- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
TERJEBAK DALAM ILUSI (SEBUAH CERITA BERSAMBUNG)


TS
septian.ca
TERJEBAK DALAM ILUSI (SEBUAH CERITA BERSAMBUNG)
Quote:
1. KEPRIBADIAN YANG AKAN MENGATARKANKU KEPADA KESUKSESAN
Quote:

Saya tidak lebih dari seorang pengamat, saya tidak lebih dari seorang penikmat, seakan saya seorang pertapa. Saya seperti menyerap sebuah pemahaman yang ada dalam lingkungan pergaulan saya. Dalam banyak kasus yang terjadi, saya ingin mengingat dalam setiap momen dalam kehidupan yang saya jalani. Terkadang saya terjebak dalam kepribadian orang lain, tidak murni secara kepribadiannya karena ada penambahan-penambahan dalam ruang yang terdapat dalam diri saya pribadi, ditambah lagi dengan kepribadian orang lain. Terkadang setiap baju baru yang saya pakai merupakan penggambaran kepribadian saya, entah mengapa saya selalu menjadi orang yang baru, mungkin dengan demikian saya akan merasakan sensasi kebaruan karena "pernah" mengalami masa lalu yang buruk. Seakan tidak mau mengulangi "rasa masa lalu" yang pernah saya rasakan pada masa itu, pergantian masa kepribadian merupakan sebuah sensasi yang menyenangkan.
Aku percaya pada passion, bahwa passion merupakan sebuah semangat yang selalu membuatmu tersenyum dan merasa lega ketika telah selesai mengerjakannya, tanpa memperdulikan hasilnya apa yang paling penting dengan mengerjakannya sendiri rasa puas itu muncul (harusnya demikian), tapi meskipun aku berusaha dengan segenap kemampuanku hasil selalu menunjukkan nilai rata-rata. Aku mengalami depresi dalam kesendirianku, aku merasa menyerah dengan passionku yang harusnya membuat semangat dan tersenyum selama ini. Aku seorang pemalas, sekaligus seorang perencana yang handal, sekaligus seorang disiplin yang bagus, sekaligus bukan seorang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Mungkin dengan banyaknya kepribadian yang "aku kumpulkan" akan mengubah hidupku menjadi lebih bermanfaat, lebih banyak memikirkan "produktifitas". Tetapi apakah lingkunganku akan mendukungku, tentu saja tidak demikian. Karena pada hakikatnya lingkungan itu sebuah lingkungan yang majemuk. Seperti sebuah bom waktu yang berdetak-detak, aku memahami apa yang mereka rasakan, pikirkan, karena aku seorang pendiam, aku berani menjamin kalau rasa empatiku tinggi, hanya saja terjebak dalam pemikiran "yang mana jalan yang harus aku tempuh" aku terkesan seperti monster tapi bukan orang yang tidak tahu diri.
Waktu semakin bertambah begitu pula dengan ingatan-ingatan indah yang tersimpan, bom waktu semakin tidak terkendali dengan adanya pembagian waktu yang semakin tidak stabil. Dahulu, terlambat lima menit adalah memalukan, tapi entah mengapa attitude yang demikian serasa hanya budaya yang ada di negeri Sakura sana, tidak disini, karena budaya kita adalah jam karet. Aku merasa kacau balau, karena sudah mempersiapkan attitudeyang indah tapi usaha ini hanya seperti memberikan garam kepada laut sama sekali tidak berarti.
Aku hanya ingin menyimpan segalanya dalam bentuk memori yang indah dalam kepalaku.
Diubah oleh septian.ca 13-04-2018 13:26


anasabila memberi reputasi
1
2.4K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan