jadi, segera kesampingkan hal-hal kecil seperti logo produk, warna kemasan, pengemasan dan lainnya. Hal-hal demikian dapat diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu.
Jika target pasar Anda mengatakan “tidak “dengan produk olshop Anda. Segera cari target pasar baru, bukan sibuk memikirkan produk lain yang akan dibawa untuk ditawarkan pada orang yang sama.
Nah, ternyata tanpa disadari hal-hal demikian merupakan salah satu penyebab olshop gagal. Yuk, segera move on!
SUMUR
0
2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan